SEPULUH

10.6K 673 125
                                    

"Acca itu gak hamil...!!" Acca berteriak emosi, mengheningkan suasana rumah. Seketika mereka terdiam seperti robot.

"Stop bilang Acca hamil. Acca gak hamil, Acca makan makanan yang kalduarsa, emang ada hamil yang proses nya sehari?" kata Acca.

"Gak ada sih, tapi bentar, kata lo.. proses? JADI LO SAMA ADNAN BENER BENER NGELAKUIN ANUAN DI SEKOLAH?" histeris Tasya heboh. Acca yang malah mendengarkan jawaban Tasya melotot sembari menepuk dahi nya atas pikiran Tasya yang meleneh.

"Enggak kak! Kakak ini gimana sih, kan udah Acca bilang Acca gak ngapa ngapain sama Adnan" ujar Acca.

"Tapi--"

"Stop kak! Acca gak semurah itu!" Acca pergi dengan keadaan kesal dari rumah. Meninggalkan mereka yang terus terusan memanggil nama nya.

Acca yang memilih tak memperdulikan panggilan mereka dan terus pergi berjalan diluar.

Sedangkan suasana rumah seketika panik karna Acca meninggalkan rumah. Tasya pun dimarahi karna terlalu berlebihan, hingga keluarga menyuruh Adnan untuk mencari Acca dan membawa nya pulang karna hari yang mulai gelap.

"Mangkanya kak! Becanda tu jangan berlebihan! Gila lo, Lo pikir gua bisa kurang ajar sama Acca? Gua lebih gentleman buat jaga dia dibanding ngerusak dia" ucap Adnan kesal juga, ia pun berjalan kesal untuk mencari kemana Acca pergi.

***

Sedangkan itu yang di cari kini meronta-ronta dengan kehidupan nya yang penuh dengan omongan gila. Pliss, help Acca cuman pengen hidup tentram dan damai.

"Kenapa hidup gue gini sih... gue stresssss!! Stressssss" Acca mengacak acak rambut nya kesal.

"Eh itu bukan nya yang di instagram itu?"

Hingga ia mendengar bisikan-bisikan dibelakang nya, ia pun berhenti dan menoleh kebelakang. Ia melihat kedua gadis dengan handphone nya sedang memperhatikan dirinya.

"Yang mana???? Yang mana???"

"Ini loh yang kata nya buat adek bayi di toilet sekolah, emang gak ada akhlak sih.. malu maluin sekolah nama nya"

"Eh iya..., tapi kok dia sendirian? Apa jangan jangan dia lagi nunggu om om???? Buat sewa dia lagi? Ohhh.. apa jangan-jangan dia ditinggal sama cowo nya JHAHAHA"

"GILA LO, JHAHAHAHAHHA" tawa itu terdengar sangat jelas ditelinga Acca sampai Acca kesal mendengar nya dan ingin melempar kedua gadis itu dengan batu namun niat nya terhenti ketika suara yang sangat ia kenal menghentikan nya.

"Ca ca ca jangan woy!" Adnan dari kejauhan berlari menghampiri Acca, Acca berbalik mengetahui itu Adnan ia membuang batu ditangan nya.

"Lo mau ngapain anj? Mau bunuh anak orang?" Adnan langsung berbicara ketika sudah berada dihadapan Acca.

Acca diam tidak menjawab, mulut nya yang hanya kesamping-samping, menunjukan bahwa ia tak suka.

Adnan pun melihat ke dua gadis jauh 5 langkah dari posisi Acca.

"Eh... Itukan cowo yang sama dia di dalem foto????? Bener bener drama anjir, wajib foto!!" sahut gadis rambut pirang.

Adnan melotot ketika mendengar sahutan gadis itu, ia pun berjalan cepat menghampiri kedua gadis itu yg berniat memfoto nya bersama Acca. Dan menyebarkan rumor baru.

"Lo mau ngapain anjing?" Adnan dengan supermen nya langsung mengambil kedua ponsel gadis gadis itu dengan kasar, dan melihat isi ponsel nya yg ketika ia melihat nya Adnan langsung menghapus nya.

"Berani lo ngambil foto gue tanpa bayaran?!"

"Adnan bangsat!" Acca melemparkan sendal nya, dan mengenai punggung Adnan. Adnan cengengesan, mwehehe..

"Sory-sorry becanda Ca, lo mah serius mulu ntar di ghoshthing mampus" Adnan menyeletuk tak nyambung.

"Apa hubungannya begooo!" Acca kesal.

"Gak ada sih, siapa tau kan ada yang mau jadiin story. Secarakan gue ni orang bijak" bangga nya.

"Gak ada, gak ada! Gak usah berharap tinggi, jatoh lo kebawah bukan keatas!" balas Acca.

"Handphone gue balikin sini" kedua gadis itu meminta.

Adnan dengan sigap karna kelebihan nya ia lebih tinggi dibanding gadis dihadapannya jadi ia menggunakan kelebihan nya tersebut dan mengerjai kedua gadis dihadapannya.

"Mau? Cium dulu sini" ucap Adnan sembarangan. Sambil menunjuk pipi nya dan mendekatkan nya ke arah dua gadis itu.

Bukan nya kecupan pipi yg ia dapat, Adnan malah mendapatkan sebuah tamparan yang pedas dipipi kanan dan kiri nya. Alhamdulillah ya Nan, dapet double kill.

"Mampus!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Acca berbangga hati, dengan tawa nya yang hahahaha.

"Anj...." Adnan memegang kedua pipi nya secara bergantian, ia pun tidak segan segan melempar handphone kedua gadis itu ke aspal.

"Kalo gak mau cium tinggal bilang bangsat! Kalo gini sakit gua double kill, pergi lo pada!" Adnan mengusir kedua nya. Saat keduanya ingin pergi Adnan mengingat kan akan suatu hal.

"Mulut lo jaga, sampe gua denger rumor ini semakin menjadi, gua tandain organ lo berdua" ancam Adnan. Gini gini juga Adnan udah berpikir jauh. Kedua gadis itu hanya mengangguk patuh dan pergi terburu-buru.

"Apa?!" Acca memekik ketika Adnan menoleh kepada nya dengan tersenyum-senyum.

"Dih gila ya lo? Mau gue anter ke RSJ?" Acca menegur Adnan yg semakin mengembangkan senyum gila nya itu.

"Gak usah jauh jauh, lo jadi perawat gue aja, gue mau sukarela"

"Ogah!" tolak Acca, yang ada Acca malah ikut ikutan gila.

"Iyaudah ayo pulang" Adnan mengajak.

"Gak" tolak mentah Acca.

"Pulang" minta Adnan lagi.

"Gue gak mau Nan!"

"Pulang Ca.." pinta Adnan dengan nada yang sangat lembut.

"Gak mau Nan, lo ngerti--"

"Gak, ayo pulang" Adnan langsung menggendong tubuh Acca layak nya pencuri.

Tapi versi cinta.

TBC.

Wah udah lama ga up ya, wkwk

Aku tau, aku up juga ga bakal ada yg baca. Pembaca nya udah ilang semua yak T_T

Iyaudah gapapa, seu next time✨!

My neighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang