13

280 61 10
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





°°°



"Kenapa setiap kali ngebonceng lo mau hujan mulu ya?" Yoshi tidak mengenakan helmnya, sehingga artikulasi suara yang ditimbulkannya terdengar jelas.

Aca hanya diam. Ya, kalo ditanya seperti itu dirinya pun tidak tau. Apa langit tidak berpihak padanya? Terkhusus jikalau dibonceng oleh Yoshi?

Mendekati lampu merah, Yoshi menurunkan kaki jenjangnya diatas aspal. Karena tidak menggunakan helm, justru kadar kegantengannya semakin mencolok ditengah jalan raya sore ini.

Begitu pun dengan Aca, gadis itu sedikit lebih tinggi sekarang. Karena posisi jok belakang motor Yoshi yang standart design nya memang agak tinggi.

Beberapa pemuda yang tepat berada  disebelah motor Yoshi ternyata sibuk memperhatikkan Aca yang masih tidak sadar saat diperhatikan. Yoshi melirik lewat kaca spion.

Pantes. Aca emang lagi main hp. Makanya dia gak sadar. Kalo sampe sadar, paling juga dipelototin balik.

"Pake, nih." Yoshi memberikan helm full face nya, ketika sebelumnya helm tersebut hanya ia gelangkan saja di pergelangan tangan kanannya sembari menyetir.

"Hah? Pengap lah. Gak usah." Kata Aca menolak.

Iyasih, walaupun mendung. Tetapi, angin sejuk yang biasanya identik dengan cuaca tersebut jelas tidak ada sekarang. Ini pasti karena penumpang dibelakangnya, sampai angin saja takut untuk sekedar lewat.

"Ck. Pake aja udah, Ca..." Ujar Yoshi serius.

Melihat wajah Yoshi yang serius. Aca mengenakan helm nya dengan raut kebingungan.

"Jaket gue juga pake nih." Yoshi melepaskan jaketnya yang awalnya ia kenakan.

"Udah, gak usah." Gumam Aca sambil mengibaskan tangannya menolak.

"Lo tutupin kaki lo." Bisik Yoshi. Lalu, melirik beberapa pemuda yang masih memperhatikan Aca.

Gadis itu baru mengerti. Jadi, ini maksud dan tujuan Yoshi. Segera, Aca menutupi paha mulusnya dari tatapan cabul orang disebelahnya.

Lampu merah segera berakhir. Hitungannya sebentar lagi akan habis. 3 detik terhitung mundur. Perempatan dekat sekolah nya memang terkenal ramai, sehingga jarak antar lampu merah juga dibuat agak lama.

100 detik.


3...

2...

1...

Byuuurr.....


Mendadak hujan turun dengan deras. Semua itu berlangsung begitu cepat. Hingga Yoshi pun panik dan segera menancapkan gas motornya.

Found You >> YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang