B'B DANGERS!

43 24 8
                                    

Farel yang mendengar hal itu langsung merebut handphone yang berada dalam genggaman Ulfah. "Sekarang kalian di mana?" Tanya Farel.

"Wc, gue di wc!" Sahut Nita.

"Gue ke sana sekarang."

Nut ....

Semuanya langsung belari menyusul Farel yang sudah pergi mendahului mereka semua.

______________

Farel mematung ditempat melihat kondisi kekasihnya yang sangat mengenaskan, pekikan gadis membuat Farel tersadar.

"MEI" pekik Dhita.

Farel menatap tajam Bianca serta antek²nya, "MAKSUD LO APA?!" Bentak Farel rahang mengeras.

"G-gue... GUE SAYANG LO TAPI LO GAK BALAS CINTA GUE MALAH LO JADIAN SAMA JALANG ITU!" Teriak Bianca menunjuk Mei.

"LO SADAR DONG LO UDAH JADI MANTAN!" Bentak Wahda menekan kata mantan.

"Urus mereka gue pergi dulu, Rey ikut gue sekalian Nita" ucap Farel lalu menggendong Mei membawanya ke RSJ, eh! RSU. mereka memasuki mobil yang sudah disiapkan, ditengah perjalanan Mei bergumam tetapi masih bisa didengar mereka semua.

"G-gue.. g-gak...k-ku...at" gumam Mei lirih

"Mei, bertahan nanti kita beli es crim, sama apa ya" pikir Nita untuk menghilangkan rasa khawatirnya.

"Heh! dia mau sekarat masih aja bahas gitu!" ujar Rey.

"DIAM! ngebut Rey!" bentak Farel membuat mereka kicep.

Skip!

Sampainya diRSU Farel teriak kesetanan, "DOKTER TOLONGIN PACAR GUE BANGSAT!" teriak Farel.

"Astaghfirullah sabar entar datang" ujar Nita ngeri menatap Farel seperti orgil. ups!

Dokter datang bersama susternya membawa Mei keUGD untuk ditangani, mereka menunggu didepan.

***

Anni mengeluarkan seluruh amarahnya sekarang gadis itu persis seperti jin tomang yang sedang kepanasan, "LO! HARUS DAPAT FREKUENSINYA SIALAN!" Mencekik leher sang cabai.

Para cowok mencoba memisahkan Anni yang sedang ngamuk. "KONSEKUENSI GOBLOK!" Timpal Daniel sambil mencoba menjauhkan Anni dari sana.

"BODO AMAT! GUE GAK PEDULI. LEPASIN GUE DASAR KUDA!" Berontak Anni.

Elang menarik tubuh Anni sarkas sampai gadis itu terhuyung ke belakang. "Cukup, gue gak mau lo kenapa-napa!" Tekan Elang.

Anni menatap Elang dengan sorot mata yang tidak dapat didefinisikan. "T-tapi, mereka-,"

"Mereka bakalan dapet konsekuensinya, tapi gak sekarang." Potong Elang.

Semuanya terdiam, begitupun anak B'B Dangers, Revicks, dan Bianca and the gang. Tidak terkecuali dengan para murid yang sudah berkumpul menonton kehebohan mereka.

Bianca menyeka pelipisnya yang terdapat darah di area sana menggunakan jemarinya, ia menatap jemarinya penuh amarah. Gadis itu beralih menatap Anni yang masih setia menatapnya intens.

"KENAPA? SAKIT?!" Murka Anni.

Angel yang juga berada di sana melangkah kan kakinya, berjalan menghampiri Bianca dan antek-anteknya. "Ini belum ada apa-apanya," peringatan Angel dengan sorit mata yang begitu mencengkam.

"Bianca, lo lupa, ya? Bokap gue kepala sekolah di sini. Dan perlakuan lo sama Mei, bener-bener udah ngelanggar peraturan yang ada di sekolah ini," ujar Yuli.

𝐁'𝐁 𝐃𝐀𝐍𝐆𝐄𝐑𝐒! {END!}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang