Hari-hari sejak kedatangan Uji merubah banyak hal. Mulai dari dapur yang khusus ditempati Seokjin menjadi umum dan mereka bisa masuk dengan alasan memberikan sikecil makanan. Tentu saja sedikit mencuri Snack milik Seokjin yang disembunyikan.
Ditambah lagi ruang keluarga yang awalnya begitu rapi dan kosong menjadi ramai dan penuh dengan mainan sikecil. Seperti saat ini, Namjoon yang mengetik dan menerbitkan karyanya lagi. Taehyung dan Jimin yang berdebat mengenai anime dan kartun. Juga Jungkook yang melakukan olahraga dengan barbel miliknya.
Hoseok dan Yoongi? Tentu saja mendapat tugas dari sang Hyung tertua untuk menjaga sikecil. Hoseok duduk diatas sofa dan mengayunkan mainan kucing agar ditangkap Uji. Malas sekali, beruntung ia tak terlalu repot seperti Yoongi yang daritadi mengganti atau mencuci popok si kecil.
"Berhenti berdebat! Anime dan kartun sama saja!" Sahut Jungkook. Bosan sekali ia mendengar perdebatan 2 hyungnya yang tiada akhir.
"Dengar ya Kim Jungkook yang terhormat! Kalau otak minimu semini tubuh Jimin itu tak ada isinya, lebih baik kau diam!" Ketus Taehyung.
"Meskipun tubuhku mini, milikku tak semini milikmu sialan!" Ketus Jimin.
"Dih sok tau!"
"Aku mengintip mu saat mandi Tae" balas Jimin santai.
"PINDAH KAU DARI KAMARKU SIALAN!" Bentak Taehyung. Yakali alat privasinya dilihat saudara kembar sendiri. Sekamar dengan Jimin sama saja membeberkan aib hidupnya. Ingin pindah tapi Hyung tertua melarang.
"Sukar dipercaya Tae, ternyata milikmu kecil" sahut Namjoon membenarkan kacamata miliknya.
"Kau tau Hyung sekecil jemari Uji" balas Jimin.
"Berhenti menebar kebohongan sialan! Jelas-jelas milikmu yang paling kecil, jarimu saja jadi bukti!" Ketus Taehyung tak terima. Penghinaan macam apa itu?
"Apa hubungannya jari dengan milikku sialan!?" Sahut Jimin.
"Jelas ada! Kau tau? Jika jari telunjuk, tengah, dan manis disatukan maka menunjukkan berapa diameter milikmu! Untuk panjangnya kau bisa ukur dari ujung jari telunjuk ke pergelangan tangan! Disini jarimu yang bantet! Milikmu pasti bantet juga!" Jelas Taehyung tak mau kalah.
Bahkan tanpa sadar membuat Jungkook menyatukan ketiga jarinya. "Wah, Hyung kau akan sulit menemukan jodoh kalau milikmu kecil" balasnya melirik jari Jimin.
"Kalian percaya dengan pemikiran Alien sepertinya? Tak bisa dipercaya" ketus Jimin.
"Hentikan pembicaraan kalian! Tak berguna sama sekali!" Sahut Hoseok. Jujur saja ia diam-diam mengukur panjang telunjuk hingga pergelangan tangannya. "Dasar tak tau malu, membicarakan hal tak senonoh didepan bayi" lanjutnya.
"Jimin yang memulai!" Ketus Taehyung.
Yoongi duduk diatas sofa samping Namjoon setelah mencuci popok milik Uji, melelahkan. Bahkan Seokjin juga memerintahkan sekalian mencucikan bajunya. Ia serasa jadi babu dirumahnya sendiri. Ia butuh alat untuk mengerjakan segala pekerjaan rumah selain robot maid yang dibuatnya.
Pintu utama terbuka, menghasilkan atensi dari 6 pemuda yang asyik duduk menjaga Uji menoleh. "Hari Minggu kita piknik" sahut sosok yang barusaja masuk. Siapa lagi jika bukan Seokjin? Pemuda yang barusaha pulang dari mengurus restoran miliknya.
"Piknik? Kemana?" Tanya Yoongi.
"Halaman belakang rumah" balas Seokjin.
Namjoon menutup laptop miliknya menuju kekamarnya. Begitu juga Jungkook yang berjalan menuju keruang Gym. Hoseok berjalan menuju kamarnya juga, menutup pintunya. Bahkan Jimin dan Taehyung kini berjalan bersama menuju kamar guna menonton film favorit mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Baby [END]
HumorBagaimana rasanya menemukan bayi? Hey! Kalau buat bayi mereka ahlinya. Uji adalah nama dari "ujian hidup" yang merekan berikan untuk si bayi. 7 bersaudara yang tinggal dalam satu rumah dengan penuh masalah dalam kehidupan. Tiba-tiba sang kakak tertu...