06

34.6K 3.1K 344
                                    

⚠️WARN⚠️

HARD SEX SCENE








PLAK!

"AKH!"

Posisi menungging, tangan terikat ke belakang, lubang di sumpal vibrator, puting yang dipasangkan nipple clamp, dan jangan lupakan cockring yang terpasang di penis mungilnya. Semuanya membuat Renjun tersiksa.

Sumpah demi apapun, setelah ini Renjun tak akan berani membantah perkataan Guanlin lagi. Ia kapok dan tidak mau lagi dihukum dengan cara yang sama.

"Masih mau nakal dan nggak nurut apa kata Mas? Hm?" bisik Guanlin tepat di telinga Renjun. Tangannya memainkan dan menarik-narik nipple clamp yang terpasang di puting si manis, menimbulkan sensasi nyeri bukan main.

"Nggak--Akh..Sshh l-lepash Mas!" jawab Renjun dengan susah payah.

"Lepas?" Guanlin bertanya main-main. "Kita baru aja mulai sayang."

"A-aku ahh, nggak kuat sshh Masshh. Mau cumhh!"

Guanlin menghiraukan itu. Ia tetap tidak mau melepaskan semua alat di tubuh Renjun, terutama cockring yang menghabat cairan si manis untuk keluar. Lelaki tampan itu malah menekan vibrator yang bersarang di lubang Renjun, membuatnya masuk semakin dalam dan membentur prostat si manis di dalam sana.

"AHHH MAS!"

Tubuh Renjun menggelinjang hebat. Ia merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Dry orgasme.

Guanlin berdecih dan mencengkram pinggang Renjun kuat-kuat, seolah-olah menyuruh si manis untuk diam. Setelahnya ia membalik tubuh Renjun membuatnya terlentang pasrah di bawah kungkungannya.

Mata sayu dengan air mata yang berlelehan di sekitarnya, bibir bengkak, air liur yang juga berlelehan di sekitar dagu hingga leher, dan juga tubuh mulusnya yang di penuhi keringat. Semua itu berhasil membuat Guanlin menjilat bibirnya yang tiba-tiba terasa kering. Renjun terlihat seperti santapan yang sangat lezat di matanya.

"M-mas ahh maaf ouhh..sshh please!"

"Minta maaf yang bener!" perintah Guanlin sembari menampar-nampar bokong Renjun.

"Ngghh-Ahh A-adek minta ma--af Massh. Adek--hh salah. Maafin adek uhh."

Renjun meminta maaf dengan susah payah dengan diiringi desahan keras. Getaran vibrator di lubangnya benar-benar membuatnya susah untuk bicara.

Vibrator yang sedari tadi menyumpal lubang Renjun dikeluarkan dengan kasar membuat sang empu memekik dengan nyaring. Sedetik kemudian Renjun mendesah lega, setidaknya penderitaannya sedikit berkurang.

Tapi itu tidak bertahan lama, karena setelahnya ada benda lain yang lebih besar menghujam lubangnya telak. Guanlin memasukan miliknya dalam sekali hentak membuat Renjun kembali mendesah nyaring.

Tak menunggu lama, Guanlin langsung memompa miliknya dengan tempo cepat. Menumbuk titik manis Renjun berkali-kali.

"Ha--Ahh! Masshh!"

"Kenapa hm? Enak?" Guanlin bertanya tanpa memelankan tempo sodokannya. Bahkan semakin cepat.

"Uhh Masshh. Ohh!"

Guanlin memelankan gerakannya sejenak lalu menundukan tubuhnya. Ia mengusap pipi Renjun lembut dan berkata, "Call me daddy for tonight. Got it, baby?"

"Huh? Emhh, Yes d-daddy!"

"Good!" Guanlin mengeluarkan kejantannya hingga pangkal lalu kembali melesakannya dalam sekali hentak membuat kepala Renjun terlempar ke belakang dengan mulut yang terbuka mengeluarkan desahan erotis.

"Hah-Ahh Daddyhh!"

"Ahhh ohh dalem bangethh sshh Daddh!

"Ahh Dadh. I want to ahh cumh please-hh!" pinta Renjun di sela desahannya.

"You want cum?"

"Mhm." Renjun mengangguk lemah.

Guanlin melepas ikatan tangan Renjun lalu tanpa melepaskan tautannya, Guanlin membalikan posisi mereka. Kini Renjun berada di atas tubuhnya: uke on top.

"Ride me! So, i'll give you permission to cum." ucap Guanlin.

"T-tapi--

"Ride me, i said!"

Renjun meneguk ludahnya kasar lalu mulai menaik-turunkan tubuhnya perlahan. Kedua tangannya bertumpu pada dada bidang suaminya. Kepalanya mendongak dan mulutnya terbuka membuat air liur mengalir hingga leher.

Sexy.

Selain itu Guanlin nggak tahu mau bilang apa.

"Angh too deep--hh! Ahh Ahh Ahh Mashh Ouhh!"

"AHH!" Renjun memekik. Guanlin dengan kurang ajarnya menarik kuat nipple clamp yang masih terpasang di putingnya. Nyeri.

"Call me what, baby?"

Renjun menggeleng ribut. "D-daddy ohh. I said daddy. Sorry uhh."

"Ahh daddyhh please ahh i want to sshh cum!"

Guanlin mengangguk. Ia melepaskan cockring di penis Renjun yang sudah membiru lalu mengocoknya kasar.

"Ahh Ahh Daddy, kelu--AHHH!"

Sperma Renjun muncrat membasahi perut hingga dada Guanlin. Lemas. Lelaki manis itu menyenderkan kepalanya di dada suaminya, gerakan pinggulnya di bawah sana juga ikut berhenti.

Tapi Guanlin dengan tega langsung memompa kejantannya dengan cepat dan kasar. Tanpa peduli pada Renjun yang masih sensitif sehabis pelepasan.

"Ouhh p-pelanh Dadhh! Ngh-Ahh too deephh Ahh Ahh Ohh!"

"Fuck! Take this!"

Guanlin menggerakan pinggulnya lebih kasar dan brutal. Berusaha mencari titik putihnya yang entah kapan akan datang.

"AHH! M-mau keluar-hh lagihh Ahh Anghh!"

PLAK!

"Ayo keluar bareng sayang!"

"AHHH!"

"Sshh Lai Renjun!"

Lima sodokan terakhir mereka keluar bersamaan.

Renjun menjatuhkan kepalanya di dada bidang sang suami. Ia benar-benar lelah padahal baru satu ronde. Dan ia tahu betul Guanlin tak mungkin cukup hanya dengan satu ronde.

"Capek?" Guanlin bertanya sembari mengelap keringat yang bercucuran di dahi Renjun.

"Banget Mas.." jawab Renjun pelan.

"Tapi Mas belum puas sayang."

"Ahh!"

"Kita main sampe pagi ya."

"Ha--AHH! Mashh!"

Tbc

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang