Alya membuka sedikit bantal yang menutup wajahnya, kotak kotak itu masih membayangi pikirannya, ia berusaha membuang jauh jauh pikiran itu.
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _Raffi :"mau nyoba pegang?" ucapnya dengan membuka bajunya sebatas dada
Melihat alya yang berpura pura tidak mendengarkan pun tidur di sebelahnya
Alya hanya melirik sekilas lalu pergi ke ruang tengah untuk menonton tv.
Raffi Pov
Aku mandi dan membangunkan alya yang tertidur hampir setengah jam. Oh iya, aku hanya memakai handuk yang dililit di pinggangku /wink (:v).
Ia pun bangun dan merona setelah melihat perutku, aku tau. Ia terkesan dengan perut ku
Ia menutup wajah nya dengan bantal dan bersembunyi disana cukup lama.
Ia mengancam ku akan berteriak jika aku belum memakai baju, benar saja. Ia berteriak sambil berhitung, aku pun langsung kalang kabut mencari baju ku.
Setelah memakai baju, aku kembali mendekatinya
"mau nyoba megang?"
Ucapku sambil menaikan baju sebatas dada
Ia tidak mendengar, apa ia melamun? Batin ku.
Ternyata tidak, ia hanya berpura pura tidak mendengar, Ia langsung pergi keluar kamar.
Aku mendengar suara tv, sepertinya ia menonton tv disana.
Aku pun mengecek ruang tengah ku dan mendapatinya sedang cemberut, sepertinya ia marah denganku
Aku pun duduk di sebelahnya, ia hanya melirik sekilas. Aku pun memeluknya dan berusaha menenangkannya
Tapi sia sia, ia pergi ke kamar Adel dan mengunci pintu nya. Butuh perasaan sabar berpacaran dengannya.
Aku berdiri di pintu kamar adel, aku suka melihatnya. Banyak stiker yang ia hias di pintu kamarnya, jangan lupakan gantungan indah itu
Aku menguping pembicaraan mereka, dan... Apa apaan pembicaraan itu, sungguh tidak masuk akal.
Ku kira alya anak yang polos, ternyata tidak. Sepertinya ia sudah sedikit ternoda, hanya sedikit
Ku rasa wajahku memerah karna mendengar pembicaraan mereka yang sedikit vulgar, begitupun dengan adel yang menanyakan ukuran dada alya. Sepertinya aku harus melupakan pembicaraan itu
Aku pun ke kamar dan menguncinya, aku terus membayangkan tubuh alya tanpa busana, belum lagi saat ia mengatakan ukuran dada nya. Aku semakin berpikir macam macam tentangnya
Sial, adik kecil ku bangun. Tidak ada yang berhasil membuat adik kecil ku bangun selain alya. Aku pun ke kamar mandi untuk mencoba sesuatu yang belum pernah ku lakukan sebelum nya.
15 menit berlalu, aku terdiam di dalam kamar mandi setelah merasakannya.
Aku pun searching di google, tata cara mandi bersih.
Yaa, aku melakukannya. Sungguh nikmat bagi kaum lelaki
Setelah mendapatkan caranya, aku pun langsung melakukan mandi bersih. Aku berharap agar alya tak membicarakan hal vulgar lagi, ya walau ini setengah salahku karna menguping pembicaraan mereka.
20 menit kemudian aku pun selesai melakukan ritual mandi bersih, aku memakai baju dan membuka kunci kamarku.
Aku pun tiduran di atas kasur milikku, aku mengambil hp ku dan memainkannya untuk melupakan pembicaraan mereka tadi.
Tiba tiba alya masuk ke kamar dengan senyum yang merekah dibibir nya, sepertinya mood nya sudah kembali.
AHHH, pikiran itu kembali lagi saat aku melihat wajah cantiknya. Begitupun adik kecil ku, reflek aku mengambil selimut dan menutup bagian paha ku agar ia tak melihatnya. Aku tak ingin pikirannya semakin ternoda.
Ia pun duduk di sebelahku dan memainkan hp nya, ia tersenyum menatap layar di tangannya yang sudah sangat jelas aku cemburu jika melihatnya tersenyum dengan seseorang, bahkan benda mati.
Aku menatapnya tanpa berkedip, ia yang sadar akan tatapan ku pun langsung tiduran dan menunjukan isi hp nya, ternyata foto keluarga nya sebelum ada grace.
Kecemburuan ku pun tiba tiba hilang dan diganti rasa sakit, walau ia yang jadi korban tetap saja aku merasakannya. Aku teringat dengan almarhumah ibu.
Ku lihat dari kontak yang mengirim foto tersebut,
'Abang'
Begitu nama kontaknya, apa ia mempunyai kakak laki laki? Atau hanya sepupu? Entah lah. Aku tak ada hak untuk bertanya tentang keluarga nya, kecuali ia sudah sah denganku.
"kamu punya kakak laki laki?" ucapku yang tanpa sadar
"cuma sepupu, itu pun bukan mahrom karna dia bukan kandung"
Aku benar benar merutuki omonganku, untungnya ia menjawab dengan santai. Kurasa ia sudah terbiasa dengan keluarganya
"boleh aku pinjam?" ucapku lembut berharap ia mau meminjamkan hp nya.
"iya boleh, pinjam aja. Pass nya ultahku"
Aku pun tersenyum dan mengambil hp nya. Ia juga meminjam hp ku, untuk sekedar cek mungkin.
Aku segera membuka whatsapp nya, aku membaca satu persatu chat dari atas hingga bawah. Hanya sedikit yang ia bahas, bersama keluarga atau temannya
Sampailah aku dichat paling akhir, kontak itu tertulis nama grace, aku pun langsung membuka chat tersebut
Betapa terkejutnya aku bahwa ia menyuruh alya untuk menjauh dariku, bahkan ia mengancam dengan cara tak biasa. Aku benar benar tidak percaya, dan alya? Ia hanya membalas pesan tersebut dengan santainya
Ku lihat ia online, ingin aku membalas pesannya yang sudah cukup lama itu. Aku terkejut melihat ia sedang mengetik, sesegera mungkin aku mengeluarkan dan mematikan hp tersebut
Author Pov
Raffi meminjam hp alya, begitupun sebaliknya. Raffi membuka whatsapp alya dan membaca satu persatu chat yang muncul hingga sampai lah di chat paling akhir dengan nama Grace. Raffi yang penasaran pun membaca pesan pesan sebelumnya, raffi benar benar terbawa emosi saat grace menyuruh alya untuk menjauhi nya. Ia melihat grace online dan mengetik, sedetik kemudian raffi pun mengeluarkan dan mematikan hp alya.
Alya :"kenapa? Ada chat dari cowo?" ucap alya yang sepertinya banyak laki laki yang mengejarnya, tapi hanya ia abaikan. Ia tak mau menjadi badgirl.
Raffi :"mak..sud kamu?" ucap raffi yang berada diujung kekesalan yang tak kunjung hilang.
Alya :"iya, banyak banget cowo yang ngejar aku. Tapi cuma aku baca aja kok, habis baca langsung ku blok trs hapus chatnya"
Raffi hanya tersenyum, ia baru menyadari bahwa alya masih memakai kacamata dan rambutnya masih dikepang.
Raffi :"hmmmmmmmmm"
Alya yang peka dengan gumam an panjang tersebut pun langsung berdiri untuk mengganti kacamatanya menggunakan softlens dan menggulung rambutnya yang memperlihatkan leher jenjangnya.
Alya pun kembali tiduran di sebelah raffi dan memainkan hp raffi, entah apa yang dilihatnya
Hp alya pun berbunyi, raffi yang tau notifikasi itu pun langsung membuka hp alya.
Alya :"siapa?"
Raffi :"bukan siapa siapa, cuma notif youtube" ucap raffi dengan wajah tak suka nya
-
-
-
-
-
-
-
-next chap pov alya iyya. Happy ied mubarak✨