8

267 59 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








°°°

Aca mulai menutup pintu kelas setelah sebelumnya izin terlebih dahulu kepada guru Fisika nya yang terkenal galak.

Siang ini, cuaca lumayan terik. Terlebih lagi, mata pelajaran hari ini terasa berat. Pagi nya dibuka oleh Matematika wajib. Kemudian dilanjutkan oleh Kimia. Setelah itu ditutup dengan Fisika.

Tidak terlalu berat kok..

Selama pembuka nya adalah Matematika Wajib. Mata pelajaran yang Aca sukai karena gurunya lumayan easy going dan cara ajarnya yang mudah dimengerti.

Gadis itu melangkah pelan, turun dari tangga. Seperti biasa, harus melewati deretan kelas IPS. Yang notabene nya sudah pasti berisik, setiap kali lewat seorang atau segerombol siswi yang memiliki visual terbilang lumayan atau diatas rata-rata.


"Aca.. mau kemana?"

"Ca. Dapet salam dari Hyunjin."

"Mau ditemenin gak, Ca?"

Layaknya makanan sehari-hari, Aca menerima godaan seperti itu dengan balasan straight face andalannya. Masa bodo. Pengen pipis aja masa harus digodain?

"Ca!" Seseorang memanggilnya. Sehingga, Aca yang masih berada di pertengahan tangga deretan kelas IPS pun berhenti sejenak.

Biasanya, ia paling malas untuk berhenti disaat berjalan di tangga ini. Karena sudah pasti, jikalau berhenti, justru semakin banyak pula godaan yang Aca terima dari mereka.

Namun, suara ini merupakan faktor terkuat Aca berhenti dan menunggu kedatangan seseorang yang sudah pasti Aca kenal.

"Lagi mau kemana?" Tanya Yoshi seraya menuruni tangga.

Beberapa detik sebelumnya, Yoshi mengingatkannya pada seseorang. Tidak tau pastinya mengapa, namun suara Yoshi mirip seperti.... Ah, lupakan. Pasti orang tersebut juga tidak mengingat Aca, atau bahkan sudah melupakan Aca.

"Ke toilet. Kenapa?" Tanya Aca balik, lalu gadis itu lanjut menuruni tangga.

Yoshi malah berjalan dibelakangnya, mengikuti.

"Ooh. Bareng dah. Gua juga mau ke toilet." Katanya.

Yoshi berjalan disebelahnya, menyamai ritme langkah Aca yang terbilang kecil. Bisa dibilang, 2 langkah nya Aca itu 1 langkahnya Yoshi.

Found You >> YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang