07

33.3K 3.5K 606
                                    

Seriusan ini jumlah view sama vommentnya jomplang bgt
/mengsedih😥/






Sinar matahari yang menembus melalui celah gorden membuat lelaki manis yang sedang tidur itu terganggu. Renjun menggeliat pelan, tapi sedetik kemudian ia meringis karena rasa nyeri yang menyerang tubuhnya. Terutama bagian selatan tubuhnya.

"Sshh..sakit banget!"

Tanpa sadar air mata Renjun turun begitu saja karena tidak kuat menahan sakit. Sumpah demi apapun, seluruh tubuhnya terasa sangat remuk saat ini. Bagaimana tidak, Guanlin menyetubuhinya hingga nyaris pagi yang mana membuat Renjun hampir pingsan.

"Sayang, udah bangun?" sapa Guanlin yang baru saja keluar dari kamar mandi sembari mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk.

"Hiks~Mas!" Renjun merengek dan merentangkan tangannya lebar-lebar. Meminta untuk dipeluk.

Guanlin peka. Ia meletakan handuknya di sembarang tempat lalu menghampiri Renjun dan menarik si manis itu ke dalam pelukannya.

"Sstt cup cup, jangan nangis ya sayang. Maafin Mas ya!" ucap Guanlin menenangkan sembari mengusap surai halus Renjun.

"Hiks~sakit banget Mas. Huhuhu!"

Guanlin melepas pelukannya lalu menangkup wajah Renjun dan mengelap air matanya.

Guanlin benar-benar merasa bersalah saat ini. Ia juga dapat merasakan suhu tubuh Renjun sangat tinggi. Lelaki manis itu demam. Mungkin karena kelelahan dan kedinginan karena tidak memakai baju semalaman.

"Sekarang kamu mandi dulu ya sayang. Habis itu sarapan, terus minum obat." ucap Guanlin.

Renjun hanya diam sewaktu sang suami membopong tubuhnya masuk ke dalam kamar mandi.  Dengan hati-hati Guanlin meletakan tubuh si mungil di dalam bathub lalu mulai memandikannya dengan telaten. Ia sedikit meringis melihat banyaknya tanda di tubuh istrinya. Dada, leher, perut, paha. Semuanya.

Sekali lagi, Guanlin benar-benar merasa bersalah.

.

.

.

"Pakai baju ini aja ya Dek."

Renjun menerima baju yang diserahkan Guanlin padanya. Tapi ia mengernyit ketika tahu bahwa baju itu sangat tipis.

"Mas kok bajunya tipis banget?" Renjun bertanya. "Aku kan lagi sakit."

"Adek kan lagi demam, jadi harus pake baju yang bahannya tipis. Kalo pake baju yang bahannya tebel nanti malah panasnya nggak turun-turun." jawab Guanlin menjelaskan.

Renjun mengangguk-anggukan kepalanya paham.

"Pake baju sendiri bisa?" tanya Guanlin.

"Bisa kok Mas." Walaupun lemas, Renjun tetap memakai bajunya sendiri.

Tepat setelah Renjun selesai memakai bajunya, bel rumah mereka berbunyi.

"Eh siapa itu Mas?" Kok tumben ada yang bertamu pagi-pagi gini.

"Palingan abang go-food Dek. Sebentar ya sayang!" Guanlin mengusak surai istrinya sekilas sebelum beranjak membukakan pintu.

Beberapa menit kemudian Guanlin kembali dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur, segelas air putih hangat, dan obat pereda nyeri dan penurun panas.

"Sekarang kamu makan dulu ya sayang."

Setelahnya Guanlin mulai menyuapi Renjun dengan telaten. Tapi setelah tiga suapan lelaki manis itu sudah tidak mau lagi menerima suapan dari suaminya. Pahit katanya.

AFTER WEDDING (GuanRen)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang