04

31.2K 3.4K 802
                                    


Mls ah bnyk siders






"Mas ayo bangun!" ucap Renjun sembari menggoyang-goyangkan tubuh besar suaminya.

"Hm.." Guanlin bergumam tanpa membuka matanya dan malah semakin mempererat pelukan pada guling.

"Mas ayo bangun. Katanya kamu mau nganter aku ke kampus." ucap Renjun lagi.

"Ck nanti Dek."

"Ish ya udah lah aku berangkat sendiri aja." Renjun ingin beranjak dari sana tapi Guanlin dengan cepat menahan tangannya, membuatnya kembali terduduk di pinggir ranjang.

"Jangan dong sayang. Iya deh, ini Mas bangun." ucap Guanlin.

"Ya udah cepetan!" sentak Renjun gemas.

"Iya iya." Dengan sedikit terpaksa Guanlin membuka matanya dan duduk di samping Renjun seraya mengumpulkan nyawa.

"Mandi sana Mas. Habis itu kita sarapan, aku udah masak." suruh Renjun.

"Mandi bareng ayo Dek." ajak Guanlin sembari menaik-turunkan alisnya persis om pedo.

Renjun mendengus malas. "Telat Mas, aku udah mandi."

"Yah." Guanlin mendesah kecewa. "Ya udah deh Mas mandi dulu ya."

"Iya jangan lama-lama nanti aku telat ke kampus." ucap Renjun mengingatkan

"Iya, sayangku." balas Guanlin. Ia mencuri satu kecupan di bibir si manis sebelum berlari ke kamar mandi.

"BAU JIGONG IH MAS!"

.

.

.

Para mahasiswi di kampus berteriak heboh begitu Guanlin yang dibalut setelah kasual turun dari mobil mewahnya dan membukakan pintu untuk Renjun.

"Aku masuk dulu ya Mas." pamit Renjun pada suaminya.

Guanlin menangkup wajah Renjun dengan kedua tangan. "Jangan nakal ya. Jangan telat makan juga." ucapnya mengingatkan.

"Iya Mas."

"Sini cium dulu!" Guanlin menundukan tubuhnya dan mendaratkan ciuman pada kening Renjun membuat para mahasiswi di sana tambah memekik heboh.

Renjun mendengus malas. Ia menunjuk kerumunan mahasiswi yang memperhatikan mereka berdua dan berkata, "Liat tuh Mas, fans-fans kamu!"

Guanlin terkekeh. Ia menoleh ke arah kerumunan mahasiswi itu lalu tersenyum dan memberikan satu kedipan genit. Sontak para mahasiswi di sana berteriak dan tersipu malu.

"MAS! KAN UDAH AKU BILANG JANGAN GENIT!" sungut Renjun kesal. Ia menarik telinga suaminya membuat sang empu memekik sakit.

"Aw sakit Dek! Iya iya maafin Mas sayang. Aduh, sumpah kuping Mas mau putus rasanya!"

Karena kasihan Renjun pun melepaskan tangannya dari telinga suaminya.

"Sakit tau Dek!" protes Guanlin sembari mengusap-usap telinganya yang memerah.

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang