• 30. Back To Korea •

143 22 7
                                    

NB : Hello~, I'm back! Menjelang konflik, Fiya mau ngasih yang manis-manis dulu. Are you ready? :D. So, Happy Reading!^^

 So, Happy Reading!^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Kondisi Yun Hee sejak ia diketahui sedang mengandung anak dari Kim Seungmin justru semakin memburuk di Jepang. Seungmin yang mode panic attack lantas memutuskan untuk pulang ke Korea, lantaran istrinya terus mencari keberadaan keluarganya— wanita yang kini sedang hamil itu ingin Bundanya mendekap dan merawatnya seperti dulu. Hal ini membuat Seungmin terpaksa mengambil cuti lebih dari seminggu, lantaran mereka langsung pergi ke Incheon setelah balik dari kota yang terkenal akan kebersihannya itu.

"Maaf ya, Seungmin. Yun Hee kalau sakit memang agak rewel, terlebih ternyata dia sedang hamil. Seungmin enggak apa 'kan pekerjaannya tertunda? Atau mau balik dulu ke Seoul, sampai kondisi Yun Hee pulih kembali?" tanya Aecha, Ibunda dari Yun Hee itu sedang berbicara dengan menantunya sambil mengusap surai putrinya yang kini tertidur lelap di kasur.

"Ehm... Enggak Bunda. Seungmin mau menjaga Yun Hee saja, sampai Yun Hee sembuh," ucap Seungmin sambil tersenyum manis. Seungmin jika sudah masalah yang bersangkutan dengan wanitanya, ia akan mengabaikan pekerjaannya sejenak. Lagipula Chan tidak masalah jika ia harus menggantikan Seungmin lebih lama lagi. Lelaki itu sudah seperti CEO kedua setelah Seungmin, karena Seungmin percaya, Chan bisa memimpin perusahaannya dengan baik.

"Kamu yakin, Nak? Bunda jadi merasa bersalah jika begini. Tak apa Nak, kembalilah ke Seoul untuk bekerja. Biar Ayah nanti yang mengantarkan Yun Hee kembali ke rumahmu," kata Aecha dengan raut wajah bersalah, sementara Seungmin menggeleng.

"Tidak, Bunda. Seungmin mau di sini. Seungmin enggak bisa tidur kalau tidak ada Yun Hee," tolak Seungmin sekaligus berbicara jujur. Sontak, Aecha melebarkan matanya ketika menantunya berkata demikian.

"Kamu lucu sekali ya, Nak. Dulu, Kakaknya Yun Hee juga tidak bisa tidur tanpa adiknya. Dia terus menjadikan adiknya guling, sampai terkadang kami geleng-geleng kepala melihatnya. Untungnya mereka ingat posisi," Aecha bercerita, sambil menerawang masa lalu tentang kedua anaknya. Wanita yang kini berusia sekitar 40 tahunan ke atas itu tertunduk. Ia merindukan putra pertamanya.

Sementara Seungmin menegang sejenak. Sedikit cemburu, mengapa istrinya terlampau dekat dengan Kakaknya? Mereka tidak berpacaran atau sampai— baik, Seungmin tidak akan berpikir negatif. Mereka adalah Kakak-adik, tentunya tak akan berbuat hal-hal yang keji di belakang orang tua mereka. Lagipula, Ibu mertuanya sudah mengatakan bahwa mereka ingat posisi mereka.

Aecha kembali mengangkat kepalanya, lalu menatap menantunya yang tampak berpikir. Wanita itu pun tersenyum, "Tenang, Anakku. Yun Hee dan Changbin bukanlah orang yang akan berbuat demikian. Jangan khawatir..." kata Aecha, wanita itu terkekeh pelan kemudian, lalu mengusap kepala menantunya itu dengan penuh kasih sayang. Seungmin seketika tersenyum malu.

"Ya sudah, karena sudah malam, lebih baik kamu juga tidur ya, Nak. Tidak baik tidur terlalu larut, terlebih kamu juga sudah bekerja. Oh iya, jika nanti Yun Hee mencari Bunda, kamu bisa bangunkan Bunda. Selamat malam ya, Nak," kata Aecha lagi, sembari pamit. Seungmin mengerjapkan matanya, lalu mengangguk.

Hello My Future | Kim Seungmin [END] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang