Jangan lupa pencet bintang yaaa⭐
---
Argent mungkin bisa membiarkan ketika Leonard melampiaskan seluruh emosinya. Karena jujur saja, dirinya pun begitu merasa sesal dan bersalah. Dan pukulan-pukulan Leonard mampu meredakan sedikit rasa sesalnya.
Namun, berbeda ceritanya ketika Leonard ingin membawa Carmine pergi. Ia tak bisa membiarkan hal itu terjadi.
Argent tak mungkin tinggal diam.
"Ini adalah rumahnya. Carmine tak akan pergi ke mana-mana." Lelaki itu berujar tegas. Energi api seketika melingkupi dirinya.
Tekanannya begitu kuat hingga membuat seluruh orang yang ada di situ merasa gemetar ketakutan. Ini merupakan kemampuan penuh dari salah satu sword master di kekaisaran.
"Turunkan pedangmu dan hentikan tekanan dari mana-mu jika kau tidak ingin menyakiti Carmine lagi!" Leonard berseru tak gentar.
Marquess muda itu merasa geram kepada adik iparnya yang tidak bisa mengendalikan emosi. Argent nyaris membahayakan Carmine untuk kedua kali.
Mendengarnya, seketika, energi mana api Argent melemah. Ia sungguh tak sadar telah mengeluarkan seluruh aura sword masternya.
Otaknya begitu kalut dan berkabut di kala memikirkan bahwa Leonard akan membawa Carmine secara paksa.
Prang.
Pedang yang ada di genggamannya segera terjatuh.
"Maaf." Argent menatap Carmine dengan khawatir. "Aku tak bermaksud." Ujarnya berusaha menjelaskan.
Rasa bersalah kembali melingkupi seluruh relung hati. Ia sangat takut apabila tak sengaja memperburuk kondisi sang istri.
Ia mendekati wanita itu dan menatap Leonard dengan gelisah. "Tolong jangan membawanya pergi." Ucapnya sedikit memohon.
Pandangannya beralih mengamati tubuh Carmine dengan nanar. Ia sungguh tak ingin Leonard memboyong perempuan itu. Ia bahkan belum sempat menebus kesalahannya.
Argent lantas mengulurkan kedua tangannya, seolah meminta tubuh Carmine untuk diserahkan kepadanya.
Leonard menghela napas. Sejujurnya ia begitu terkejut di kala merasakan tekanan yang amat masif dari tubuh Argent. Kemampuan pria itu memang tidak main-main.
Tak terbayang jika mereka bertarung dengan mode seperti itu, bisa-bisa dirinya yang habis dihajar Argent. Ia pun heran kenapa tadi Argent hanya diam saat dipukul.
Sampai menunjukkan kekuatannya secara penuh, sepertinya adik iparnya begitu kalap hingga gelap mata.
Leonard memandang Carmine sejenak, wajah adik perempuannya begitu tenang. Seolah-olah terlalu dalam terhanyut di alam mimpi.
Sebenarnya, Leonard tak ingin meninggalkan Carmine bersama Argent. Ia merasa bahwa lelaki itu selama ini kurang memperlakukan adiknya dengan baik.
Akan tetapi, reaksi Argent yang hampir kelewat batas, membuat Leonard berpikir dua kali.
Argent nampak begitu tak rela jika ia membawa Carmine pulang, bahkan hingga mengeluarkan sebagian besar kekuatannya.
Tentu saja Leonard tak ingin Argent kembali mengamuk. Sebab, di dalam mansion ini tidak ada yang bisa menandingi kekuatannya.
Mau tak mau, Leonard menyerahkan tubuh Carmine ke dalam dekapan suaminya. Saat ini, ia memilih untuk mengalah saja, meski Leonard sedikit tak rela.
Leonard hanya tidak ingin membahayakan orang-orang yang ada di sini jika keributan ini dilanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Suddenly Transmigrated and Got Pregnant
RomanceKarmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia ditusuk hingga tewas. Akan tetapi tanpa diduga, perempuan itu justru terbangun sebagai salah satu to...