REGRET

92 6 2
                                    

Yeena mencoba menelfon bossnya dengan perasaan takut.Dia sudah berjanji kepada bossnya akan menghadiri meeting hari ini namun karena Jeno yang tiba-tiba datang ke hotelnya dan memintanya untuk tidak pergi maka Yeena akan menuruti kemahuan laki-laki itu.

Lagipula kapan lagi Yeena bisa berduaan dengan Jeno tapi sekarang ada satu hal yang harus dia korban untuk berduaan dengan Jeno.Pekerjaannya.
Yeena membutuhkan pekerjaan itu untuk melanjutkan kuliahnya ke jenjang yang lebih tinggi.

"Pak Young Jae?"Sapa Yeena gugup.

"Yeena!dimana kamu?saya sudah tunggu 5 menit dan kamu belum datang juga kebawah?"Tanya Young Jae.

Yeena yakin pasti bossnya itu sedang kesal kepada Yeena.

"Maaf pak,saya lagi nggak enak badan,demam."Alasan Yeena sambil melihat Jeno yang berada dihadapannya dengan mukanya yang terlihat santai seolah-olah ini adalah hal sepele baginya.

"Hah?jadi keadaan kamu bagaimana sekarang?"Tanya Young tersirat nada khawatir disana membuat Jeno mendengus kesal pasalnya panggilan itu berlangsung dalam keadaan loudspeaker agar Jeno bisa mendengar apa yang akan boss Yeena katakan.

"Kamu mau saya batalkan meeting ini?biar saya temuin kamu dulu."Mendengar ucapan bossnya membuat Yeena kaget.

Apa-apaan dirinya hanya sakit tidak perlu sampai dibatalkan meetingnya.

"Nggak perlu pak disini udah ada teman saya."Ucapnya sambil melihat Jeno yang menetapnya dingin.

"Bapak lanjutkan saja meetingnya saya rasa agak berlebihan jika pak Young Jae membatalkan meetingnya hanya karena saya tidak ada disana."

"Baiklah,cepat sembuh Yeena-shi."Pasrah Young Jae.Karena pada akhirnya dia tidak bisa melarang Yeena karena dia bukan siapa-siapanya Yeena.

Panggilan dimatikan,Yeena melihat kearah Jeno yang sedang berjalan menuju ke dapur untuk mengambil minuman.

"Puas?"Tanya Yeena sedikit kesal sedangkan yang ditanya hanya diam sambil minum minuman yang diambilnya tadi.

"Kenapa harus kerja?"Tanya Jeno tiba-tiba.

"Kamu pikir aku kuliah itu gratis?"

"Aku bisa biayain kuliah kamu jadi kamu nggak harus kerja lagi disana."Ucap Jeno menatap Yeena.

"Memangnya kenapa kalau aku kerja?"Tanya Yeena sedikit heran kenapa laki-laki dihadapannya ini tiba-tiba menyuruhnya berhenti bekerja.

"Aku nggak suka sama boss kamu."Ucap Jeno jujur.

Jeno cowok dia tau mana yang baik dan tidak untuk pacarnya terlebih lagi bossnya Yeena terlihat sering memaksa Yeena seperti sekarang kenapa pria itu harus membawa Yeena ke Jepang padahal Yeena hanya karyawan biasa disana.

Siapapun yang melihat sifat bossnya Yeena itu akan berpikiran yang sama seperti Jeno.

"Kenapa?"

"Turutin Yeena."Ucap Jeno dingin.

"Aku bakal biayai kuliah kamu dengan syarat berhenti bekerja di cafe itu.Aku nggak mau liat kamu kecapean gini."Ucap Jeno seolah tau apa yang dialami Yeena beberapa hari kebelakangan ini.

"A...aku nggak mau."Ucap Yeena gugup.

"Kenapa?tinggal turutin apa susahnya?"

"Aku nggak suka nyusahin orang lain."Jujur Yeena.

"I'm your boyfriend Kim Yeena!please dengar apa yang aku katakan hari ini."

"Yaudah."Pasrah Yeena.

Ah lagi-lagi perempuan itu mengandalkan Jeno.

Kenapa Yeena berlagak seperti tidak mempunyai orang tua yang tidak sanggup membiayai sekolahnya?jawabannya salah sebelum pindah Yeena sempat memberitahu ibunya dan kakaknya untuk tidak perlu membiayai kuliahnya.

Yeena ingin mandiri dan menghasilkan uang sendiri tanpa perlu merepotkan ibunya yang sudah menginjak usia kepala 5 dan syukurlah ibunya juga mendukung kehendak Yeena meskipun sedikit ragu karena Yeena tinggal di kota besar dimana semua hal yang ada disana akan mahal harganya.

Ibunya hanya takut Yeena menghemat uangnya dan tidak makan sama sekali.Namun kenyataannya sekarang berbanding terbalik dengan apa yang Yeena inginkan niatnya ingin mandiri seketika hancur karena Jeno yang akan membiayai kebutuhan kuliahnya.

"Jangan dipikirkan,i don't mind with that."Ucap Jeno lalu memeluk Yeena yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Cita-cita kamu apa?"Tanya Jeno masih dengan keadaan yang berpelukan.

Yeena melepaskan pelukan itu namun tidak sepenuhnya lepas karena tangan Jeno berada di pinggang gadisnya.

"Dokter jen..."Ucap Yeena malu-malu.

"Kenapa pengen jadi dokter?"

"Aku pengen membantu orang dalam bidang medical."Ucap Yeena jujur,menjadi dokter adalah cita-citanya sejak kecil dia ingin membantu orang yang sakit terutama anak kecil yang menghidapi penyakit kanker.

"Yeena,membantu orang tidak seharusnya menjadi dokter."Jelas Jeno.

"Benar jen,aku tau itu tapi aku pengen aja jadi dokter rasanya keren ajaa bisa pakai jas putih itu,kalau sampai cita-cita aku terwujud itu bisa jadi suatu kebanggaan buat aku."Ucap Yeena dengan matanya yang berbinar menceritakan hal yang dia minati.

Yeena adalah tipe perempuan yang akan senang menceritakan kehidupannya termasuk cita-citanya,pemikirannya tentang apa yang terjadi terhadap dunia bahkan Yeena juga akan menceritakan hal-hal politik saat bersama ibunya.Gadis ini akan merasa senang dengan pembicaraan yang saling bertukar pikiran dan bermanfaat menurut Yeena.

"Jen..kalau dulu kamu nggak jadi idol cita-cita kamu pengen jadi apa?"Tanya Yeena penasaran.

"Engineering?"Ucap Jeno.Karena dia suka hal-hal yang berbau mobil.

"Wah serius?memangnya kamu pintar dalam matematika?"Tanya Yeena karena ingin menjadi engineering berarti harus pintar matematika kan?

"Hmm?Aku juga nggak tau."Kekeh Jeno

"Kamu ada penyesalan terbesar?"


______________

Yeayy update special birthday Jeno😋
Yah doi lagi sibuk jadi ngga bisa live:-(

Aku khwatir nggak bisa lanjutkan cerita ini🥺

Sedih bgt byk yg bcaa tapi yg vote nggak ada:-(
but i'm okay:-)

LEE JENO[NCT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang