Pukul 10 siang dan lihatlah sosok pucat yang masih tertidur pulas saat ini. Kim Yoongi, sosok dengan rambut panjang yang selalu dikuncir kebelakang. Tampan tentu saja, tak peduli meskipun seminggu ia tak mandi. "Ah, aku tertidur lagi" gumamnya.
Lihat betapa berantakan lantai kamarnya, dengan beberapa robot yang baru saja selesai ia kerjakan. Kamarnya sudah seperti penjara saat ini, lihat tempat masuk kucing ditengah pintunya. Jika kalian bertanya untuk apa, tentu untuk robotnya.
Ia mengambil makan dan minum dengan robotnya, tak sesekali Seokjin akan berteriak karena terkejut. Well, setidaknya tak ada kata berantakan. Apapun yang ia buat tentu selalu canggih. Lalu bagaimana ia membeli semua alat yang ia perlukan, sudah ia atur dengan helikopter yang akan membawa apapun kebutuhannya melalui jendela.
Iya, begitu hidupnya sebelum Kim Seokjin berteriak bahwa ia punya bayi. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun ia keluar dari kamarnya. Ikut duduk disamping Namjoon melihat bayi yang begitu cantik digendongan hyungnya. Jika boleh, ia jatuh cinta pada rupa manis makhluk kecil digendongan hyungnya.
Keputusan merawat bayi itu begitu tepat, menghidupkan kembali suasana rumahnya. Namun hanya satu kendala yang diatasinya saat ini. Hoseok, adiknya itu meminta agar ia mencari kerabat si bayi. Mengembalikan anak itu pada keluarganya. Dan sebagai imbalan, ia mendapatkan berbagai alat baru dan juga laptop yang tentu harganya sangat mahal. Meskipun ia bisa membelinya sendiri tentu saja. Ia tergoda.
Lihat sibayi yang kini ada dipangkuannya. Menatap lekat pada tangannya yang dengan ahli mengetik di laptop. Dan lagi, ia tahu jika nasib bayi didepannya ini begitu buruk. Dibuang oleh appa kandungnya dan ditinggalkan oleh eommanya. Bahkan, ketika ia harus memberitahu Hoseok, adiknya tak peduli. Meminta agar ia melanjutkan pekerjaannya.
Yoongi ragu tentu saja. Jika ia menuruti Hoseok, bayi itu pergi dan Seokjin akan marah padanya. Tapi jika bayi itu tak pergi Hoseok yang akan marah padanya. Ayolah, kemarahan keduanya itu bagaikan bencana.
Lagipula kenapa Hoseok tak menyukai bayi dipangkuannya saat ini. Lihat! Dia cantik, imut, manis, apa yang kurang. Bisa saja saat besar ia jadi gadis yang sexy dan ia jadi sugar dad- Lupakan!
Bagaimanapun juga laptop yang diiming-iming oleh Hoseok membuatnya mau melakukan hal ini. Well, beruntung dia ini hacker, jadi hanya orang pandai yang bisa menemukan postingan Uji di web nya. Ia hanya perlu santai tanpa harus khawatir dimarahi. Dan sekarang saatnya mengurus bayi kecil dipangkuannya.
"Harusnya kau tak menatap laptop sedekat itu" gumamnya.
Uji hanya menatapnya bertanya. Seakan kata 'kenapa' keluar dari mimik wajahnya. "Matamu bisa rusak" balasnya lagi. Merasa bodoh karena berbicara sendiri dengan bayi membuatnya terdiam. "Sudahlah, aku pergi makan saja" ucapnya.
Masih dengan menggendong Uji, ia berjalan menuruni tangga. Melihat Jimin dan Taehyung yang kembali berdebat mengenai lirik lagu. Bahkan ia masih ingat bagaimana kedua adiknya itu membuat lagu untuk Justin Seagul. Penampilan yang sangat sexy dengan jubah merahnya.
Jujur saja kedua adiknya memang berbakat, tapi bagaimanapun juga ia selalu membantu. Uji menarik bajunya, menyadarkan kembali ia dari lamunan tak berfaedahnya. Menunduk melihat makhluk kecil yang menatapnya polos, tertarik untuk memolosi sikecil.
Kim Yoongi, hidupnya membosankan dengan selalu berkutat pada alat buatannya. Hingga akhirnya setiap seminggu sekali ia merawat sikecil. Selalu bergiliran merawat Uji membuatnya terbiasa juga bersama sikecil. Meskipun kasih sayang yang ia berikan tak selalu nampak, entahlah- rasanya ia khawatir jika ada orang yang menemukan postingan Uji di webnya.
Hingga pada akhirnya saat itu sekarang terjadi. Seseorang menemukan Uji melalui informasi webnya. Bahkan setelah ia menghapusnya, mungkin, ia telat menghapusnya. Yoongi syok tentu saja. Terutama ketika Seokjin memaki dirinya berkali-kali.
Ia ingat bagaimana wajah berantakan Hoseok ketika meminta ia untuk membatalkan semuanya. Dan lagi, ia lupa menghapusnya karena kerusakan pada laptopnya. Ia velajar satu hal, harusnya ia tak asal membanting atau merusak barang penting ketika emosinya meluap.
Saat ini Uji terus berjalan memutari kamarnya, membantunya mencari obeng setelah ia memberitahu Uji bagaimana bentuknya. Kenapa benda kecil itu selalu hilang saat dibutuhkan!? Heran sekali. Dengan memakan cookies favoritnya kaki kecil itu berjalan.
"appa!" serunya.
Yoongi berbalik menatap Uji yang kini merangkak kebawah tempat tidurnya. Sepertinya obeng itu menggelinding kesana. Saat Uji keluar dari bawah tempat tidur, ia sudah senang. Bertanya apa anak itu menemukan obengnya?
"Nah!" seru sikecil lagi. Menunjukkan album foto yang didorongnya.
"Ah, kupikir itu sudah hilang" gumamnya. Berapa tahun kolong dibawah tempat tidurmu tak kau bersihkan Kim Yoongi?. "Kemari, duduk disini" ucapnya mengambil album itu dan memangku Uji.
Ia membuka halaman pertama, melihat foto pernikahan appa dan eommanya. Ada alasan tersendiri mereka tak membuat foto besar dan memajangnya, itu akan terlupakan. "Ini kakek dan nenekmu" ucapnya. Ia kembali membalik buku lagi dan mrlihat foto ketika ia berdiri bersama Seokjin sembari membawa kerang. Mereka berlibur ke tepi pantai saat itu, tak terasa jika kini mereka sudah dewasa.
Lembar ketiga menunjukkan sikembar Namjoon dan Hoseok. Seringkali ia lupa jika ia punya 4 adik kembar. Mereka tak mirip tentu saja, Hoseok lebih mirip dirinya. Namjoon, entah wajah tegas itu datang darimana. Ia akui adik dengan lesung pipi yang dalam itu begitu tampan sekarang.
"Nah, ini appa Jimin!" ucapnya menunjuk adik favoritnya. Jimin berumur 8 tahun saat itu, hanya memakai celana putih dan sabuk hitamnya. Appanya meminta adiknya itu menunjukkan skill kendo yang dipelajari, memfotonya di timing yang tepat. Lihat Taehyung yang nyempil dengan wajah cemberut dibelakang Jimin. Saat itu appa menyuruhnya pergi agar tak mengganggu pemandangan foto Jimin. Meskipun itu hanya candaan tentu saja.
"Ini appa Jungkook" ucapnya menunjuk anak berwajah imut yang berjongkok dengan membawa makanan ditangannya. Tak terasa mereka melewati waktu yang cukup lama bersama-sama.
Bahkan saat ini juga ada satu album foto untuk Uji sendiri. Terutama Jimin, adiknya itu suka sekali melakukan selfie ria bersama simanis. Bahkan ia juga heran seberapa besar kapasitas penyimpanan di handphone milik Jimin. Dan lagi saudaranya itu makin gila mengambil foto Uji setelah Yeonjun datang, gila memang. Ia harap adiknya tak akan menjadi maniak bayi manis.
Uji tertidur dipangkuannya, masih dengan cookies yang bahkan belum bisa ia kunyah dengan mudah. Melihat sikecil tertidur begitu membuatnya tenang. Ia membalik posisi Uji agar menghadap kearahnya, balik memeluk simanis dan ikut menutup mata.
Ia mungkin tak bisa mengatakan 'Aku menyayangimu' pada sikecil. Tapi jauh didalam hatinya ia tahu, sejak awal sudah tertarik dengan Uji tanpa ia sadari. Sejak matanya menatap binar polos dimata simanis yang tertawa melihatnya.
---To Be Continued---
Mau tahu rahasia gue? Gue tuh jarang mandi orangnya. Gue pernah gak mandi selama hampir seminggu lebih. Gue gak suka berkeringat makanya selalu ngadem sampe akhirnya males mandi. Tapi gak sejorok itu anjir, gue masih sikat gigi dan ganti yang perlu diganti. Gue udah kapok waktu ngerasain sakit gigi.
Sekarang lagi proses rajin mandi meskipun terakhir mandi udah 2 hari lalu. Muahahahaha
See you next chap!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Baby [END]
HumorBagaimana rasanya menemukan bayi? Hey! Kalau buat bayi mereka ahlinya. Uji adalah nama dari "ujian hidup" yang merekan berikan untuk si bayi. 7 bersaudara yang tinggal dalam satu rumah dengan penuh masalah dalam kehidupan. Tiba-tiba sang kakak tertu...