Chapter 14

44 5 3
                                    

Raffi hanya tersenyum hambar. Ia baru menyadari bahwa ia telah jatuh ke lubang yg ia gali selama ini, kenapa rasa itu harus kembali pada orang yg selalu ia rendahkan.

............

Alya duduk di taman belakang sekolah. Ia menghapus air matanya kasar. Ia terus bertanya 'Mengapa harus aku yg jadi korban sakit hati'.

Alya :'Kenapa harus aku?' tanya nya pada diri sendiri.

Puk

Alya dapat merasakan seseorang yg menepuk pundaknya.

Aal :"Kenapa nangis?" tanya nya sembari berjongkok di hadapan Alya.

Alya POV.

Orang ini.

Aal. Yang selalu ada di saat aku terpuruk, senang dan sedih ia terus di samping ku.

Tapi....

Kenapa ia baru muncul? Setelah lama meninggalkan aku dgn rasa rindu dan sakit hati.

Alya POV end.

Alya :"Aal" ucap ku spontan saat menyadari ia mengelus pipi ku.
Aal :"Kau tak berubah Alya" ucapnya dengan senyuman yg amat ku rindukan.
Aal :"Maaf" lanjut nya lagi sambil menundukan kepala.
Aal :"Maaf, aku sudah meninggalkan mu. Aku tau pasti kau sakit hati setelah mendengar kata kata ku dulu. Tapi itu terpaksa ku lakukan, maaf Alya" ucapnya sambil menangis :v.

Alya :'Sungguh rindu saat Aal memeluk ku dengan eratnya, aku rindu dari semua yg ada pada dirinya. Aal.' batinnya.
Alya :"Kenapa semua orang mengkhianati ku?!!" ucapnya yg tanpa sadar menampar keras pipi Aal.

Aku melihat tangan yg telah menampar pipi Aal.

Alya :'A-apa yang ku lakukan? K-kenapa aku bisa menampar seseorang yg kusayang? Kenapaa??!!!' Batinnya.

Seketika rasa bersalah menjalar di benaknya. Kenapa malah rasa bersalah yg muncul, bukan perasaan benci terhadapnya.

Alya mengacak rambutnya. Frustasi dengan apa yg ia alami sekarang ini, pertama Raffi membohongi nya dan sekarang Aal.

Alya :'Oh tuhan, kenapa hari ini aku penuh dengan tangisan?!!' batin nya.
Aal :"Alya, aku mencintai mu" ucapnya lalu memeluk Alya.
Aal :"Maaf telah meninggalkan mu begitu lama" ucapnya sambil membelai lembut Rambut Alya.

Alya hanya bisa menangis sekencang² nya di dalam pelukan Aal.

Tiba tiba......

Bughh

Seketika Alya terlepas dari pelukan Aal karna seseorang membogemnya.

Alya dapat melihat siapa yg membogem Aal. Tatapan laki laki itu begitu menyorot kemarahan, mata coklat itu seakan membunuh nya lewat mata itu.

Raffi pun dgn segera menarik tangan Alya agar mengikutinya. Tampak terlihat jelas Raffi marah dengan rahang yg mengeras dan tatapan tajam yg menyorot kemarahan.

Alya :'Ada apa dengan Raffi?' batinnya.

.........

Tap, tap, tap

Suara sepatu begitu terdengar di koridor SMA Garuda. Terlihat seorang laki laki menarik tangan perempuan di belakangnya. Ia terlihat di paksa mengikuti laki laki itu, perempuan itu pun hanya merintih kesakitan karna tangannya sudah memar.

Alya :"Aw sakitt" rintih nya saat cengkeraman itu dilepas.
Raffi :"AKU SUDAH MEMPERINGATKAN MU ALYA, JANGAN DEKETIN LAKI LAKI SELAIN AKU. RAFFI OMARASYA PASTIKA" ucapnya lalu menggendong Alya ala brydal style.

Raffi pun membawa Alya ke parkir an dan mendudukan Alya di dalam kursi mobilnya.

Raffi :"Kamu udah jadi milikku." ucap nya lalu menjalankan mobil itu.
Alya :"Kenapa kamu masih kaya gini? Bukannya itu cuma pura pura? Adekmu ga ada disini. Teman mu juga ga ada disini, dan soal taruhan itu..... Teman teman mu gak akan mempermasalahkan taruhan itu" ucapnya sembari ingin membuka pintu mobil tsb yg sudah pasti tdak akan berpengaruh.

Raffi hanya diam, ia tak mengeluarkan sepatah kata pun.

Alya :"Raffi jawab aku, kenapa kamu masih bersikap peduli ke aku?" ucapnya sambil meraba kaca mobil di samping nya.
Raffi :"TIDAK PEDULI DENGAN SEMUA ITU. KAU HANYA MILIKKU, INGAT ITU!" bentaknya sembari memarkirkan mobil.
Raffi :"Kau hanya milikku Alya" ucapnya lembut sambil membelai rambut panjang Alya.

Alya hanya terdiam. Ia terpaku pada perbuatan Raffi yg bisa membuatnya merona. Raffi pun hanya tersenyum tulus. (Rawrr><)

Raffi :'Asal kau tau, aku sudah mencintai mu, meski dibilang cinta pandangan pertama. Entah lah, intinya aku sudah mencintai mu saat tertabrak di koridor. Saat melihat mata mu, aku jatuh ke dalam lubang yg sangat dalam. Maaf karna aku telah membully mu, itu hanya taruhan dari sepupu konyol ku' batin Raffi sembari melihat mata hitam Alya.

Raffi :"Jujur saja Alya, sebenarnya aku sudah menyukai mu saat kita bertemu" ucap Raffi sambil mengelus pipi Alya.
Alya :"Hah?! Benarkah?! Tapi kita tak sengaja tertabrak waktu itu. Lagi pula kau memarahi ku saat itu" ucapnya dgn wajah cemberut.

Raffi pun gemas dengan wajah Alya hingga ingin menciumnya :v.

Raffi :"Tapi saat memandang mata mu, aku sudah jatuh ke lubang yg sangat dalam"
Alya :"Sudahlah, aku gak mau bahas itu lagi.. Mending sekarang antar aku pulang.."
Raffi :"Kita ke toko kacamata dulu" ucapnya sambil menjalan kan mobilnya.
Alya :"Buat apa kesana?"
Raffi :"Kan kamu ga bisa liat kalo ga pake kacamata" ucapnya sembari melihat ke arah lain. Alya pun hanya diam tak membalas, ia melihat ke arah luar jendela walau tak terlalu jelas.

Setelah itu hanya keheningan yg  menyapa dalam mobil itu. Alya yg tengah asik mendengar lagu sambil melihat pemandangan di luar, dan Raffi sibuk menyetir.

Alya :"Raffii berhenti disini" ucapnya yg membuat Raffi ngerem mendadak :v.
Raffi :"Ada apa?" ucapnya dgn wajah panik.
Alya :"Aku mau eskrim itu" ucapnya menunjuk toko eskrim, entah angin dari mana hingga Alya bisa melihat toko eskrim yg lumayan jauh jaraknya.
Raffi :"Tunggu, kamu ini rabun apa gimana sih? Bisa liat eskrim tapi kok ga bisa liat jam dinding?"
Alya :"Aku memang rabun, tapi kalo ngeliat eskrim mata ku langsung jeli"
Raffi :"Okay, kamu tunggu disini. Biar aku yg beli"

☆☆☆

Setelah menunggu 15 menit lamanya, Raffi kembali membawa dua eskrim rasa coklat.

Alya pun langsung mengambil eskrim di tangan kanan Raffi dan memakannya dengan lahap :v.

Raffi :"Pelan pelan makannya, kayak anak kecil aja" ucapnya sambil mengelap ujung bibir Alya dengan tisu.

Alya :"Ehh aku bukan anak kecill"

Raffi hanya terkekeh gemas melihat tingkah Alya.

Raffi :"sekarang kita ke toko kacamata ya" ucapnya sambil menyalakan mobil.

.........

Setelah 45 menit, akhirnya mereka sampai ke toko kacamata.

Raffi :"Kamu pilih ya kacamata nya, aku mau keluar sebentar"

Greb.  (Bukan abang grep 🙂)

Raffi :"kau kenapa? Ada yg menyakiti mu?"

Alya hanya menggeleng. Ia menggigit bibir bawah nya hingga memerah.

Raffi :"Lalu kau kenapa?"
Alya :"Aku... Aku takut sendiri, aku juga ga bisa ngeliat dengan jelas. K-kamu jangan pergi ya?"

Raffi hanya bernafas lega mendengar alasan Alya. Sikap yg berubah ubah seperti ini lah yg membuat Raffi luluh..

.

.

.

.

.

.

.

To be continued.....

Yahaha ngegantung:v. Btw gimana ceritanya? Bikin baper ga?:v, kalo iya vote yakk, aku udah susah² buat bikin kalian baper :), pokoknya vote aja la:)♡.

Sekian Terimagaji:v

My Love Badboy♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang