Bab 22

70.6K 6.7K 302
                                    

Jangan lupa pencet bintang yaaa⭐

---

Roney dan Lena datang dengan tergopoh.

Saking terharu melihat Carmine yang akhirnya tersadar, Lena sampai lupa untuk menyuruh pelayan lain dalam memanggil sang pendeta suci. Gadis itu berlari-lari kecil seorang diri.

"Duchess." Roney berujar. Ia melihat Carmine saat ini benar-benar telah membuka matanya. "Bagaimana keadaan Anda?"

Wanita itu terbaring dengan sebelah tangan yang digenggam erat oleh Argent. Roney dan Lena bertingkah seolah terbiasa akan hal itu dan mengabaikannya, enggan berkomentar sama sekali.

Sejujurnya hal tersebut membuat Carmine merasa malu sendiri.

"Car bilang kepalanya pusing dan badannya nyeri, tapi perutnya baik-baik saja." Argent yang menjawab, karena merasa tak tega jika Carmine kembali berbicara. Suara istrinya itu begitu pelan dan parau.

Roney mengangguk, sang dokter muda segera meletakkan telapaknya ke arah dahi Carmine.

Pendar kebiruan yang terang segera menyinari. Carmine merasakan sensasi dingin melingkupi.

Pikirannya saat ini menjadi jauh lebih tenang. Rasa pening yang menimpanya pun hilang.

Energinya seolah kembali terisi. Sudah tak selemas tadi, meskipun tubuhnya masih sedikit nyeri.

"Duchess, bagaimana sekarang?" Roney bertanya ragu-ragu. Pasalnya, kekuatan sucinya tidak berpengaruh apa-apa ketika wanita itu koma. Ia khawatir saat ini pun sama.

Carmine yang merasa kondisinya sudah jauh lebih baik, menjawab dengan suara yang masih serak. Air matanya kini sudah berhenti menetes. "Mm, agak mendingan."

Setelah Roney mengangkat telapaknya, gantian Argent yang mengusap dahi Carmine dengan pelan.

"Ron, periksa perutnya juga." Argent berujar singkat. Walaupun Carmine berkata bahwa perutnya tidak sakit, Argent masih merasa cemas dan ingin memastikan.

Pendeta suci itu segera menuruti titahnya. Ia lantas mengecek permukaan kandungan Carmine.

"Syukurlah, bayinya sehat, aliran mana pun stabil." Tutur Roney, bibirnya membentuk sebuah kurva.

Ia turut lega melihat istri dari kawannya itu akhirnya terbangun setelah tak sadar begitu lama.

"Duchess, apakah ada keluhan lain?" Roney bertanya, berjaga kalau-kalau Carmine tidak mengatakannya seperti waktu itu. Agaknya, Roney juga merasa sedikit trauma.

"Seluruh tubuhku masih sakit dan kaku." Wanita hamil itu seketika menjelaskan.

Roney mengangguk. "Itu adalah hal yang wajar karena selama ini Anda hanya berbaring."

"Selama ini? Memangnya berapa lama aku pingsan?" Carmine berucap bingung, kedua alisnya mengerut lucu.

Sedikit terkejut, Roney menolehkan kepala kepada Argent. Namun ternyata sang Duke juga memiliki ekspresi yang sama di wajahnya.

"Duchess, jika boleh bertanya, apa yang Anda rasakan selama tak sadarkan diri?" Pemuda itu bertanya lugas.

Carmine terdiam, berpikir sejenak. "Aku tak ingat, yang kuingat hanya perutku begitu sakit hingga semuanya menjadi gelap." Wanita itu menggigit ujung bibirnya di kala kilasan memori menyakitkan kembali terulang.

I Suddenly Transmigrated and Got PregnantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang