Pada hari minggu Rizki dan Rara terlihat sedang bersiap di kamar.Rara masih sibuk dandan, sementara Rizki sibuk memainkan game di ponselnya.
"Masih lama ga? kalo masih lama gw mau main lagi 1 match" tanya Rizki sembari melirik Rara yg masih berada di depan cermin. "Masih" jawab Rara menatap pria itu dari cermin.
"Awas ya kalo gw udah main tiba-tiba ngajak jalan giti aja" kata Rizki kembali melanjutkan gamenya. "Iya kakak kuh tercinta"
5 Menit kemudian...
"Kakak Rara udah selesai, ayo kita udah telat" kata Rara membuat tatapan dingin Rizki mengarah kepadanya. "Masih main, masa harus afk sih" protes Rizki dengan nada suara datar.
"Ish udah afk aja, kita udah di tungguin dari tadi" Rara menarik paksa tangan kiri pria itu. "Credits Scor gw nanti gimana? ah" decak Rizki kesal.
"Iii ayo buruan, kan bisa di lanjut nanti waktu di sana"
"Lo kira ga main Vsp bisa di pause?"
"Yaudah ga usah berangkat" tatapan judes Rara kini menatap pria itu. Ia melempar tasnya ke ranjang lalu menyelonong pergi keluar kamar.
"Di omelin malah ngomelin balik, dasar pacar babi" cibir Rizki sembari mematikan ponsel lalu mengambil tas Rara dan menyusul gadis itu keluar.
"Nih, ambil helm sekalian sama helm gw, kita berangkat sekarang" Rizki melempar tas gadis itu lalu berjalan ke arah pintu keluar dengan raut wajah kesal. "Yg mana helmnya? yg ijo apa yg item?" tanya Rara dengan nada tinggi saat Rizki hendak menutup pintu.
"Yg oren! kalo ga ada yg putih!
"Yg oren ada dua, yg mana nih!"
"Ya yg biasa Rara Karlina"
"Iya yg mana, helm kakak tu banyak di pakenya gunta ganti lagi tiap hari"
"Yg putih aja biar cepet"
"Yg putih malah ada tiga"
"Dah lah nanti beli helm di jalan aja"
"Iii serius yg mana?!"
"Yg oren putih Rara sayang"
"Ngomong kek dari tadi"
"Buruan"
"Tadi ngeburu buru" Rara kini menatap Rizki dengan bola mata menyipit. "Yaudah ayo naik" sanggah Rizki sembari memberikan ponselnya.
"Nitip?"
"Sejak kapan lo ga meriksa hp gw"
"Hehe, gitu dong peka sendiri"
"Nyenyenye"
"Lopeyuuu kakak"
"Too, udah ayo naik" kata Rizki sembari memakai helm lalu menyalakan mesin motor. "Pegangan" sambung pria itu saat Rara sudah selesai naik.
Detik selanjutnya mereka berangkat menuju kota untuk sekedar menikmati hari libur di tanggal merah.
"Mau HangOut ke kota atau shopping kaya biasa?" tanya Rizki saat mereka sedang berhenti di lampu merah.
"Dua-duanya, hehe"
"Lo sekarang udah suka shopping ya"
"Kakak juga sekarang suka mesum"
"Ya tapikan-..."
"Apa?"
"Engga"
Sesampainya di kota mereka berdua mampir ke salah satu cafe yg biasa mereka kunjungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Badboy & Innocent Girl 2
Jugendliteratur"Ternyata takdir ga seindah yg gw pikirin. gw pikir kita bakal lulus kuliah, nikah terus hidup bahagia. tapi ternyata perjalanannya ga semudah itu" Rizki Ramdani, remaja berumur 19 tahun yg mempunyai sikap dingin, acuh, keras kepala dan juga mesum...