Bab 9

66.6K 6.1K 60
                                    

Jangan lupa pencet bintang yaaa⭐

---

'Tak ada? Benarkah tak ada?' Wanita itu menggigit bibirnya cemas. 'Bagaimana ini, aku sangat ingin dessert.'

Sepanjang ingatannya, ini memang pertama kalinya Carmine ingin makan camilan di tengah malam. Karena Carmine asli selalu berdiet guna menjaga bentuk badannya.

Sehingga ia tak tahu apabila saat ini di dapur tak ada makanan yang diinginkannya.

'Padahal baby Nio ingin sekali mam dessert strawberry, ya, sayang?' Batinnya begitu sedih.

Ia kembali mengelus permukaan perutnya dengan hati-hati.

Mood yang tadinya naik kini kembali turun.

Benar kata orang-orang bahwa Ibu Hamil akan menjadi begitu sensitif. Apalagi ketika mengidam dan tidak dituruti, itu membuatnya menjadi gundah.

Padahal tadi Carmine begitu semangat memikirkan masa depannya.

Tapi sekarang ia malah sudah berputus asa.

Rasanya dunia tak pernah berjalan sesuai keinginannya.

Bahkan walaupun itu hanya hal-hal yang kecil.

Tanpa sadar, air mata menetes ke pipinya yang mungil.

Hatinya pedih sekali membayangkan bahwa malam ini ia tak bisa menuruti keinginan baby. Ditambah, ia juga sangat lapar saat ini.

Ia ingin dessert!

"B-benarkah?" Carmine mencicit pelan untuk memastikan sekali lagi.

Melihat air mata wanita itu, Argent menjawab dengan sedikit tak tega. "Ya."

"Sayang sekali, padahal aku sangat ingin makan dessert... hiks." Carmine segera mengusap air matanya.

Oh, Tuhan.

Tangisnya pecah. Carmine tak bisa berhenti sesenggukan.

"Hey..." Argent sedikit terkejut melihat wanita di hadapannya malah semakin terisak. Ini adalah kedua kalinya ia melihat Carmine meneteskan air mata.

Carmine sendiri merasa kesal, bagaimana bisa ia menjadi begitu sedih hanya karena sebuah dessert.

Tapi saat ini ia memang betul-betul menginginkan panganan manis itu!

Ia jadi sedikit membenci hormon Ibu Hamil yang membuatnya terkesan menjadi kekanakkan.

Dulu, ketika membaca novel maupun komik yang membahas tentang pregnancy, Carmine berpikir bahwa mereka sangatlah lebay.

Mual muntah berlebihan. Mengidam makanan aneh. Atau bahkan menangisi hal tak penting.

Tapi kali ini ia justru mengalaminya sendiri. Sepertinya ia kualat.

Astaga.

Argent menghela napasnya.

Seberapa bodoh wanita itu sampai harus menangisi dessert?

"Ugh." Carmine tiba-tiba melenguh ketika merasakan perut bagian bawahnya keram lagi.

Ia sedikit meringis sembari membelai-belai kandungannya itu. Namun rasanya tetap tak nyaman, melebihi pagi tadi.

Argent menatapnya bingung, memikirkan bagaimana harus menghadapi situasi ini.

Apakah Carmine begitu lapar?

I Suddenly Transmigrated and Got PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang