• 29. Yun Hee's Arrival •

142 22 33
                                    

NB : Kira-kira, apakah Ibunya Seungmin mau menerima Yun Hee sebagai menantunya? Ehm... Part ini sedikit 17+, jadi harap bijak dalam membaca. And... Happy Reading!^^

 Happy Reading!^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yun Hee POV

"Iiihhh... Seungmin! Ini sebenarnya mau kemana, sih, siang-siang begini? Mana pakai penutup mata segala lagi! Memangnya aku tawanan kamu, apa?!" protesku dengan suara agak pelan- entah sudah ke berapa kalinya aku protes kepada lelaki menyebalkan yang berstatus sebagai suamiku itu. Pasalnya, tubuhku masih terasa lelah akibat Seungmin yang menyerangku habis-habisan semalam, yang membuatku tidak mood untuk keluar di waktu siang ini. Baiklah, aku tidak mau membahasnya karena itu adalah privasi kami berdua, dan... Sedikit memalukan.

Alih-alih menjawab, Seungmin malah memberikan kecupan sayang di bibirku- ia selalu melakukannya setiap kali aku protes kepadanya. Setelahnya, terdengar suara kekehan kecil dan cubitan sayang di pipiku, yang membuatku semakin kesal dan tidak mood.

"Diam aja, sayang. Daripada kamu mengomel tidak jelas, lebih baik simpan rasa penasaran dan kekesalanmu itu. Atau kamu mau aku hukum lagi seperti semalam, hm...?" ancamnya sambil mengelus pipiku kemudian. Lelaki itu benar-benar tidak malu ketika menunjukkan keromantisannya di depan orang lain, yang semakin membuatku kesal saja. Ancamannya jelek sekali. Aku bahkan dapat membayangkan wajahnya yang menyebalkan bercampur sedikit mesum darinya, wajah yang biasa ia tampilkan setiap kali berdebat denganku.

"Apa-apaan? Enggak ada! Aku gak mau memberikannya lagi," balasku, lalu mengalihkan pandangan ke arah lain. Lelaki itu malah tertawa, lalu menarik pinggangku mendekat dan merangkulnya kemudian.

"Ya udah, pas kamu tidur aja aku main lagi," sahutnya lagi, yang membuatku justru semakin emosi dengannya.

"Gak usah nyentuh aku!" sergahku, lalu menyingkirkan tangannya yang bertengger di pinggangku. Sejujurnya, aku malu dengan supir taksi di depanku, akibat perlakuan Seungmin yang terlalu romantis itu. Rasanya jadi risih, sehingga aku melepaskannya dengan terpaksa.

Saat ini, kami berada di mobil taksi, menuju ke sebuah tempat rahasia yang dijanjikan Seungmin untukku. Aku tidak tahu seperti apa tempat itu, yang jelas ia memaksaku ikut saat aku menolaknya tadi. Lelaki itu bahkan mengancamku untuk tidak bisa jalan-jalan, hanya menghabiskan waktu di hotel bersamanya. Tentu saja aku tidak mau liburanku menjadi kacau seperti itu.

"Jangan dilepas, ih. Udah, kamu diam aja, kalau kamu enggak mau aku bikin capek seperti semalam. Sebentar lagi sampai, sabar ya," bujuknya, lalu mengelus kepalaku dengan penuh kasih sayang. Dia ini selalu tahu cara membuatku menjadi luluh kepadanya. Akhirnya, aku hanya bisa menyandarkan kepalaku di pundaknya, menikmati usapan sayangnya yang malah membuatku sedikit mengantuk.

Baru mau terlelap, aku dapat merasakan mobil taksi yang kami tumpangi berhenti. Seungmin melepaskan sejenak rangkulan kami, lalu membayar tumpangan taksi tersebut. "Terima kasih ya, Pak. Maaf, istriku ini sedikit cerewet, mohon maklumi ya, Pak," sempatnya ia berbicara demikian, yang membuatku kembali kesal dengannya.

Hello My Future | Kim Seungmin [END] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang