Candy
By SnowPipi
_____
----->
Tak dapat berkata apapun, Taehyung terdiam di tempatnya saat nostalgia itu kembali teringat olehnya. Tubuhnya menegang terkejut saat terasa tangan Yoongi menepuknya, menyadarkannya dari lamunannya saat itu.
Tatapan Yoongi sama seperti Jieun, di malam dirinya mengungkapkan segalanya apa yang ia rasakan. Tanggapan dari sang ibu hanyalah tersenyum tak berkata apapun, namun raut wajahnya mengatakan kalau dia tahu itu. Wajah yang tak masalah dan tak menyalahkan Taehyung, selain wajah yang seakan mengerti soal dirinya.
Dirinya makan di sana malam itu, baru pertama kali dirinya merasakan suasana dapur di rumahnya terasa hangat dan nyaman, dengan Jieun yang terus-terusan menambahkan nasi di piringnya walau wanita itu belum merasakan masakannya sama sekali. Saat Taehyung merajuk karena dirinya tidak mau jadi gendut akibat ulah sang ibu, wajah Jieun sumigrah dengan senyuman tulus ke arahnya, "Aku senang kalau Taehyung berkata jujur!" Tawa ibunya saat itu, mencantumkan soal Taehyung yang berkata jujur untuk pertama kalinya.
Ekspresi wajah cemberutnya perlahan memudar dengan senyuman simpul menatap sang ibu yang selama ini ia hindari. Jieun, bukanlah wanita yang seharusnya dia benci, dan Taehyung menyesali persoalan itu. "Lain kali kalau terjadi apapun, katakanlah pada ibu, jangan di pendam sendiri." Ucapnya sambil mengusap wajah Taehyung dengan tisu karena dia makan dengan lahap hingga belepotan seperti itu. "Karena ibu senang kalau Taehyung berkata jujur."
"Taehyung?" Suara itu terdengar menyadarkannya, untuk kesekian kalinya, Yoongi dapat membawa Taehyung kembali ke dunia nyata setelah terus-terusan bernostalgia.
Taehyung menatap Yoongi yang kini melihatnya dengan pandangan khawatir. Apakah Yoongi akan sama seperti Jieun? Apakah Yoongi senang kalau dirinya jujur? Atau malah sebaliknya?
Dilema itu terjadi kembali di dalam dirinya, membuatnya tak bisa berkata apapun selain diam dan menunduk takut. Diam dan tak berani berucap apapun yang tak ingin dia sesali. Perlakuan Yoongi setelahnya membuat dia membalakkan matanya terkejut.
Tangan pucat Yoongi mengusap surai yang lebih tinggi. Mendongak menatap Taehyung yang terdiam di tempatnya. Tatapan yang sama dengan Jieun membuat Taehyung terluluh seketika, yang dengan cepat setelah nyalinya terkumpul ia berkata, "Hyung.." panggilnya pelan kepada Yoongi, menbuat yang di panggil bergumam sebagai jawabannya. Taehyung dengan perlahan menyentuh tangan Yoongi yang saat itu mengusap surainya, membawa tangan itu untuk di letakkan di pipinya selagi ia menahannya di sana. "Aku ini menyukaimu, Hyung." Ucapnya menatap mata Yoongi dengan berani, sama sekali tak ingin melepaskan kontak mata antara keduanya.
Mendengar itu, Yoongi terdiam cukup lama, sebelum dirinya tersenyum simpul ke arah Taehyung. "Aku tahu itu." Ucapnya kepada Taehyung. Disitu awalnya Taehyung gembira bukan main, namun ekspresi Yoongi berkata lain. Dan Taehyung menyadarinya membuat ia paham dengan apa yang di katakan oleh Yoongi.
"Kau menganggapku tak lebih dari teman, Hyung?" Tanyanya spontan dengan ekspresi tersakiti. Mendengarnya, Yoongi terdiam sekilas sebelum kembali tersenyum walau harus dipaksakan. "Tentu, bukannya kau menyukaiku seperti itu juga?" Mendengar omongannya sendiri Yoongi merasa bodoh. Ia berkata seakan Taehyunglah yang salah, seperti dirinya tak mendapat balasan cinta dari yang leboh tinggi, membuatnya harus menyalahkan mulutnya yang seenaknya berbicara begitu.
Yoongi terkejut merasakan kedua tangan Taehyung dengan keras memegang kedua pundaknya. Membuat secara spontan hendak menghindar, namun melihat ekspresi Taehyung yang menatapnya dengan tajam. "Hyung! Aku ini menyukaimu!" Ucapnya kembali kali ini dengan keras, tak peduli kalau ada orang nantinya yang mendengar keduanya.
"Tae—"
"Diam!" Pekiknya tak membiarkan Yoongi berucap apapun, Taehyung masih di posisi yang sama. "Aku menyukaimu! Aku mencintaimu, Hyung! Pahamkah kau soal perasaanku?!" Ucapnya dengan keras membuat Yoongi tak bisa membalas apapun untuknya. Yang lebih pendek meringis kecil sambil menunduk, "Tae.. lepaskan.." ucapnya pelan, membuat Taehyung yang mendengar itu tersadar akan perlakuannya. Yang dengan cepat langsung melepas cengkramannya pada kedua pundak Yoongi dan mundur sedikit.
"Maaf, Hyung.. aku tidak bermaksud.." gugupnya mengatakan itu sedikit membuat Yoongi kembali menoleh ke arahnya pelan. Seharusnya Taehyung tak melakukan itu, karena Yoongi adalah orang yang harus ia jaga dan tak seenaknya dia melakukan hal seperti itu kepadanya. Melihat raut wajah bersalah Taehyung, disitu Yoongi tersadar kalau apa yang di ucapkan Taehyung bukanlah candaan semata wayang. Disisi lain, Taehyung tetap di tempatnya dan tak berani menatap Yoongi setelah ia tersadar kalau barusan ia membentak Yoongi dan memaksakan kehendaknya tanpa seizinnya.
"Maaf.. kau pasti merasa tak enak dengan apa yang barusan ku lakukan.." ucapnya pelan.
Disitu Taehyung sudah pasti menyesal kalau Yoongi tak membalasnya dan malah menjauhinya. Mengetahui kalau Yoongi itu pastinya masih menyukai wanita dan dengan bodohnya dirinya malah mengutarakan perasaannya. Itu yanh ada di prespeksi Taehyung selama ini soal Yoongi. "Kau pasti.. merasa jijik saat aku mengutarakan perasaanku, Hyung." Ucapnya tiba-tiba, membuat Yoongi menatapnya dengan pandangan yang tak bisa di artikan.
"Kau.. pasti jijik juga karena aku seorang gay.." kali ini Yoongi menatapnya tajam walau Taehyung tak menyadari pandangan itu. Ucapan itu membuat Yoongi tak suka, mengingat kalau dulu dirinya sempat menyukai seorang laki-laki yang baru pertama kali ia temui. Dan dengan kurang ajarnya Taehyung mengatakan hal itu menjijikan. Dengan singkatnya, secara tak sengaja Taehyung mengatakan perasaan Yoongi dulu adalah hal yang menjijikan.
Karena tak mendapat respon dari Yoongi, Taehyung menoleh ke arahnya dan menyadari kalau ekspresi Yoongi menatapnya dengan tak suka. Membuat Taehyung tersadar kalau perlakuannya yang seenaknya tadi pastinya membuat Yoongi merasa jijik kepadanya bukan? Taehyung sadar akan hal itu. Walau kebenarannya adalah sebaliknya, Yoongi sama sekali tidak mempersalahkan akan hal itu, namun perkataan Taehyung membuatnya diam seribu kata.
Taehyung mendekat, hendak menyentuh Yoongi. Namun secara cepat Yoongi mundur dan menolak perlakuan Taehyung, "Menjijikan, katamu?" Ucapnya pelan sambil menatap tajam Taehyung di hadapannya. Membuat pemuda yang lebih tinggi itu tak bisa berucap apapun. "Kalau hal itu menjijikan, sebaiknya kau tak usah menemuiku lagi." Perkataan itu membuat Taehyung sedikit kebingungan, seharusnya dirinyalah yang harus di jauhi oleh Yoongi, karena itu perasaannya mungkin.
"Hyung—"
"Aku ini menjijikan seperti ucapanmu tadi." Balas Yoongi memotong ucapan Taehyung. Dirinya menatap yang lebih tinggi dengan wajah sendunya walau harus mempertahankan ekspresi tajamnya. "Aku ini.. juga menjijikan seperti apa yang kau ucapkan tadi."
Untuk pertama kalinya, Taehyung mendengar pengakuan itu dari Yoongi. Membuatnya tak bisa berucap sedikitpun dan hanya diam, karena menyadari apa yang ia katakan tadi.
Karena tak melihat pergerakan dari Taehyung, dan Yoongi menyadari apa yang ia ucapkan tadi, dengan cepat Yoongi segera pergi dari sana. Meninggalkan Taehyung yang masih berada di posisinya dan menyadari sesuatu yang selama ini ia sangka sebaliknya.
----->
𝕾𝖓𝖔𝖜𝕻𝖎𝖕𝖎
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒞𝒶𝓃𝒹𝓎 ▪︎Say So SEASON 2▪︎
FanfictionSay So kembali dengan season baru berjudul Candy. BxB! Kookmin! Taegi! "Hyung.. kau itu peka tidak sih?" & "Jungkook, aku mau dua." Di friendzone sama gebetan, Taehyung berusaha untuk meyakinkan Yoongi & Kehidupan rumah tangga Jeon Jungkook dan Park...