Renjun gapapa kok gais, santuy
"KENAPA BAWA MOBIL SENDIRI HAH?! KAN MAS UDAH BILANG HUBUNGIN PAK SUPIR KALAU MAU PERGI!"
"Hiks...Maaf."
Dokter menjelaskan bahwa pendarahan yang dialami Renjun hanya pendarahan biasa. Kandungan Renjun juga baik-baik saja, hanya saja kondisi kesahatannya sedikit menurun.
Guanlin lega mendengarnya.
Tapi ia marah besar begitu mengetahui Renjun ke rumah sakit dengan mengendarai mobil sendiri tanpa diantar supir.
"KAMU EMANG NGGAK PERNAH BISA NURUT APA KATA SUAMI, LAI RENJUN! APA SUSAHNYA SIH HUBUNGIN SUPIR BUAT NGANTERIN KAMU?!"
"T-tadi Adek udah hubungin Pak Supir, tapi--
"TAPI APA HAH?! KALO NGGAK ADA PAK SUPIR KAMU BISA MINTA TOLONG YANG LAIN! MINTA TOLONG PAPA SEHUN, AYAH YUTA, ATAU KAK DEJUN. SEKARANG JUGA ADA APLIKASI ONLINE, KAMU TINGGAL PESEN. APA SUSAHNYA SIH?! HAH?!"
"Iya Adek salah. Hiks...Maaf. Jangan marah-marah. Adek takut."
"KATA MAAF NGGAK GUNA RENJUN! UNTUNG KAMU SAMA BABY BAIK-BAIK AJA. GIMANA KALO SESUATU YANG BURUK TERJADI SAMA KALIAN?! KERJAAN MAS BANYAK, BUKAN CUMA NGAWASIN KAMU DOANG, RENJUN! LAGIPULA KAMU BUKAN ANAK KECIL, KAMU UDAH BESAR! UDAH DEWASA! SEBENTAR LAGI BAKAL JADI IBU! KAMU TUH KALAU BERBUAT SESUATU DIPIKIR DULU APA AKIBATNYA!"
Renjun terisak makin keras. Guanlin seram sekali jika sedang marah seperti ini. Ia berusaha meraih tangan suaminya tapi ditepis keras.
"Istirahat! Mas mau pergi keluar sebentar." ucap Guanlin dingin.
"Mau ke mana? Jangan tinggalin Adek sendirian Mas. Hiks~"
Guanlin tak menghiraukan. Ia melanjutkan langkahnya dan pergi keluar rumah membuat Renjun menangis sejadi-jadinya.
"Hiks...Ayah, Bunda! Renjun harus apa?"
.
.
.
Sudah hampir satu jam Guanlin mengendarai mobilnya tanpa tujuan. Sejujurnya ia merasa bersalah karena sudah membentak-bentak istrinya. Ia hanya terlalu khawatir sampai rasanya emosinya yang membludak susah untuk ditahan.
Guanlin meninju setir mobilnya dengan keras untuk melampiaskan emosi.
"Argh..kenapa gue bodoh banget sih?!" rutuknya pada diri sendiri sembari mengusap wajahnya frustasi.
"Maafin Mas, Dek." gumamnya pelan. Lalu ia memutar arah mobilnya menuju rumah.
Lima belas menit kemudian...
Baru membuka pintu rumah Guanlin dikejutkan dengan Papa Sehun yang tengah berdiri dan menatapnya tajam.
"Kamu apain mantu kesayangan Papa sampe nangis kayak gitu hah?!" tanya Sehun galak.
"Mama tau kamu emosi, tapi lain kali kamu harus bisa ngontrol emosi kamu sayang. Inget, Renjun lagi hamil besar. Dia lagi hamil darah daging kamu, Guanlin!" ucap Luhan yang sedikit lebih lembut dari Sehun.
"Maafin Guan Ma. Guan salah banget udah ngebentak-bentak Renjun." balas Guanlin penuh penyesalan.
"Jangan minta maaf ke Mama, minta maaf ke Renjun!" ucap Sehun.
"Papa bener. Sana minta maaf ke Renjun, dia ada di kamar." balas Luhan sembari menepuk-nepuk bahu anak semata wayangnya.
Guanlin tersenyum lalu mengecup pipi Mamanya sekilas sebelum beranjak ke kamar menemui Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER WEDDING (GuanRen)✔
FanfictionHanya tentang daily life Guanlin dan Renjun sebagai pasangan yang baru menikah NOTE: [BXB] [YAOI] [GUANLIN X RENJUN] [FLUFFY] [🔞] DON'T READ IF U DON'T LIKE IT!! JIKA ADA KESAMAAN JUDUL DAN ALUR CERITA, ITU HANYA KEBETULAN. KARENA CERITA INI MURNI...