"Kakak ngapain sih ngedeketin Rara di sekolah, jadi gini kan endingnya"
Bau busuk bangkai yg terkubur kini mulai tercium. Rara terlihat sedang menyuapi Rangga di dalam ruangan VIP yg bertuliskan Teratai Putih.
"Kenapa? suatu saat nanti kita juga pasti bakal ketauan kan?" sanggah Rangga sembari melahap sesendok bubur yg di sodorkan Rara.
"Ya tapi engga sekarang! kak Noy lagi sakit, Rara ga mungkin jujur ke dia tentang hubungan kita" kata Rara dengan raut wajah yg tak lagi polos.
Entah apa yg gadis itu pikirkan sampai melakukan hal yg benar-benar bodoh yaitu berselingkuh dengan Rangga.
"Kenapa? bukannya lo udah ga punya rasa lagi sama dia?" tanya Rangga dengan raut wajah menyebalkan seperti biasanya.
"Udah deh ga usah di bahas"
"Rara jadi ngerasa bersalah banget ngejalanin hubungan ini"
"Hah? ngerasa bersalah? lo sayang kan sama gw?"
"Iya, tapi Rara ngerasa kasian kalo kak Noy tau tentang kita waktu dia lagi sakit kaya sekarang"
Suara notifikasi panggilan WhatsApp menyela perdebatan di antara mereka.
Gadis itu lantas mengambil ponsel yg terletak di samping meja Rangga.
Sambungan telepon yg bertuliskan nama "Kak Azril" kini di tatap oleh Rangga.
Raut wajahnya pria itu sekarang berubah menjadi datar saat Rara mengangkat telepon tersebut.
"Hallo? ada apa kak?"
"Kinoy masuk rumah sakit! lo dimana!" Suara sentakan Azril sampai terdengar ke telinga Rangga.
"Ra-Rara lagi di rumah kak" sanggah Rara dengan nada suara gugup sembari melirik ke arah Rangga.
"Kita lagi otw ke RSUD Bandung! lo ke sini sekarang! kondisi Kinoy bener-bener kritis!" suara lengkingan sirine ambulan bercampur dengan suara riuh klakson geng White Devils.
Rara panik saat itu juga, gadis itu langsung bersiap-siap untuk menyusul ke tempat yg di maksud.
"Kalo lo bener-bener sayang sama gw, jangan pergi ke sana" Rangga mencekal tangan kanan Rara saat gadis itu hendak berdiri.
"Tapi kak-..."
"Lo sayang kan sama gw?" pertanyaan Rangga membuat Rara terdiam mematung.
Sungguh pilihan yg sangat bodoh jika Rara memilih untuk tetap berada di tempat itu.
Tanpa mereka berdua sadari ternyata percakapan mereka dari tadi di rekam oleh seorang gadis yg mengena --kan jaket putih milik White Devils
🔥🔥🔥
RSUD bandung, mereka baru tiba setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit.
"Bukain jalan! kalian panggil petugas medis yg ada! sisanya urus motor-motor kita, jangan sampe ngalangin jalan" seru Azril sesaat setelah pintu belakang mobil ambulan terbuka.
Mereka semua kembali membuat
3 kelompok. Kelompok pertama membantu membukakan jalan.Kelompok ke-dua memanggil para
tim medis yg berada di dalam.Dan kelompok ke-tiga berlarian mundar-mandir memarkirkan kendaraan mereka yg menghalangi jalan masuk rumah sakit.
"Gw ngurus motor-motor kita sisanya kalian yg atur" kata Jamal yg langsung berlari menghampiri motornya lalu membantu anggota yg lain memarkirkan kendaraan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Badboy & Innocent Girl 2
Teen Fiction"Ternyata takdir ga seindah yg gw pikirin. gw pikir kita bakal lulus kuliah, nikah terus hidup bahagia. tapi ternyata perjalanannya ga semudah itu" Rizki Ramdani, remaja berumur 19 tahun yg mempunyai sikap dingin, acuh, keras kepala dan juga mesum...