Jangan lupa pencet bintang yaaa⭐
---
notes: chapter ini sedikit lebih panjang dibanding sebelumnya
---Seperti hari kemarin, pagi ini Carmine bangun dengan perut yang terasa diaduk-aduk.
Ia mengerjapkan netra pelan ketika melihat bahwa saat ini ia hanya sendirian di atas ranjang empuk itu.
Permukaan kasur di sebelahnya terasa dingin, sepertinya Argent telah pergi dari tadi.
Di kala merasakan perutnya semakin mual, Carmine segera pergi ke arah kamar mandi.
Wanita itu sekitar lima menit mengeluarkan isi perutnya. Kali ini tidak kosong, mungkin karena semalam ia habis menyantap dessert.
Setelah merasa sudah tak ada yang bisa dimuntahkan lagi, Carmine dengan susah payah berusaha kembali ke atas ranjang.
Ia berjalan dengan tertatih. Tubuhnya terasa begitu lemas dan kepalanya sedikit pusing.
Carmine menyempatkan diri untuk membunyikan lonceng, memanggil Lena untuk membantunya.
Tak berapa lama, kepala pelayan itu sudah tiba bersama beberapa maids.
Melihat wajah Carmine yang terlihat lesu, Lena segera menghampiri. "Duchess, Anda baik-baik saja?"
"Ugh." Carmine melenguh. "Aku habis muntah...." Kerongkongannya terasa perih dan mulutnya begitu pahit saat ini.
"Ya ampun, Duchess. Haruskah saya memanggilkan Tuan Roney?"
Lena berkata sembari mengusap keringat dingin di dahi wanita itu menggunakan sapu tangan berwarna putih.
Bibir Carmine begitu pucat. Sepertinya memang morning sickness yang dialaminya cukup parah.
Dilihatnya, kamar utama itu sangat kosong. Carmine hanya terbaring sendirian di atas ranjang.
Membuat Lena bertanya-tanya, apakah Argent tak menemani istrinya?
Padahal, Lena tidak melihat kepergian laki-laki itu dari mansion. Menandakan bahwa sepertinya sang Duke ada di ruang kerjanya, di kastil ini.
Lena tersenyum miris. Untuk mendampingi Carmine di pagi hari saja sepertinya sangat alot bagi pemuda itu, huh? Ia menatap Carmine dengan cemas.
Mendengar pertanyaan Lena, Carmine berpikir sejenak, lalu mengangguk. Ia sepertinya butuh kekuatan suci. Karena tubuhnya terasa begitu tak nyaman saat ini.
"Iya, tolong undang Roney ke sini." Ia berucap parau. "Ah, dan juga aku ingin sarapan yang teksturnya ringan. Tubuhku sangat lemas saat ini, aku tak mau baby kelaparan."
Wanita itu mengusap pelan permukaan perutnya yang masih agak mual.
"Baik, Duchess." Lena membagi tugas kepada beberapa pelayan yang lain.
"Bagaimana dengan mandi?" Lena kembali bertanya.
"Hmm, yah, tolong siapkan saja air hangatnya terlebih dulu. Mungkin aku akan mandi habis sarapan."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Suddenly Transmigrated and Got Pregnant
RomansaKarmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia ditusuk hingga tewas. Akan tetapi tanpa diduga, perempuan itu justru terbangun sebagai salah satu to...