"YAK! HAJAR TERUS!! BEGITU! BAGUS!! TENDANG LAGI!!" Teriak Jungkook diruang gym. Saat ini ia melatih anak gadisnya. Lagipula ia juga sedang dekat dengan Taeri. Hanya berpacaran tanpa menikah, Taeri cukup sadar diri orangnya.
"Huh! Menyegarkan sekali appa" seru Uji mengusap keringatnya. Ia melirik Jungkook juga Jimin yang ikut melatihnya tengah melepas kaos mereka. Mengusap tubuhnya dengan handuk yang tersampir di lehernya.
"Lelah?" tanya Jimin terkekeh.
"Eoh, sangat lelah. Uwaaah Ji lemas rasanya" serunya. Ia lemas tentu saja, tidak! Bukan karena memukuli samsak. Bayangkan 2 hot daddy tengah berbicara satu sama lain didepannya. Abs yang berkeringat, rambut lepek yang kentara. Auuuu ia tak tahan.
"Kau kenapa baby?" tanya Jimin.
"Appa? Tertarik jadi pedofil? Menikah denganku yuk?"
"Aaaaah akh appo appa!" Seru Uji ketika telinganya dijewer oleh Jungkook. Sedangkan Jimin tertawa melihatnya.
"Hentikan Kook, kasian telinganya memanjang" balas Jimin melanjutkan tawanya.
"Mau bagimana lagi! Lihat perut kalian! Aku ini kan wanita, tentu saja aku suka yang sexy-sexy" gerutu Uji.
"Memangnya kau tertarik dengan orang tua?" tanya Jimin.
"Eoh! Kalau orangnya hot seperti appa. Boleh Uji panggil daddy saja tidak?" balas Uji.
"YAK OTAK KOTOR!" Teriak Jungkook.
Jimin kembali tertawa dengan keras saat ini. Lihat saja, sampai air matanya jatuh mengenai pipinya. "Jadilah baby yang baik" balas Jimin mengeluarkan golden cardnya.
Uji berbinar tentu saja. Ia berdiri dan mengambil golden card itu cepat. "Thanks Daddy!" serunya berlari meninggalkan ruang gym pada akhirnya.
Jimin melanjutkan tawanya. Bahkan tak peduli pada Jungkook yang menatapnya malas. "Berhenti menjadikannya gadis yang aneh!" seru Jungkook.
"Ayolah Kook. Masa kau bisa dengan janda selisih 3 tahun. Aku tak boleh dengan anak perawan umur 15 tahun" balas Jimin tertawa.
"Otakmu hyung! Cuci sana pake deterjen! Banyak sekali kotorannya!" ketus Jungkook.
"Ingatlah Kook. Kotoran itu adanya dibelahan pantat, bukan di otak"
"Itu dia yang kubicarakan. Hyung, otakmu itu dipantat, bukan dikepala!"
Keduanya kini keluar dari ruang gym. Masih dengan Jimin yang tersenyum setelah banyak tertawa. Lucu sekali anaknya itu, lihat sekarang Uji tengah berlarian di lantai dua. Menggemaskan."Appa! Lihat! Daddy Jimin memberikan golden cardnya padaku!" seru Uji senang. Ia melompat ke kasur Seokjin. Masih dengan baju olahraga yang penuh keringat tentunya.
"KIM UJI!!!" Marah Seokjin. "GANTI BAJUMU DULU! MANDI SANA! KAU BAU DAN- APA-APAAN DENGAN PANGGILAN DADDY JIMIN ITU HAH!?" Syoknya saat sadar apa yang dikatakan Uji.
"Appa, daddy sangat sexy. Aku tak tega memanggilnya appa. Appa, biarkan aku jadi sugar babynya daddy Jimin" balas Uji dengan mata berbinar.
"YAK!! YOONGI-AH BANTU AKU! YOONGI!!! BANTU AKU MERUQYAH ANAK INI CEPAT! SEBELUM SETANNYA KABUR!" Teriak Seokjin. Ia menarik tangan Uji menuju ke ruang tengah, dimana Yoongi asyik membuat cookies bersama Hoseok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Baby [END]
HumorBagaimana rasanya menemukan bayi? Hey! Kalau buat bayi mereka ahlinya. Uji adalah nama dari "ujian hidup" yang merekan berikan untuk si bayi. 7 bersaudara yang tinggal dalam satu rumah dengan penuh masalah dalam kehidupan. Tiba-tiba sang kakak tertu...