"Andwe! Sunbae jangan ambil uang saku ku!!"
Uji asyik berjalan menyusuri sekolah saat ini. Sebelum akhirnya ia mendengar suara memohon didekat sana. Ia berjalan santai sembari mengantongi kedua tangannya di jas almamaternya. "Apa aku mencalonkan diri jadi Osis ya? Saran Aera boleh juga" gumamnya.
"SUNBAE!!!"
"Astaga dragon!" kagetnya. Ia mengintip dari balik tembok. Melihat sosok berkacamata bulat yang tengah jatuh terduduk dengan muka lebam. Melihat ada segerombolan murid senior didepan laki-laki itu membuatnya geram sendiri. "Wah, memang pantas aku jadi osis saja" gumamnya.
"YAK!!" Teriaknya. Uji melihat beberapa siswa senior itu menatapnya nyalang. Wah, terbiasa sekali dengan sosok berandalan dalam hidupnya. "Ah, aku yakin kalian sangat miskin sampai mengambil uang siswa lain" serunya.
"Eoh? Ada gadis manis disini. Berani sekali mengganggu hyena yang kelaparan" balas Salah satu berandalan didepannya, total ada 5 orang siswa didepannya. 6 dengan yang terjatuh ditanah.
"Ani, aku hanya menangani segerombolan kucing liar sebenarnya" balasnya santai.
"Woah, tak kusangka perempuan ini sangat berani"
"ANDWE!!" Sahut sosok yang dibully.
Uji menatap heran lelaki dengan seragam lusuh didepannya. Melindunginya bahkan setelah ia dibully oleh para berandalan itu. "Sunbae tak seharusnya menyakiti perempuan!" ucapnya membenarkan kacamatanya.
"Woah!!! Lihat!! Sikecil Jungwon sudah berani membantah!" balas sosok yang terlihat seperti ketuanya. "Woah aku tak tahan dengan ini-"
Bugh....
Uji melotot kaget ketika sosok yang dipanggil Jungwon terjatuh karena satu pukulan senior didepannya. "Mengganggu kami saja. Nah manis, sekarang mau ikut oppa bersenang-sen-"
Bugh...
Braak...
Bugh...
Bugh...
"Huh! Aku tau aku manis. Bahkan semut saja sering menggigitku" balas Uji menepuk kedua telapak tangannya santai. Ia membantu Jungwon berdiri dan membopongnya ke UKS. Lucu sekali, baru kali ini ia melihat lelaki selemah ini.
Bahkan ketika keduanya berada di UKS, justru ia yang dirawat oleh laki-laki tadi. Dia bilang "Tadi mereka memukulmu sekali, lihat bibir bawahmu sobek. Akan ku obati lebih dulu" begitulah.
"Kim Uji, itu namaku. Panggil saja Uji, jangan terlalu kaku" balasnya. Ia menatap pemuda yang mengobati bibirnya itu malu. Ternyata tampan, ia kan jadi degeun-degeun.
"Kau masih kelas satu? Berani sekali melawan senior. Kupikir kau sudah gila tadi, Uji-ah. Namaku Yang Jungwon" balas si tampan. "Aku kelas 2, jadi panggil aku oppa" lanjutnya.
"Lalu kenapa oppa tak balas mereka saja?" tanya Uji penasaran.
"Hm? Kau tau aku tak bisa berkelahi, lagipula aku tak suka kekerasan. Kau juga, lain kali jadilah gadis yang manis. Uji memang keren, tapi itu bukan sifat gadis biasanya" balas Jungwon.
"Anu, aku pernah dibully waktu di LA. Karena itu aku melawan mereka, dan sampai sekarang tak ada yang berani membully ku"
"Itulah yang aku takutkan. Kalau kau lebih kuat dari laki-laki, lalu bagaimana kekasihmu besok bisa melindungimu jika kau bisa melindungi dirimu sendiri. Dia pasti insecure denganmu" balas Jungwon.
"Apa oppa insecure denganku?" tanya Uji lagi. Kini giliran dirinya yang mengobati wajah pemuda tampan didepannya.
"Aku tidak. Aku hanya takut kau celaka jika banyak yang memusuhimu. Kau keren meskipun barbar. Hanya menyarankan, jadilah lebih kalem. Mengerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Baby [END]
HumorBagaimana rasanya menemukan bayi? Hey! Kalau buat bayi mereka ahlinya. Uji adalah nama dari "ujian hidup" yang merekan berikan untuk si bayi. 7 bersaudara yang tinggal dalam satu rumah dengan penuh masalah dalam kehidupan. Tiba-tiba sang kakak tertu...