Setelah puas menangis Alya pun pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
......
Matahari mulai menampakan dirinya, burung² sudah berkicauan dan daun pepohonan yg bergoyang karena angin
Tapi berbeda dgn Alya, ia masih memikirkan kejadian semalam. Ia dibentak oleh ayahnya untuk pertama kali. Ia tak menyangka itu.
Alya pun berjalan dgn santai ke meja makan. Papanya hanya melirik sekilas ke arahnya. mamanya yg sudah menyiapkan 3 bekal dan Grace hanya bermain hp tanpa memperdulikan sekitar.
Papa :"Alya kmu hari ini berangkat sendiri"
Alya :"Kenapa? Alya berangkat bareng Grace kan?"
Papa :"Hari ini papa ngantar dia, tapi dia bilang kalo dia mau ke toko buku dulu. Jadi kmu bisa pesan ojek atau naik sepeda" ucap nya tanpa merasa bersalah sekalipun.
Alya :"Alya kan bisa ikut nemenin Grace"
Papa :"Mama mu juga ikut, kami juga mau jemput adeknya Grace" ucapnya yg masih fokus dgn ipad nya.
Alya :"Klo gitu Alya berangkat" ucapnya yg tanpa basa basi dan meninggalkan bekalnya.Sepanjang perjalanan Alya terus menangis, berusaha meredakan perasaan yg bergejolak di dalam hatinya.
Alya :'Papa ga bakal biarin aku jalan kaki, tapi dia bilang dia ga bisa ngantar aku, terus kenapa papa bisa ngantar mama sama grace? Apa mama sama papa udah ga peduli sama aku?' batinnya.
Batin Alya terus menerus meraung meminta penjelasan kenapa orang tuanya semudah itu membuang kasih sayang ke Alya dan memberikannya ke Grace.
Motor sport berhenti di samping Alya. Pemuda itu turun dan melepas helmnya lalu mengangkat dagu Alya dgn tangannya.
Ia menghapus airmata yg jatuh dari pelupuk mata Alya. Pemuda itu pun memeluk Alya dan berusaha menenangkannya.
Alya pun menangis di pelukan hangat itu, surai cokelat pemuda tersebut tertiup angin sehingga membuat kadar ketampanannya menambah :v.
Alya :"Raffi, hiks.. hiks.. kenapa aku harus ngerasainnya? kenapa ga org lain aja hiks.." tangisnya di pelukan Raffi.
Raffi :"Sht, tenang, aku ada disini, aku selalu di sebelah mu" ucapnya sambil mengelus surai Alya.
Raffi :"Tenang oke, aku disini kok" ucapnya smbil memeluk Alya dgn erat. Ia bisa merasakan perasaan Alya yg cukup teriris, cukup ia saja yg merasakannya, jangan Alya..........
Bel masuk pun berbunyi, seluruh siswa/i di SMA Garuda berlarian masuk ke kelasnya masing².
/Di kelas
Raffi :"Aku hari ini duduk di sebelah mu ya"
Alya :"Lah terus Fia gmn? dia duduk dimana?"
Raffi :"Dia bisa duduk sama Samuel"
Alya :"Tapi kan Fia-"
Raffi :"SAM!!, LO DUDUK SAMA FIA!!!" ucapnya yg memotong ucapan Alya.
Samuel : "Santai si anjir, budeg kuping gua"
Andra :"Nah iya tuh, gua juga setuju"
Raffi :"Iye maap elah, dah yak, pokoknya lu nanti duduk ma Fia"
Samuel :"Iya elah" ucapnya dgn malas.15 menit kemudian fia masuk ke kelasnya dgn gembira, tapi setelah ia melihat bahwa hari ini Alya duduk dgn Raffi ia jadi cemberut.
Samuel :"Fi lo-"
Fia :"Iye gue tau" ucapnya memotong omongan samuel lalu duduk di samping bangku samuel.
Samuel pun fokus ke gamenya lagi..........
Akhirnya setelah 2½ jam lamanya pelajaran bel istirahat pun berbunyi
Fia :"Akhirnya istirahat" ucapnya sambil merapikan buku² nya.
Fia pun berjalan ke meja Alya.
Fia :"Kantin?"
Alya :"Iya² sebentar" ucapnya yg sedang membersihkan kacamatanya.
Fia :"Udah blom?"
Alya :"Iyaa udah, yuk"