Chapter 34

22 3 3
                                    

Alya pun menoleh pada pemilik kehangatan yg menggenggam tangan Alya, Alya mematung seketika saat melihat Raffi yg tersenyum.

Raffi :"Kenapa ga bilang sama aku kalo mau kesini?" ucapnya dgn suara serak bangun tidur. Ia berusaha duduk dan bersandar di dinding dibelakangnya. Alya pun bangkit dari duduknya dan memeluk Raffi.
Alya :"M-maaf, karna aku udh ga percaya sama kamu, maaf aku udh nyakitin hati kamu, maaf aku udh nyakitin perasaan kamu. Maaf bangett" ucapnya yg tanpa sadar airmatanya sudah menetes.
Alya :"Hiks, aku tau ini terlalu lebay. Tapi ini yg mau aku bilang ke kamu" ucapnya yg lagi² menangis. Raffi hanya diam, ini terlalu tiba tiba bagi Raffi.
Alya :"Hiks,, aku gajelas banget ya. Datang² langsung nangis gini,, hiks,, hiks" ucapnya yg melepas pelukan itu dan menghapus airmatanya.
Raffi :"pasti kamu susah banget mutusin buat tetap sama aku atau ngorbanin perasaan kamu sendiri dan ngebiarin aku sakit hati. Huft wajar kamu baru ngelewatin perasaan yg belum kamu tau, kalo kamu mau nangis, nangis aja. Gausah ditahan gabaik kalo ditahan" ucapnya lembut

Alya yg mendengar itu pun lgsg memeluknya dan menangis di pelukan Raffi.

Raffi :"Terusin aja sayang" ucapnya sambil mengelus punggung Alya.

Tanpa mereka berdua sadari. Sakura mengintip dibalik pintu, ia tersenyum meski harus sakit hati. Ya ia dulu mencintai Raffi, tapi itu dulu. Sakura sangat bersukur karna Raffi bersama Alya, mungkin ia akan belajar mencintai orang lain.

Fia pun asal masuk ke dalam kamar tanpa melihat keadaan sekitar. Sakura yg sudah pergi pun tidak tau bahwa Fia asal masuk.

Fia :"Heh Raffi, lo apain si Alya sampe nangis gini?!"
Alya :"Fi, ini bukan salah Raffi, emang aku yg mau nangis kok" ucapnya berusaha menjelaskan kepada sahabatnya itu.
Raffi :"Makanya, jangan asal nuduh gendut"
Fia :"Bacot lu badboy cengeng"
Raffi :"Anjim"

Alya pun terkekeh melihat mereka.

Raffi :"Hm? Apa yg lucu?" ucapnya dgn ttapan dingin.
Alya :"H-hah?? G-gaada kokk"
Raffi :"kok gugup? Apa yg lucu?"
Alya :"G-ga adaa"
Raffi :"Haha, ayolah. Aku hanya bercanda"

Alya yg mendengar kata 'Bercanda' pun lgsg memukul pelan dada Raffi.

Alya :"Itu tidak lucuu" ucapnya sambil memukul pelan dada Raffi.
Raffi :"Ughh, sakit sayang"
Alya :"Heii, aku hanya memukul pelan"
Raffi :"Kau memukulnya dgn cinta. Jelas saja sakit"
Alya :"Heii, kau inii" ucapnya dgn wajah yg sudah memerah.
Raffi :"Haha, baiklah² maaf" ucapnya lalu memeluk Alya.

Alya yg wajah nya sudah memerah pun bertambah merah karena Raffi memeluknya.

Sedangkan Fia? Ia asik memainkan ponselnya sambil memakan ponselnya. Ia hanya mengabaikan Alya dan Raffi.

............

Alya :"Alya pulang"

Tidak ada sahutan dari mereka, Alya hanya mendengar suara tertawa mama nya dgn Grace.

Alya :'Apa yg mereka ketawain?' batinnya.

Ia pun masuk dan melihat mamanya sdg menonton film comedy kesukaannya dan mamanya. Dulu ia selalu menonton dgn Mama nya tanpa seorang ayah. Dan sekarang,, Mama dan Papanya malah nonton bersama Grace tanpa mengajaknya.

Tak lama kemudian papanya masuk sambil membawa minuman dan duduk di samping Grace. Alya hanya fakesmile. Ia rindu dimana mamanya selalu Protektif dan memarahinya jika pulang terlambat, Alya mendekat dgn badan yg bergetar menahan tangis. Ia baru beberapa jam yg lalu menangis, dan sekarang ia harus menangis lagi?

Alya :"Ma-mama" panggilnya.
Mama :"Oh, Alya kamu habis darimana?" ucapnya dgn nada dingin. Suara itu memberhentikan Alya untuk maju lebih dekat.

Alya hanya diam, Ia tak punya kekuatan untuk menjawab. Ia juga terlalu lemah untuk menjawab. Belum lagi Mamanya melihat ke arah Alya dgn tatapan menusuk.

Papa :"Kalo mama nanya itu dijawab" ucapnya dgn nada agak kasar.
Alya :"Pa-papa"
Mama :"Masuk ke kamar mu!" ucapnya sambil menunjuk kamar Alya.

Sedangkan Grace? Ia hanya tersenyum puas saat melihat Alya mengeluarkan airmatanya dan tubuhnya yg bergetar.

Alya pun lgsg berlari ke kamarnya. Ia lgsg menutup kasar pintu kamarnya. Ia menguncinya dan menangis di balik pintu itu.

Ia tak menyangka, dengan semudah itu Grace bisa mengambil kelembutan kedua orgtua nya yg mereka berikan untuk Alya. Tapi Alya tidak ingin terlalu cepat menyimpulkan. Mungkin saja mamanya bernada dingin karna khawatir pada Alya.

Alya berusaha Positif Thingking. Ia tidak mau berpikiran negatif tentang Grace, Grace adalah sahabatnya yg tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua. Mungkin saja ia ingin merasakan nya dgn menonton bersama mama dan papa Alya. Dan mungkin saja Grace ingin merasakan rasa kasih sayang orang tua.

To be continued.

.

.

.

.

.

.

.

Yh oks, up lgi. Vote.

My Love Badboy♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang