Bab 7

70.2K 5.9K 78
                                    

Jangan lupa pencet bintang yaaa⭐

---
note: mostly monologue
---

Seharian ini Carmine terlelap pulas. Mungkin karena tubuh dan juga pikirannya begitu kelelahan.

Bagaimana tidak, ketika badannya digempur habis-habisan kemarin malam. Belum lagi morning sickness yang pagi buta telah menghampirinya. Ditambah, Carmine baru saja merasuki tubuh ini.

Tapi setelah terbangun, raganya terasa sedikit lebih segar. Akibatnya, tengah malam begini ia masih terjaga. Rasa kantuk belum jua menghampirinya.

Wanita itu kini tengah membaringkan diri. Saat ini ia berada di ruang tidur Carmine.

Ya, sesuai extra part terakhir yang dibacanya. Setelah malam pertama mereka, Argent segera menyiapkan kamar yang berbeda untuk Carmine.

Meskipun berdasarkan ingatannya, ruangan Argent berada tepat di sebelahnya.

Bahkan ada sebuah pintu yang menghubungkan kedua ruangan tersebut, walau sepertinya pintu itu selalu dikunci oleh sang suami.

Isi kepala Carmine kini berlalang buana, sibuk menata pikirannya.

Saat ini, masih banyak hal yang terasa cukup mengganjal baginya.

"Bagaimana bisa aku malah terdampar di tubuh ini?" Wanita itu bergumam.

Bingung akan alasan mengapa dirinya tiba-tiba terlempar ke isekai di dalam komik favoritnya.

"Apakah tubuhku di dunia nyata telah meninggal?

"Lalu, bagaimana dengan jiwa asli dari Carmine? Apakah dia juga benar-benar telah menghilang?"

Perempuan tersebut menghela napasnya.

"Kuharap di manapun dia berada, Carmine yang asli juga bisa bahagia."

Wanita hamil itu tersenyum sedih, mengingat kisah Carmine di komik yang ia baca. Bahkan, sampai akhir, perempuan itu tetap menderita.

Setidaknya, ia harap di kehidupan lain, Carmine bisa mendapat happy ending-nya.

"Kemudian... Bagaimana dengan nasibku enam tahun ke depan, ya? Di dalam komiknya, Carmine diserang penyakit mematikan."

Sejujurnya, dirinya pun tak sepenuhnya tahu pasti apa saja yang terjadi selama kehidupan rumah tangga mereka.

Sebab, kisah Argent-Carmine yang dijelaskan di extra part hanya sekilas saja.

Masa baru transmigrasi harus mati lagi? Carmine tak mau!

Huft.

Perutnya sedikit mengencang.

Tidak-tidak. Ia harus tenang. Seperti yang dikatakan Roney, Ibu Hamil tidak boleh banyak pikiran.

Carmine membelai sayang permukaan kandungannya, 'Maafkan Ibu ya, nak.'

Ia sudah berjanji akan menyayangi Arsenio dengan sepenuh hati. Maka hal itulah yang harus menjadi fokusnya saat ini.

Meskipun dirinya sedikit bimbang kapan harus memberitahu Argent perihal kehamilannya.

Tapi kini, ia sudah mantap meyakinkan diri untuk fokus dalam kehidupannya yang sekarang. Carmine ingin menciptakan lingkungan yang positif bagi Arsenio.

Keluarga cemara.

Kebahagiaan calon putranya itu yang saat ini menjadi tujuan utamanya.

I Suddenly Transmigrated and Got PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang