BAB 2

6.9K 718 53
                                    


"Ra, lain kali jangan gitu lah" Pinta Esa saat membonceng kan di perempuan bar- bar dengan motor matic beatstreet-nya.

"Iyaa"

"Jangan iya-iya doang, tapi laksanain. Lagian Lo cewek gak bagus gitu, gue paham Lo gak sengaja tapi jangan gitu, jadi cewek baik bisa?" tanya Esa.

"Iya gue coba"

Esa tersenyum, "Nah gitu,jangan cemberut juga dong ntar cantiknya ilang" goda Esa saat melihat ke arah spion yang menampilkan wajah cemberut Diandra.

"Emang sepengaruh apasi temen Lo itu sampai banyak orang pada takut sama dia?" Heran Diandra.

"Ya gak gimana- gimana. Cuma ya gitu, Elgazka itu bringas gak pandang bulu" Jawabnya membuat Diandra menganggukkan kepala.

"Oiya, walaupun Lo abang gue jangan bilang ya sama temen-temen Lo itu, gue males ngeladenin mereka" Pinta Diandra.

"Iya tenang aja" Ujar Esa,

"Bagus"

"Gak tau aja, gue itu mau laksanain perintah mami biar kalian sama- sama suka nantinya. Dan gue bakal jadi kompor" Batin Esa.

"Ra? Pegangan gue mau ngebut" Tanpa babibu Diandra melingkarkan tangannya pada perut Esa.

Di belakang motor beatstreet yang melaju kencang, seorang pemuda mengumpat karna kesal.

"Cih, sok segala pelukan lagi!" Umpat nya.

🐧

Malam ini adalah malam Rabu, dimana perkumpulan yang di namakan 'Geng Penguasa Sekolah' sedang berkumpul di rumah Esa.

Rumah minimalis tingkat tiga itu dengan cat coklat cream sangat membuat enak di pandang dan sangat membuat betah. Apalagi orang yang mempunyai rumah tersebut sangatlah ramah.

"Eh para bujang- bujang! Enak ya ngabisin makanan di kulkas" Sapaan itu membuat kelimanya langsung berdiri dan cengengesan.

"Aduh maaf tante, janji deh bakal di beresin" Sahut Elgazka.

Dengan berkacak pinggang, orang yang di sapa tante itu hanya menghela nafas, "Bener ya, awas kalo gak di beresin tante sunat lagi kalian semua" Canda-nya lalu pergi ke belakang.

"Eh jangan dong tan! Entar abis gimana" Ujar Rey.

"Ya tinggal di sambung" Timpal Geez.

"Garing- garing gak nyambung bego!" Umpat Esa.

"Duh brisik! Sa gue ijin ke WC" Pamit Esa.

"Yoi"

Elgazka berjalan ke arah dekat tangga, dimana wc berada tepat di bawah tangga depan kamar bawah utama.

Yang membuat bingung ialah kenapa kamar itu harus di samping tangga? Depan wc lagi.

Dengan kebetulan, pintu kamar tersebut sedikit terbuka, dan dengan penasaran Elgazka masuk dengan hati- hati. Betapa terkejutnya saat melihat seorang perempuan sedang tiduran hanya menggunakan hot pants dan hanya memakai tanktop.

ELGAZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang