B'B DANGERS!

51 29 3
                                    


Sekarang anak B'B Dangers sedang berkumpul di rumah Yuli. Hari ini Yuli sedang baik, mengundang teman-temannya untuk buka bersama di rumahnya. Faktor utamanya karena orang tua Yuli sedang tidak ada di rumah jadi mumpung ada kesempatan tidak akan ia sia-siakan untuk menghabiskan semua makanan sisa kemarin yang tersedia di dalam kulkas. Dari pada mubadzir mending Yuli sumbangkan kepada para temannya yang sangat imut macam babi. Fixs Yuli emang paling bijaksana, pikirnya.

Yuli, Angel, Mei dan Sari. Mereka tengah bersantai di dalam kamar Yuli. Semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Jangan tanya yang lain pada ke mana? Batang hidungnya 'pun tidak terlihat, katanya mau nyusul tapi sejak dua jam yang lalu masih belum datang. Entah ada hambatan apa? Semoga saja tidak mengalami kecelakaan masal.

Mei yang tengah asyik memainkan handphone nya tiba-tiba berteriak, "HEH! HEH GUA MAU NANYA?!" Heboh Mei, mulai bangkit dari posisi yang awalnya rebahan di atas kasur, kini menjadi duduk ia memanggil semua sahabatnya.

" Avaa," sahut Yuli santai, atensinya sama sekali tidak beralih pada Mei yang sudah sibuk berteriak.

" Cara pake tespack gimana?" Tanya Mei.

Yuli tidak konek, ia merubah posisinya beralih menghadap Mei. " Gue dari tadi nanya apa?!" Teriak Yuli tidak sabaran. Manusia yang satu ini emang rada-rada badung. Selain badung dia juga tidak tahu diri.

"Tespack, itu cara pakenya gimana?" Mei bangkit, berjalan menghampiri Yuli.

Yuli terdiam sejenak, tidak langsung menjawab pertanyaan Mei. Ia merasa ada sesuatu yang mengganjal di sini, tapi sebisa mungkin Yuli berusaha berpikir positif dan tenang serta kalem. "Air kencing."

"Air kencing?" Beo Mei. " Gimana-gimana?" Tanyanya sekali lagi, Mei duduk di depan Yuli. Kakinya ia silangkan, dagunya ia topang di atas meja lalu bersiap mendengar penjelasan dari Yuli.

Yuli memutar otaknya, ia mengelus dagunya dua kali. Berpikir keras, entah apa yang ia pikirkan.

Mei yang merasa geram karena Yuli tak kunjung membuka suara akhirnya hilang kendali, gadis bobrok itu menggebrak meja bulat kesayangan Yuli dengan tenaga ekstrim. "WEH GIMANA?!"

" ITU KITA BUANG AIR KECIL DI SITU!" Bentak Yuli.

"Gimana-gimana?" Mei masih tidak faham.

Yuli menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. " Eh? Gak tau, gue belum pernah nyoba soalnya," aku Yuli akhirnya.

" Loh? Gimana?!" Tanya Mei prustasi.

Merasa tertarik, Angel yang sejak tadi menyimak akhirnya memutuskan untuk nimbrung. Sedangkan Sari tidak. Cewek blasteran itu tetap sibuk dengan ponselnya tanpa merasa terusik sedikitpun, entah siapa yang ia chat? Biasanya sugar daddy. " Nah, bener kata Yuli," timpal Angel.

"Oh gitu ... gue kira tespack nya di bongkar."

Yuli seketika terbahak. "Astaghfirullah, anjir bengek."

" Si goblog!" Ujar Angel sambil menepuk jidat. "Gak gitu, jadi gini ya ...." Angel menggantungkan kalimatnya.

"Gimana su? Di kencingin?" Tebak Mei.

"Yang gue tau cuma itu, di kencingin. Gue juga taunya dari wattpad." Cengir Yuli.

Angel menggeleng lalu mengambil ancang-ancang untuk menjelaskan. Membuat Mei dan Yuli menatapnya serius.  "lo kencing terus di masukin ke botol urine atau apa gitu lah pokoknya botol kecil, nah kalo udah testpack nya di celupin nah tinggal tunggu deh." Terang Angel panjang lebar, sedang Yuli dan Mei hanya menganggukkan kepalanya paham.

Mei bergidik ngeri, bulu kuduk nya tiba-tiba merinding. "Hih, jijay."

" Ya intinya gitu yang gue tau," sahut Angel. " Lo hamil?" Sambungnya dengan wajah tanpa dosa minta di santet.

𝐁'𝐁 𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐒! {END!}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang