Chapter 25

12 2 0
                                    

.........

Raffi sudah melihat lampu perkemahan yg tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia terus melangkah meski kaki nya sudah tak kuat untuk berjalan ke arah perkemahan.

Sampai di tenda medis, hanya ada guru olahraga yg menjaga. Raffi segera membaring kan tubuh Alya dan tubuh nya ke tilam yg tersedia untuk perorang. Setelah itu pun kesadaran Raffi menghilang.

Guru olahraga itu pun lgsg mendatangi mereka berdua yg terlelap. Guru itu mengobati mereka dgn telaten.

.......

Samuel sedari tadi hanya menghibur Fia yg sudah menangis histeris seperti orang gila.

Fia :"Sam kalo misalnya Raffi ga nemuin alya gimana? Hiks" ucapnya sambil mengelap air matanya lalu melempar ke arah Samuel yg ada dihadapannya.
Fia :"Samm kalo misalnya Alya sama Raffi dimakan harimau gimanaaaa?? Hiks hiks. Gue ga bakal punya temen kayak Alya lagii"

Samuel pun hanya bisa diam menenangkan Fia yg menangis histeris. Ia hanya bersabar menghadapi sikap Fia.

Fia :"Samm lo susul Raffi sanaaa"
Samuel :"Gak, gue ga mau keluar"
Fia :"Lo temen apaan si?! Gue baru pertama kali nemuin teman yg ga peduli sama temannya sendirii!" ucapnya dgn isakan tangis.
Samuel :"Gue bukannya ga peduli, gue yakin kalo Raffi bakal balik dengan selamat." ucapnya sambil berjalan keluar tenda.
Fia :"Lo mau kemana?"
Samuel :"Ke tenda gue. Knp? Mau ikut?"
Fia :"Ish ga lah" ucapnya sambil melempar bantal ke arah Samuel yg sudah berdiri.
Samuel :"Eh anjir gue becanda"
Fia :"Ga lucu anjim!"
Samuel :'Untung cuma bantal, bukan pisau' batinnya saat keluar dari tenda Fia.

Fia pun hanya melihat kepergian laki laki itu.

............

Matahari mulai menampakan dirinya. Air bekas derasnya hujan masih tergenang di tanah. Para murid sudah siap untuk kegiatan mereka pagi ini.

"Anak anak. Permainannya kita ganti jadi panjat tebing" ucap sang guru

Andra :"Loh knp diganti pak? Padahal tim kami sudah susah payah loh pak" ucapnya sambil menatap kesal ke arah sang guru.

"Sebelumnya bapak minta maaf. Semua guru yg ada disini sudah sepakat bahwa permainan nya akan diganti" ucap sang guru.

Fia :"Kenapa pak?"

"Permainannya terlalu membahayakan keselamatan kalian"

Eky :"Lah emg bahaya kenapa pak?"

"Pokoknya bahaya. Jangan tanya kenapa." ucap sang guru kesal lalu pergi ke tenda guru.

Para murid yg berada disitu pun mulai bingung dengan ucapan sang guru.

Fia :"Ya, kenapa ya permainan nya ga dilanjutin?" ucapnya sambil memakan keripik nya').
Alya :"Aku juga ga tau Fi, padahal kan lebih bahaya panjat tebing" ucapnya sambil menyisir rambut panjangnya yg ia biarkan terurai.
Fia :"Bener tuh, gue jadi penasaran permainan apa yg dibatalin"

Berbeda dgn Alya. Ia melepas kacamata nya dan mengelap kacamata nya dgn kain khusus kacamata.

Samuel :"Alya! Boleh minta tolong ga?"
Alya :"Boleh. minta tolong apa?"
Samuel :"Tolong antarin bubur ini ke tenda medis trus kasih ke Raffi ya"
Alya :"Em oke" ucapnya sambil mengambil bubur yg sudah disediakan.

Alya pun langsung bergegas ke tenda medis. Alya masih melihat Raffi di dalam selimut nya. Alya pun mantuh nampan tersebut di meja kecil dan pendek disamping kasur raffi.

Alya :"Raffi bangun" ucapnya sambil menggoyangkan tubuh Raffi yg masih di dalam selimut.
Raffi :"Hmm" gumamnya dgn mata tertutup.

Alya pun masih terus menggoyangkan lengannya.

Alya :"Raffi bangun. Kamu ga sakit kan?" ucapnya sambil menaruh punggung tangannya di dahi Raffi.

Hangat.

Itu yg dirasakan Alya saat punggung tangannya menyentuh Dahi Raffi. Alya pun bergegas keluar dari tenda medis, ia mengambil baskom berisi air hangat dan tak lupa handuk kecil.

Alya pun langsung ke tenda medis. Ia merendam handuk kecil itu dan meremas handuk tersebut. Ia melipat dan langsung menempel kan handuk tsb di dahi Raffi.

Raffi pun terbangun saat merasakan handuk basah itu menyentuh permukaan dahinya.

Raffi :"Alya? Kenapa kamu ada disini? Bukannya kamu harus ngumpul sama yg lain?" ucapnya sambil mengelus pipi Alya.
Alya :"Udah selesai kok acara ngumpulnya, em knpa ga bilang ke aku klo kamu sakit?"
Raffi :"Aku cuma ga mau ngerepotin kamu" ucapnya sambil melepaskan elusannya di pipi Alya.
Alya :"Yaudah kamu makan ya"
Raffi :"Iyaa"
Alya :"Aku suapin ya?" ucapnya sambil mengambil mangkok bubur yg ada di meja kecil itu. Lalu menyuapi Raffi.
Alya :"Em maaf Raffi. Gara gara aku, kamu jadi sakit" ucapnya sambil menatap mangkok bubur tsb.
Raffi :"Ga kok, gapapa. Ini kan udah jadi kewajiban aku jadi pacar kamu"
Alya :"Tapi ga harus ngebahayain diri kamu sendiri" ucapnya sambil menyuapi Raffi lagi.
Raffi :"Kalo itu untuk kamu, kenapa enggak?" ucapnya yg membuat alya bersemu.

.........

To be continued...

Votmen nya qaqaaa 🙂.

My Love Badboy♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang