BAB 9

4K 386 25
                                    

•publish 30 April 2021•
-
•Revisi 5 Juni 2021•

______________________________________

🚫DI ANJURKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA,KARNA SEBAGIAN CHAPTER PRIVAT ACAK🚫

🚫JADILAH PEMBACA YANG BIJAK,HARGAI PENULIS DENGAN CARA BACA,VOTE,DAN KOMEN BUKAN MENJIPLAK. PLAGIAT HARAP JAUH- JAUH DARI CERITA INI🚫

_____________________________________

⚠CERITA TELAH DI REVISI,BANYAK PENGURANGAN TOKOH DAN PENAMBAHAN ALUR⚠

🚫Cerita ini mengandung Pembunuhan,Pemberantasan seorang pengadu domba,Gangster,Romance,Anak SMA dam cerita ini TIDAK MENGANDUNG PELAKOR🚫

______________________________________

Bab VIII-Awalan.

Jangan terlalu percaya dengan teman. Pada dasarnya kita saja tahu jika nantinya dia akan tetap setia menjadi teman atau malah menjadi lawan?

Seorang pemuda jangkung sedang melihat ke arah foto wanita cantik di depannya.

Senyumnya tak pernah luntur sendari tadi saat dari awal dirinya melihat foto di depannya.

"Aku kembali baby," lirinya.

Pemuda dengan pakaian serba hitam dan rambut yang begitu agak panjang itu seketika tersenyum miring.

Jlep

Sebuah pisau dengan ujung yang sangat runcing yang telah berlapis darah segar tersebut menancap pada sebuah foto kecil seorang pemuda.

"Elgazka,lo harus mati!" Desisnya.

___________

Pagi hari ini,Diandra telat bangun. Alhasil dirinya sedang di beri hukuman yaitu membersihkan kantor guru sendirian.

"Yang bersih dong Diandra,ini meja ibu masih ada debunya!" ucap seorang guru gemuk dengan sanggul dan lipstik di bibirnya yang lima senti itu.

Diandra acuh,dirinya tetap membersihkan meja lainnya.

"Heh,Diandra!" panggil guru tersebut dengan berkacak pinggang serta menatap Diandra garang.

Diandra menatap guru tersebut nyalang,kemocengnya ia taruh.

"Kamu denger saya ngomong gaksih?!" Diandra diam.

"Kamu bisa bersih- bersih gak?!"

"Ibu ngeremehin saya?!" tanya Diandra lantang.

Guru- guru yang di dalam ruangan hanya menatap keduanya dengan tenang.

"DIEM KAMU GAK USAH JAWAB!"

"Di suruh bersihin itu yang bener! Masih ada debu tuh kudunya harus bersihin yang bener lagi! Ngerti kamu?!" Diandra diam.

"Malah diem! Jawab!" Diandra mengatur emosinya.

ELGAZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang