"Kau tampak berbeda dari kami semua."
*****
Andrea meregangkan badannya. Dia tertidur karena menangis. Dia melihat jam yang bertengger di dinding kamarnya. Matanya melotot saat melihat waktu yang menunjukkan pukul dua belas malam.
Wahhh dia tidur sangat lama.
Andrea memegang perutnya yang berbunyi. Dia kelaparan. Kakinya bergerak keluar dari kamar.Sepertinya semua orang sudah tidur.
Andrea melangkah ke dapur. Dia harus segera mengisi perutnya yang terus berbunyi.
"Azzura? Sedang apa kau disini?"
Azzura menoleh ke belakang. Dia tersenyum dan berlari kecil memeluk Andrea.
Andrea berasa terkejut. Dia melihat ke arah tangan adiknya itu. Siapa tau Azzura memegang pisau?
"Ada apa denganmu?" tanya Andrea.
"Hiks...hiks...hiks...aku minta maaf." ujar Azzura.
"Untuk apa?" tanya Andrea.
Azzura melonggarkan pelukannya. Dia memandang Andrea dengan wajah yang berlinang air mata.
"Karena diriku, kakak jadi terkena amarah kak Amira," jawab Azzura.
Andrea menghela nafas. Dia melepaskan tangan Azzura yang berada di pinggangnya.
"Aku sudah malas mendengar permintaan maaf darimu. Basi," ujar Andrea.
Azzura menunduk. Sepertinya kesalahannya sudah sangat banyak.
Andrea beranjak untuk membuat telur goreng. Tujuannya kesini kan untuk mengisi perut kosongnya, bukan untuk mendengar maaf dari Azzura.
"Kau tahu, Azzura? Aku bingung, kenapa hanya kau yang terus di bela? Kenapa aku selalu dianggap salah? Padahal semua manusia pasti pernah melakukan perbuatan yang benar dan salah. Tapi, kenapa kau tidak pernah dianggap salah? Kau manusia kan?" tanya Andrea.
Azzura bingung dengan pertanyaan Andrea. Apa kakaknya itu sedang meledek dia?
"Ahhh aku ragu kalau kau itu manusia. Kau tidak pernah dianggap salah. Apa kau malaikat? Tapi itu tidak mungkin. Seorang malaikat tidak akan MUNAFIK," ujar Andrea dengan menekan kata 'munafik'.
Azzura tidak memberikan respon apapun. Tapi dia kesal dengan kata terakhir yang diucapkan Andrea.
"Ku sarankan agar kau memeriksa dirimu. Jika kau dikatakan manusia, kau tidak pernah dianggap salah. Kalau dianggap sebagai malaikat, kau itu munafik. Ahh bagaimana dengan bertapa di kaki gunung? Biasanya aktris yang sering kulihat di TV akan melakukan hal itu untuk mengetahui dirinya yang asli. Tapi itu tidak akan bisa kau lakukan."
Andrea membalikkan badannya dan melangkah mendekat ke arah Azzura. Dia memandang adiknya itu dengan tatapan sinis.
"Karena kau itu lemah."
*****
Hari ini Andrea tidak pergi kuliah. Dia bersyukur karena tidak ada jadwal kelas di Sabtu yang damai ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is the real Antagonist?[END]√
Fantasy◦•●◉✿Follow dulu sebelum membaca✿◉●•◦😘🥰 🅢🅤🅓🅐🅗 🅣🅐🅜🅐🅣 Andrea Stephanie. Gadis yang menyukai hal fantasi dan sekarang dia merasakan hal fantasi. Jiwanya masuk ke dalam raga gadis yang memilili nama serupa dengannya. Awalnya dia mengira kala...