• 19. Attention! •

193 26 19
                                    

Yun Hee POV

Pagi yang cukup cerah di rumah sakit. Saat ini, aku baru saja datang dengan diantar Seungmin. Padahal, aku mempunyai mobil dan bisa berangkat sendiri, tapi tidak apa. Setidaknya suamiku itu berbaik hati mau mengantarkanku ke rumah sakit.

Untuk masalah infeksi lambung yang aku miliki, kini sudah membaik. Oleh karena itu aku bisa bekerja lagi, karena Seungmin juga sudah mengizinkannya. Suamiku itu terlihat sangat perhatian, bahkan benar-benar menjagaku yang notabenenya sebagai istrinya. Aku senang, karena Seungmin mau menjagaku dengan baik.

"Yuni sudah balik bekerja?" tanya Aeri yang terlihat antusias dengan kehadiranku. Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Iya, Ri. Kenapa sih, kamu? Kayak senang gitu kelihatannya." ucapku sambil tertawa kecil.

"Habisnya, aku kesepian kalau gak ada kamu," Aeri mengerucutkan bibirnya, namun membuatku menjadi gemas dengan sahabatku ini. Sejak dulu, ia tidak suka jika sendirian, alias jika aku tidak ada, ia akan kesepian, begitupun sebaliknya.

"Kan ada suami kamu. Ngapain nyari aku, hayooo..." godaku. Seketika pipi Aeri menjadi memerah.

"Enggak gitu." Aeri terkekeh pelan, yang membuatku ikut melakukan hal yang sama. "Anyway, kamu sama suami bagaimana? Dia gak nakal 'kan sama kamu?" tanya Aeri sambil menaik-turunkan alisnya. Aku tidak sepolos itu untuk mengerti hal yang seperti itu. Entah mengapa aku merasakan wajahku yang memanas.

"Aku sama suamiku? Nakal? Kamu ini, ya! Enggak, dong. Tapi dia menyebalkan!" ucapku sambil sedikit merengut. Aeri tertawa.

"Maklum, namanya aja laki-laki. Rata-rata laki-laki 'kan menyebalkan. Apalagi kalau sudah punya pacar atau istri. Hobinya pasti menggoda terus." ucapan Aeri barusan membuatku terkekeh pelan. Ada benarnya yang diucapkannya itu.

"Oh ya, Ri. Kudengar ada calon Dokter magang baru? Kapan datang?" tanyaku penasaran. Pasalnya, Dokter Senior Im, atasanku itu memberitahuku akan ada rekan kerja baru dan aku ditugaskan untuk membimbingnya. Karena ia mengambil pekerjaan dokter spesialis yang sama denganku, yaitu dokter spesialis mata.

"Ah iya, Yuni. Mungkin sebentar lagi. Aku kayaknya bakal dapat partner yang perempuan, deh? Siapa ya, namanya? Shin Ryujin kalau tidak salah?" kata Aeri sambil mengingat-ingat sesuatu. Aku mengangguk mengerti.

"Enak kamu dapet partner yang perempuan. Apa kabar denganku?" ucapku yang membuat kami tertawa kembali. Lalu, terjadi keheningan sejenak, karena Aeri mendapatkan pesan dari ponselnya. Gadis itu pun membalas pesan dari suaminya, karena ternyata pesan itu dari suaminya.

Disaat keheningan terjadi, tiba-tiba saja Dokter Yang muncul. Lelaki itu menampilkan senyuman manisnya lalu menyapa kami. Entah darimana munculnya.

"Selamat pagi, Dokter Ahn dan Dokter Seo."

"Selamat pagi juga, Dokter Yang." kami membalas sapaan Dokter Yang secara bersamaan.

"Sudah dengar kalian akan mendapat partner baru?" tanyanya dengan ramah. Kami mengangguk.

"Sepertinya, partner saya adalah seorang perempuan." ucap Aeri. Dokter Yang menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ehm.. Sepertinya Dokter Seo belum tahu siapa partnernya, ya? Saya beritahu saja bagaimana?" tanya Dokter Yang. Aku mengerjap, lalu mengangguk setuju.

"Partner Dokter Seo adalah seorang laki-laki." ucapan dari Dokter Yang barusan membuatku merasa lemas. Bagaimana jika Seungmin tahu, lalu melarangku untuk bekerja lagi? Mengingat Seungmin adalah seseorang yang mudah cemburu. Kukira Seungmin sedikit posesif jika sudah berkaitan denganku.

Hello My Future | Kim Seungmin [END] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang