👶 Uri Baby -23

348 43 1
                                    

Hoseok menatap garang bayi dipelukan Seokjin. Tentu saja karena ia menolak kehadiran bayi dipangkuan hyungnya itu! Ayolah apa yang akan dikatakan media jika ia punya bayi!? Mana eye-eye selalu mengitari kehidupannya seperti planet, tentu! Ia mataharinya.

Hidupnya baik-baik saja awalnya, normal dan penuh ketenangan. Seperti biasa, ia bangun pagi dan meminum susu coklat. Sebelum akhirnya berangkat menuju studio tempat ia akan melakukan pekerjaannya. Ia model, dan menjaga tampang tampannya sudah menjadi kewajiban bagi dirinya sendiri.

Tapi berbeda setelah bayi itu datang. Uji, satu nama yang membuatnya geram sendiri. Faktanya ia yang memberi gadis kecil nama seperti itu. Hei! Hidup keluarga Kim sudah memiliki banyak ujian, dan mereka akan menambahnya satu!?

Tak kurang panti asuhan di negara ini, kenapa hyung tertuanya ngotot sekali ingin merawat bayi itu. Ia sudah bilang tak ingin repot jika Seokjin pergi dan Uji sendirian dirumah. Lalu? Apa ini? Ia yang paling repot ketika hyungnya pergi!

Yoongi yang membantu sikembar vmin membuat lagu. Namjoon yang sibuk mengetik untuk buku selanjutnya. Jungkook yang membuat vlog di tempat gym. Lihat! Dia yang paling repot. Tanpa dosa pula anak kecil itu mengompol di gendongannya.

"Kau! Aku membencimu sungguh!" geramnya ketika mengganti popok sikecil. Tentu saja yang ia dapat adalah tawa riang bayi didepannya. Menjengkelkan, ingin ia kubur hidup-hidup bayi didepannya ini.

Selama ia bersama Uji, tak ada habisnya bayi itu mengerjainya. Bahkan meskipun dirumah semua orang berkumpul, Uji hanya akan mendekat padanya. Ia tahu ia punya daya tarik tinggi, tapi bayi itu mendekatinya untuk mengerjainya! Jika bermanja padanya dia pasti cepat menyayangi sikecil.

"BERHENTI MENGOMPOL!!" Teriaknya dipagi hari. Lagi, Uji hanya akan tertawa senang melihat wajah marah Hoseok. Meskipun emosi, Hoseok tak bisa memukul bayi didepannya. Seokjin tak akan segan menjadikannya percobaan untuk panci barunya.

"Kau menyuruhku menjaganya lagi? Aku sudah bilang tak mau repot astaga!" ketusnya pada Seokjin. Bisa gila ia lama-lama. Lihat! Berani sekali kerutan itu menghiasi wajahnya. Haram! Ia harus menambah perawatan wajahnya. Harus! Ia model ternama bung.

"Aku sibuk, akan ada pemotretan!" serunya ketika lagi-lagi Seokjin meminta tolong.

"Apa!? Pemotretan celana dalam saja kau bangga!"

"Yak! Tandanya aku sexy tau!" ketusnya.

Suka sekali hyungnya itu menebar fitnah. Ia model dan benci hal menjijikkan contohnya makhluk kecil menyerupai malaikat yang sayangnya adalah jelmaan iblis. Ia harus menjaga sikecil lagi karena Seokjin tengah mencoba resep baru untuk cafenya.

Aish, kalau begini tau dulu ia tak akan meminta melewati gang sempit. Lihat wajah tertawa yang menyebalkan itu, ingin ia remukkan. "Apa kau lihat-lihat!? Tak pernah lihat wajah orang tampan ha!?" ketusnya.

Semua berlalu begitu cepat, seketika sikecil kini tumbuh dan hobby menjambak rambutnya. Bahkan ketika kejadian keduanya tercebur kedalam kolam, ia panik. Sangat panik sampai menangis histeris dhadapan Seokjin. Saat itu pula ia meminta Yoongi membatalkan semuanya.

Harusnya, sejak awal ia sadar ketika tertarik dengan tawa riang malaikat didepannya. Harusnya sadar ketika Uji menangis meminta susu padanya. Bayi itu terlalu menggemaskan untuk dibiarkan mati begitu saja. Dari saat itulah ia mulai merasakan kebahagiaan dari bayi yang dinamainya Ujian Hidup.

Apa kasih sayang yang ia rasakan itu nyata? Hoseok sendiri tidak pasti dengan hal itu. Yang ia tahu, melihat Ujinya menangis setelah tercebur kedalam kolam membuatnya merasa bersalah, sangat.

"Aneh bukan? Aku dulu membencimu, tapi sekarang? Bahkan melihatmu dari jauh saja aku tak sanggup" ucapnya. Saat ini Hoseok tengah duduk ditepi kolam renang dihalaman belakang rumahnya. Sedangkan Uji tengah bermain kapal kertasnya sekarang.

"Appa cedih? Appa angan cedih, nyanti Ji uga cedih" balas sekecil.

"Hei setan, janji kau akan mengingatku?" serunya melupakan jika yang kini berada didekatnya itu masih anak-anak.

"hm?" balas sikecil bertanya.

Hoseok menghela nafas panjang. "Kau tau kalau aku menyayangimu. Jangan mengejekku! Harusnya aku bilang ini sejak dulu kalau kau itu manis meskipun menjengkelkan. Lain kali berhenti mengompol ketika berada dikamarku! Aku bosan mencuci seprainya. Dan lagi jangan melupakan aku meskipun wajahku terpampang dibanyak tempat. Uuuuh, aku akan merindukanmu meskipun bau ompolmu membuatku muntah" ocehnya cepat. Bahkan Uji sampai heran dengan apa yang diucapkannya.

"Ji cayang appa" balas sikecil singkat.

Hoseok tertawa, mungkin karena anaknya itu bingung dengan ocehannya. Lihat saja jawaban singkat yang mampu membuatnya tertawa. "Baiklah, kau mau makan cookies?" tanyanya. Tentu saja simanis itu mengangguk semangat ketika nama camilan favoritnya disebutkan.

Kim Hoseok, model terkenal akan ketampanan juga kesexyan tubuhnya itu kini berjalan bersama anak angkatnya. Apa media tau mengenai hal ini? Tentunya tidak. Yang mereka tau hanyalah ia tinggal di apartemen yang juga jelas diketahui oleh saseng fansnya. Hoseok bahkan tak peduli, ia selalu datang kerumah. Sedangkan apartemen diisi oleh Rayhope, manager yang memiliki wajah hampir sama dengannya.

Model yang terkenal dengan sifat ceria namun tak tersentuh oleh wanita itu tengah naik daun saat ini. Menjadikan wajahnya terpampang besar di berbagai tempat. Meskipun sejujurnya ia tak peduli. Pekerjaan model hanya ia lakukan karena Hoseok membantu Seokjin untuk menguliahkan para adiknya.

Hoseok tentu saja masih peduli dengan keluarganya meskipun tak menunjukkannya secara gamblang. Ayolah, orang yang secerah matahari ini bisa merasakan gengsi juga. Terutama pada anak kecil disampingnya.

Kim Uji, anak itu selalu mengganggunya, tak berhenti mengerjainya. Tapi ia tak pernah marah besar meskipun rasa kesal sudah ia pendam begitu lama. Bahkan ketika anak itu mengompol tepat digendongannya tanpa memakai popok, ia tak melempar bayi itu begitu saja.

Hoseok orang yang lembut, penuh kasih sayang, perhatian, juga memiliki kepekaan yang tinggi. Bahkan ketika kakak keduanya mengurung diri dikamar, ia yang membawakan makanannya. Atau ketika Jimin dan Taehyung berdebat, ia yang menjadi penengah.

"Hyung, wajahmu aneh sekali" sahut Taehyung.

"Shhht Tae! Dia sedang bernostalgia" sahut Namjoon.

"Oke! Semua tentangku tak masuk akal!" serunya.

"Sejak kapan kau berakal hyung?" tanya Jungkook.

Seokjin yang ikut mendengarnya ikut menahan tawanya. Sedangkan Hoseok sendiri sudah menahan rasa ingin menguliti adik terakhirnya itu. Ia memilih menggendong Uji ke kamarnya, meninggalkan saudaranya yang kini tertawa lebar.

Lagi, melihat Uji ia jadi teringat jika seminggu dari sebulan yang dijanjikan sudah terlewati. Kalau dipikir lagi, kenapa hanya ia yang merasa sedih dan merasa bersalah. Apa karena ia yang menyuruh Yoongi, sepertinya.

"Sepertinya kau akan melupakanku" ucapnya melihat mata bulat didepannya. "Aku berani bertaruh" lanjutnya.

Uji tertawa melihat raut wajah appanya. Terlihat konyol, ia bahkan tak mengerti appanya itu mengucapkan appa. Tapi ia senang dengan pelukan appanya setelah sosok itu mengatakan bahwa appanya menyayanginya.

---To Be Continued---

Ah ngantuk...

Cepet vote!!!

Uri Baby [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang