🍁 BAB 13 🍁

3.3K 426 41
                                    

"Kau adalah orang asing bagiku."

*****

Andre tak beranjak dari tempat dia sekarang. Mulai tadi malam hingga pagi ini, dia masih duduk di depan ruangan Andrea.

Harusnya dia memberi tahu Andrea tentang hal ini sedari awal. Menyembunyikannya hanya menimbulkan masalah besar seperti ini.

Sedangkan di dalam, Andrea memandang kosong ke arah pintu. Dua bulan jiwanya berada di raga ini, dia merasa kalau dirinya adalah Andrea Emmaguella Jackson bukan Andrea Stephanie.

Kejadian semalam, membuatnya merasa sedikit bersalah pada Andre. Dia telah membentak laki-laki itu.
"Apakah dia masih disini?"

Andrea beranjak dari tempat dia tidur. Kedua kakinya melangkah dengan perlahan ke pintu.

Tangannya ragu untuk mendorong gagang pintu itu.

Kriettt

Andre spontan berdiri ketika mendengar suara gesekan pintu dengan lantai. Dirinya tersenyum ketika melihat Andrea berdiri di depannya.

"Kau masih disini? Kenapa tidak pulang?" tanya Andrea.

Andre tak menjawab pertanyaan Andrea. Tubuhnya bergerak memeluk gadis itu.

"Maafkan aku karena tidak memberi tahumu soal penyakitmu. Aku takut kau akan merasa terluka." ujar Andre.

Andrea hanya diam. Dia tak menolak ataupun menerima permintaan maaf laki-laki itu.

Andre sedikit melonggarkan pelukannya pada gadis itu. Dia memandang Andrea yang tampak bingung dengan tatapannya.

"Ada apa?" tanya Andrea.

"Kau menolak permintaan maafku?" tanya Andre balik.

"Entahlah. Aku tak mungkin menolaknya karena sebenarnya tujuanmu baik. Tapi, aku belum bisa menerimanya karena aku masih marah padamu." jawab Andrea.

"Aku akan memberimu waktu sepuluh detik untuk memikirkannya." ujar Andre.

Andrea memukul perut kembarannya itu. "Kau gila ya? Mana bisa aku berpikir dalam waktu segitu. Setidaknya beri aku waktu 24 jam."

"Baiklah, dalam 24 jam kau harus menerima permintaan maafku." canda Andre.

"Ck dasar pemaksa." tukas Andrea.

Andre kembali memeluk kembarannya itu. Andrea membalas pelukannya. Tubuh Andre yang tinggi dan kokoh, membuat Andrea merasa nyaman dan terlindungi.

Ahhhh kembarannya ini sangat manis.

*****

Andrea merasa teramat bosan sekarang. Berkali-kali dia menghela nafas, berharap Andre mengerti kode yang dia berikan.

Andre tersenyum kecil melihat wajah kesal gadis itu. Dia mematikan ponselnya dan menghampiri Andrea.

"Kau bosan?" tanya Andre.

"Menurutmu?" sinis Andrea.

"Ingin pergi ke taman sebentar?" tanya Andre lagi.

Andrea mengangguk dengan semangat. Andre mengambil sebuah kursi roda yang disediakan di luar ruangan.

Who is the real Antagonist?[END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang