Jangan lupa pencet bintang yaaa⭐
---
Sudah lebih dari dua minggu Carmine tersadar dari koma. Seluruh sesi fisioterapinya telah selesai dan kini ia bisa kembali berjalan seperti semula. Walaupun pada awal latihan, tubuhnya merasa begitu lelah.
Meski mampu melakukan aktivitas biasa, nyatanya tidak banyak yang ia perbuat. Carmine hanya akan berkeliling di sekitar mansion, hitung-hitung sebagai olah raga, itu pun butuh usaha lebih karena ukurannya yang megah.
Ia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan membaca buku dan novel di dalam kamar atau sedikit mengobrol dengan Lena jika gadis itu tidak memiliki pekerjaan.
Sebetulnya, ia merasa bosan dan ingin melakukan tugasnya sebagai Duchess. Namun, Argent dan yang lain melarangnya begitu keras. Carmine diperintahkan untuk fokus pada kandungannya.
Apapun yang ia kerjakan, akan ditemani oleh Argent. Terutama ketika pergi ke taman di pagi hari. Lelaki itu bersikukuh ingin mendampinginya. Sehingga hal tersebut kini menjadi rutinitas baru bagi mereka berdua.
Entah mengapa pria itu bertingkah seperti pengangguran yang memiliki banyak waktu luang dan selalu membuntutinya. Padahal, suaminya adalah seorang Duke.
Yah, meskipun ketika berada di kamar, Argent terus berkutat di meja kerja, sih. Pria itu akan seratus persen fokus jika sudah dihadapkan pada berkas-berkas yang menggunung.
Carmine pun heran, Argent sudah tidak pernah berangkat lagi ke istana. Padahal, dulu lelaki itu menghabiskan separuh hidupnya untuk bekerja di sana.
Namun pemikiran Carmine hari ini terpatahkan. Tiba-tiba saja lelaki itu berkata bahwa dirinya dipanggil oleh Kaisar lewat sebuah surat.
Kendati demikian, Argent menyempatkan diri untuk menyertai sang istri dalam mengitari kastil Kara. Ia menunggu Carmine mandi, sarapan, kemudian pergi berjalan-jalan terlebih dahulu.
Jauh berbeda dengan biasanya, ketika sang Duke keluar rumah dari pagi buta, bahkan sebelum Carmine terbangun dari tidurnya.
"Car... Hari ini aku harus pergi karena Xanthe bilang ada urusan mendesak menyangkut Kekaisaran."
"Baiklah." Wanita hamil itu menjawab datar.
Meski begitu, entah mengapa setitik perasaan kehilangan menyertai batinnya. Bagaimana tidak, ketika setiap harinya mereka selalu bersama.
Kini, membayangkan Argent tidak berada di sisinya membuatnya sedikit sedih dan sepi.
"Maaf tidak bisa menemanimu hari ini. Kau tidak marah, kan?" Argent memastikan ketika melihat raut wajah Carmine yang nampak sendu.
"Tidak, tuh." Sang Duchess mengalihkan pandang.
Ugh, Carmine benci pada hormon kehamilan. Suasana hatinya begitu mudah berubah.
"Apakah kau sedang menginginkan sesuatu? Makanan atau minuman yang dijual di pusat ibu kota? Atau suatu barang? Biar kubawakan saat pulang." Lelaki itu berusaha membujuk pelan, barangkali sang istri tengah mengidam.
Ia tahu sekarang mood Carmine tidak begitu baik. Maka dari itu Argent berusaha untuk menyenangkannya.
Mendengarnya, Carmine sedikit tergugah. Seketika dalam memorinya teringat sebuah toko dessert yang menjual berbagai macam bakery, cake dan pastry. Sangat lengkap sekali.
Untuk cita rasa pun tak perlu diragukan. Itu merupakan salah satu toko yang menjadi langganan para gadis bangsawan di seluruh kekaisaran.
Bahkan, untuk membelinya pun harus mengantre panjang terlebih dahulu. Produknya juga cepat terjual habis dalam waktu singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Suddenly Transmigrated and Got Pregnant
RomanceKarmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia ditusuk hingga tewas. Akan tetapi tanpa diduga, perempuan itu justru terbangun sebagai salah satu to...