"JUNGWON OPPA!!!" Teriak Uji memanggil sosok yang baru memasuki gerbang sekolah. Ia berjalan karena berangkat dengan menggunakan bus. Meskipun biasanya ia memakai celana jeansnya untuk mengendarai sepeda motornya, lalu menggantinya dengan rok ditoilet.
"Oh Uji, kau tak membawa sepeda motormu?" tanya Jungwon. Jika diingat lagi adik kelasnya selalu membawa sepeda motor. Tentunya, hanya gadis itu yang berani membawa sepeda motor. Jadi mudah diingat.
"Hehe, sepeda motorku disita appa" balas simanis terkekeh pelan.
"Baguslah, jangan mengendarainya lagu. Berbahaya!" balas Jungwon. "Kau terlihat lebih menggemaskan sekarang" pujinya. Tentu saja, memperhatikan Uji dari atas sampai bawah membuatnya menyadari banyak perubahan dari simanis.
Mulai dari beberapa rambut yang diikat kebelakang dan diberi pita merah, kancing jas almamater yang dikancingkan rapi, kaos kaki yang biasanya setinggi lutut kini hanya sebatas betis, juga sepatu kets yang kini diganti fantovel hitam dengan hils 1cm. Seketika gadis itu jadi sangat menggemaskan bukan main.
"Kau berubah dalam sehari?" ucapnya.
"Masih belum, ah! Dikelasku besok ada latihan ulangan harian matematika oppa. Aku lemah dalam matematika, bisa ajari aku?" tanya Uji. Modus, dia memiliki peringkat kelas tertinggi dengan nilai matematika sempurna.
"Begitu? Tak masalah, aku cukup pandai dalam matematika" balas Jungwon.
"Berhasil. Jika saja oppa tau kalau aku pandai, tak akan mau mengajariku dia. Mana sepatu ini tak nyaman dipakai! Aku ingin segera masuk kelas dan melepas sepatunya!!!" Batin Uji. Begitulah, kenyataan berbeda dari yang ia rasakan.
"Bagaimana kalau nanti kujemput kau dirumahmu?" tanya Jungwon. "Kita pergi ke perpustakaan kota? Aku yang ijin pada appamu" lanjutnya.
"Tapi oppa, tumben tak memakai kacamatamu?" tanyanya.
"Ah, pecah. Karena itu aku memakai lensa untuk sementara" balas Jungwon.
"Begitulah, pakai saja apapun yang nyaman oppa. Tapi kau memang lebih tampan tanpa kacamata" balasnya santai.
"Kau juga, kalau tak nyaman memakai sepatu itu, ganti saja. Aku tahu kau kesusahan"
Ouh shit! Uji tersentuh bung. Tak mengira Jungwon sepeka itu. "Tapi oppa bilang suka gadis feminim" balasnya. Uji menatap sepatunya, memang tak nyaman, setidaknya dia bisa berjalan saja sudah lebih baik.
"Hei, style bisa diubah, tapi tidak dengan jati diri orangnya. Aku tak masalah mau sebarbar apapun kau, jangan pernah merubah jati dirimu. Lagipula kalau kupikir lagi, kau keren kemarin. Aku juga baru tahu kalau kau mematahkan lengan senior beberapa waktu terakhir" balas Jungwon.
"Uuuh mian" balas Uji.
"Tak masalah, aku akan menjemputmu 1 jam setelah pulang sekolah" balas Jungwon.
Uji mengangguk ketika Jungwon berlari memasuki kelasnya. Apa Jungwon menyukainya? Apa dia sudah jadi gadis feminim? Bagaimana kalau Jungwon ternyata punya pacar!?
"AAAH.... Pikiranku menggangguku! sepatu sialan!" geramnya. Uji melepas sepatu dan kaos kakinya. Berjalan tanpa alas kaki menuju kelasnya. Bahkan ia tak peduli dengan beberapa siswa siswi yang menatapnya aneh.
(づ ̄ ³ ̄)づ ⊂(・﹏・⊂)
"Pakai yang dibelikan appa semalam saja deh" balasnya. Ia memakai hoodie baby blue dan rok putih yang dipilihkan Jimin. Lagi, memakai tas ransel putihnya di punggung. Sementara ia menguncir sedikit rambutnya kesamping dan mengepangnya. Karena ia harus nyaman, ia memilih memakai sepatu kets putih miliknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/267370688-288-k601724.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Uri Baby [END]
HumorBagaimana rasanya menemukan bayi? Hey! Kalau buat bayi mereka ahlinya. Uji adalah nama dari "ujian hidup" yang merekan berikan untuk si bayi. 7 bersaudara yang tinggal dalam satu rumah dengan penuh masalah dalam kehidupan. Tiba-tiba sang kakak tertu...