BAB 19

2.3K 227 37
                                    

💗HAPPY 17K Reader's & 2k+ Vote's!!💗

ILY Baby EL!💜

🦋🦋🦋

[🚫]FOLLOW SEBELUM MEMBACA![🚫]

[🚫] JADILAH PEMBACA YANG BIJAK,HARGAI PENULIS DENGAN CARA BACA,VOTE,DAN KOMEN BUKAN MENJIPLAK. PLAGIAT HARAP JAUH- JAUH DARI CERITA INI [🚫]

***
🚫Cerita ini mengandung Pembunuhan,Pemberantasan seorang pengadu domba,Gangster,Romance,Anak SMA dam cerita ini TIDAK MENGANDUNG PELAKOR🚫

______________________________________

BAB XVIII—Misterius.

Hal yang membuat senang bukan main adalah jamkos,apalagi karna tiga hari yang lalu telah di adakan acara sekolah. Namun harapan itu pupus,karna itu mustahil bagi Cakramada. Bagaimana tidak? Karna sekarang mereka sedang merasakannya,bukannya di liburkan atau jamkos tapi nyatanya mereka ssedang KBM seperti biasa.

"Anjay dah,bukannya jamkos atau gimana kek eh malah tetep belajar," lesu Rey dengan menelungkupkan tangannya di meja.

"Sst,jangan berisik bego. Lo mau di hukum pak lindu?" bisik Geez.

"Windu bego,bukan Lindu!" pekik Rey.

"SIAPA YANG BILANG LINDU- LINDU?!" gertak pak Windu selaku guru biologi kelas sebelas.

Semua diam,mereka takut jika di panggil pak Windu dan berakhir di ceramahin dari pagi hingga jam pulang. Dan jangan lupakan,jika pak Windu marah itu seperti orang kebakaran jenggot.

"Kamu Rey?" sontak Rey yang di tanya pak Windu menggeleng kaku.

"BUKAN SAYA PAK!" jawab-nya.

"Nah suaranya sama kan. Kayanya kamu punya dendam pribadi sama saya? War yuk," ujar pak Windu lembut namun terdengar sangat marah.

"E—enggak ah pak. Saya lagi gak mau," gugup Rey.

Ctak!

"Makannya jangan berisik! Berisik lagi bapak santet kalian," ujarnya.

Semuanya yang mendengar menelan saliva dengan susah payah.

"Sadis amat," gumam Geez.

Elgazka yang tak mau ber- uruasan lantas menelengkupkan tangannya sebagai bantal di meja.

Tring.

Dengan diam- diam Elgazka mengeluarkan hp-nya dari saku celana.

Unknow:
Orang terdekat lo adalah musuh lo sendiri.
—A.

Elgazka meremas pelan hp-nya dengan kuat membuat buku- buku tangannya menutih.

***

Menjadi bahan omongan di setiap penjuru sekolah adalah hal yang membuat Diandra dan Olive harus menutup kedua telinga rapat- rapat akibat ocehan tak berguna itu.

ELGAZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang