Samuel :"Ga usah mimpi di pagi hari Fi" ucapnya yg mendapat sorakan setuju oleh para siswa/i kelas XII-B.
Fia :"Ck, suka suka gue lah"
Fia :"Lo lagi lo lagi, ga ada puas puas nya apa gangguin Alya? Minggir lo" usirnya ke Raffi.
Raffi :"Gak. Lo duduk dekat Samuel, biar gue yg disini"Fia pun hanya ternganga mendengar perkataan Raffi.
Fia :"Gak, pokoknya gue gak mau duduk dekat samuel, gue maunya duduk dekat Alya. Titik ga pake koma"
Andra :"Lo aja ngomong pake koma, gimana mau gak pake koma?"Fia pun mendatangi Andra dan menarik kerah bajunya.
Fia :"DIAM LO MONYET!"
Andra :"Ih anjir ngegas mulu lo"
Fia :"Au ah bacot"Fia pun terpaksa duduk di sebelah Samuel.
Fia :'Oke sekarang lo harus ngalah sama anak batu itu' batinnya sambil melihat Raffi dari belakang.
Samuel :"Eh"
Fia :"NAPA?!! GA LIAT GUE LAGI EMOSI?!"
Samuel :"Hewan lo kabur tuh" ucapnya santai lalu kembali memainkan handphone nya.Fia pun melihat kandang yg ia bawa terbuka lebar. Dgn wajah terkejut Fia langsung mencari hewan tersebut.
.........
Tuk, tuk, tuk
Suara sepatu menggema di kelas yg begitu sunyi. Seluruh siswa terdiam menatap sang guru yang membawa penggaris kayu panjang dan memukul kan ke meja nya pelan.
"Yang gak bawa hewan peliharaan maju ke depan" ucap sang guru menatap muridnya dgn tatapan tajam :v.
Seluruh siswa hanya membisu mereka memperhatikan satu sama lain. Berharap membawa hewan peliharaan agar terbebas dari ceramah :v.
Sang guru pun berjalan mengelilingi meja muridnya satu per satu.
"Andra!!" ucap sang guru menatap Andra dgn tatapan kejam.
Andra yg merasa terpanggil pun langsung mengeluarkan tempat berisi hewan, entah hewan apa.
Sang guru hanya menghela nafas. Ia pun kembali ke meja nya untuk melanjutkan praktik itu.
"Semua hewan taruh di atas meja" ucap sang guru.
Semua siswa pun menaruh hewan peliharaannya di meja mereka.
"Baiklah, pertama tolong kalian jinakkan hewan tersebut." ucap sang guru.
"Iya buu" ucap seluruh siswa kelas XII-B.
Sang guru pun memberi contoh ke semua murid.
Alya pun mengikuti yg di contohkan guru tsb. Ia memberi kelinci itu wortel, lalu Alya berniat untuk mengelus bulu kelinci tersebut.
Kelinci itu pun menghindar dari tangan Alya dan mencakarnya.
Alya pun menarik tangannya keluar kandang kelinci itu.
Alya :"Aw!" pekiknya saat melihat sayatan panjang dan darah.
Raffi yg melihat pun langsung menarik Alya ke luar kelas dan membawa nya ke UKS. Raffi tak menghiraukan panggilan guru, saat ini yg di utamakan baginya adalah Alya.
Raffi pun mendudukan Alya ke sofa UKS dan membawa kotak P3K.
Raffi pun segera membersihkan luka itu dengan telaten, sedangkan Alya hanya terdiam melihat perlakuan dari Raffi.
Jangan sampai ia jatuh pada pesona Raffi, ia tak ingin jatuh untuk kesekian kali nya.
Raffi :"Masih sakit?"
Alya :"Iya lah" ucapnya sembari menatap kesal ke arah Raffi. Bagaimana bisa ia bertanya seperti itu padahal sudah jelas sakit.Raffi :"Hari ini kamu di UKS aja ya, ga usah ke kelas"
Alya :"Lah terus aku belajarnya gimana?"
Raffi :"Kamu ga usah belajar! Gak liat apa tangan kamu luka?!" bentak nya yg membuat nyali Alya seakan menghilang.
Raffi :"Huft, kamu harus nurut sama aku" ucapnya sambil memeluk Alya.
Alya :"T-tapi a-aku ga mau bolos" ucapnya dengan kepala menunduk.
Raffi :"Hey kamu lagi sakit, jadi gak perlu belajar"
Alya :"Tapi kan cuma-"
Raffi :"Aku ga suka di bantah sayang.." ucapnya sambil mengelus pipi Alya dengan lembut.Alya hanya terdiam. Pipinya memerah dan ia mencerna baik perkataan Raffi.
Alya :"Kenapa tiba tiba?" tanya nya dgn kepala tertunduk
Raffi mengernyit tidak mengerti apa yg dikatakan Alya.
Alya :"Kenapa kamu buat Harapan palsu buat aku, hiks, apa yg kamu rencanain Raffi?! Apa kamu mau ngejatuhin aku ke lubang yg sama lagi?!" ucapnya dgn isakan tangis.
Raffi :"Jadi kamu sudah tau?"
Alya :"Aku gak tau alasannya kenapa kamu bersikap seolah gak mau kehilangan aku, justru itu yg aku tanyain ke kamu" ucapnya sambil menghapus air matanya.
Raffi :"Ternyata lo cukup peka sama keadaan sekitar" ucapnya dgn nada dingin.Bamm
Bagai di sambar petir, Alya mendengar kembali Raffi berbicara dingin kepadanya. Dan ia menggunakan kata 'Lo'. Ia pun menggigit bibir bawahnya
Raffi :"Asal lo tau, ini kemauan adek gue, gue juga cuma pura pura perhatian aja sama lo. Ini juga tantangan dari temen temen gue buat ngebaperin lo dan ninggalin lo dengan mudahnya" sambil melepas kacamata Alya dan menghancurkannya.
Alya :"Hiks, kamu jahat, jahat. Kamu ga mikir perasaan orang yg terluka gimana, hiks, asal kamu tau, aku ga mau jatuh ke lubang yang sama lagi!" ucapnya lalu pergi.Raffi hanya tersenyum hambar. Ia baru menyadari bahwa ia telah jatuh ke lubang yg ia gali selama ini, kenapa rasa itu harus kembali pada orang yg selalu ia rendahkan.
............
To be continued.....
Kira kira si Raffi kenapa ya?
Pantau terus ya guys ceritanyaa, btw gimana ceritanya? Seru gak? Kalo seru jan lupa vote yaaSekian terimagaji:v.