• 25. A New Plan •

151 27 2
                                    

NB : Maaf ya, buat readers Fiya, sesungguhnya chapter ini masih proses revisi, malah salah pencet. Jadinya, Fiya pun akhirnya menyelesaikan ini biar para readers tidak penasaran. So, Happy Reading!^^

 So, Happy Reading!^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

"Selamat ya, mau jadi calon Ayah aja sekarang," ucap Seungmin, tentunya dengan nada yang ceria dan tulus, mengingat Minho kini akan menjadi seorang Ayah dalam waktu satu tahun kurang.

"Haha.. Sama-sama, Min. Semoga setelah ini kamu menyusul," balas Minho sambil tersenyum lebar.

"Iya, Terima kasih.." balas Seungmin sambil mengamini dalam hati, lelaki itu pun ikut tersenyum. Padahal, dalam hatinya sedikit resah karena ada Jeongin yang datang ke acara kecil-kecilan milik keluarga kecil Minho ini. Situasinya sekarang adalah di mana Aeri yang mengundang kedua sahabatnya yang berkuliah di tempat yang sama— dulunya, dan berakhir mereka mengobrol dengan riang di sofa ruang tamu. Terlebih ketika Seungmin melihat tatapan istrinya yang terlihat jauh lebih tulus dibandingkan dengan saat sang gadis menatap dirinya ketika ia menunjukkan keromantisan pada sang istri.

Katakanlah Seungmin cemburu.

Sesekali Seungmin mengerucutkan bibirnya, ia ingin juga tertawa bersama istrinya. Tawa yang ia dengar barusan itu benar-benar tawa yang lepas, membuatnya menjadi cemburu. Niatnya untuk merayakan perayaan malah berujung menjadi sebuah kecemburuan yang tiada arti.

Seungmin iri, dan Seungmin cemburu.

"Kenapa sih, Min? Kayaknya dari tadi memperhatikan mereka bertiga?" Minho ternyata memperhatikan Seungmin sedari tadi, lalu melihat ke arah sang istri dan juga kedua sahabatnya yang berbagi cerita, kemudian tersenyum jahil. Minho akhirnya tahu, bahwa Seungmin sedang mengawasi istrinya, tatapannya pun terlihat cemburu.

"Ey~, baru tahu Seungmin ternyata cemburuan. Tenang saja, Jeongin tidak akan merebut istri kamu, kecuali kalau kamu ceraikan dia," goda Minho sambil tertawa pelan. Seungmin tak menoleh, tetapi raut wajahnya semakin muram.

"Dia gak begitu pas sama aku," ungkap Seungmin tanpa menolehkan kepalanya sama sekali.

"Hahahaha... Wajar, Min. Mereka sudah berjuang selama hampir 5 tahun, jadinya seakrab itu. Lagipula.. Bukannya istrimu lagi hilang ingatan, ya? Maklum kalau dia belum mengenalmu dengan terlalu baik, lagipula sifatmu terlalu dingin untuk dia," celoteh Minho yang membuat Seungmin mendengus.

"Tapi tetap saja, aku itu cinta pertamanya dia, bahkan sudah jadi suaminya. Seharusnya aku yang melihat itu semua dari dalam dirinya," Seungmin menoleh ke arah Minho, lalu menatap lelaki itu sendu.

"Ish, kamu itu, ya, bucin banget, heran. Kalau kamu mau melihat sisi lain dari dirinya, cobalah untuk bersikap sesuatu yang membuatnya luluh. Lagipula, aku melihat istri kamu itu jaga jarak loh, sama lelaki lain. Pas ditanya, dia bilang, 'Suamiku cemburuan. Aku gak mau cari masalah sama dia, karena dia itu menyebalkan.'. Aeri dan Jeongin yang bilang," Minho bercerita sekaligus menyeruput es lemon tea, minuman kesukaannya. Lelaki itu lantas menyipitkan matanya ketika merasakan segar bercampur asam dari es lemon tea buatan Aeri, istrinya.

Hello My Future | Kim Seungmin [END] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang