Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
"Heh! Gue mau dibawa kemanaa!" Aca berteriak tepat di belakang Yoshi.
"Lo liat nya sekarang ada dimana emang? Pake nanya lagi." Balas Yoshi.
Pemuda itu menarik Aca ke salah satu ranjang UKS berada. Paling pojok dekat dengan segala peralatan obat berada.
Seperti sudah hapal dengan tata letak obat dan peralatan UKS, Yoshi langsung menyuruh Aca duduk dan memeriksa obat merah dalam kotak yang menempel di tembok.
"Lo mau apa sih? Gak bilang gak apa. Main tarik tangan orang sembarangan—"
Daripada mendengar ocehan Aca yang kurang bermutu, Yoshi segera membuka bungkusan permen lollipop nya yang selalu ia bawa.
Memasukkan kedalam mulut Aca. Kebetulan mulut gadis itu tadi sedang terbuka. Kesempetan emas yang sayang dilewatkan.
"MMPH—" Aca mendecak kesal, mengambil lollipop yang menurutnya lumayan enak dan melihat Yoshi kesal.
"Diem, bisa?" Tanya Yoshi yang masih mencari kapas bersih.
"Gak bisa. Lo terlalu semaunya."
"Iya, gue semaunya."
"Lo ngeselin, suka seenaknya."
"Iya, gue ngeselin. Suka seenaknya."
Kata demi kata, Yoshi balas dengan perkataan yang sama. Hingga cowok itu berhasil mengobati luka kaki milik Aca.
"Apalagi, Aca?" Tanya Yoshi setelah selesai memplester luka milik gadis itu dengan sangat amat telaten.
"Apa ya..." Aca gagal fokus melihat luka nya yang sekarang rapih tertutup kapas dan plester berwarna kuning.
"Gua masih nyebelin, kah?" Yoshi menahan beban tubuhnya dengan kedua tangannya berada di kedua sisi tempat Aca duduk. Mengurung gadis itu dalam jangkauannya.
Kedua kaki Aca yang tidak menampak pada lantai UKS, tiba-tiba saja merinding karena jarak tubuhnya dengan Yoshi kini terbilang cukup dekat.
Namun, Aca bisa bernafas lega sekarang, Yoshi menjauhkan kembali tubuhnya dan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.
"Gue mau ke kelas dulu." Katanya seraya turun dari ranjang UKS.
"Eh, emang udah bisa jalan?" Tanya Yoshi, menengok ke belakangnya. Setelah sebelumnya sedang merapikan obat merah ke tempat asalnya.
Mengerutkan kening, dirinya ini hanya luka bukan lumpuh.