BAB 31

1.1K 147 43
                                    

Hallo.

Gak nyangka udah 30an part aja,ternyata cerita ini udah berjalan enam bulan:))

Ramein ya🥆

Semua,orang yang melihat kondisi sekarang hanya mampu menahan rasa sesak di dada. Rey yang sedang berjuang memilih bertahan atau menyerah,memang operasinya berjalan lancar tapi takdir tidak ada yang tahu sekalipun.

Sekarang yang hanya dapat di lakukan oleh anggota Eghrous serta inti Eghrous dan kelurga mereka hanyalah berdoa. Meminta keselamatan pada Tuhan untuk sahabat mereka.

“Please bertahan,kita semua butuh Lo Rey.” Batin Elgazka.

Sungguh jika Rey harus meninggalkan dunia ini,Elgazka akan terus- terusan menyalahkan diri. Keua yang tidak berguna,fikirnya.

Mesin EKG terus mengeluarkan bunyi nyaring,membuat suasana makin mencengkam.

Anggota Ehrous hanya bisa berpasrah sambil menahan rasa sesak di dada mereka. Mereka belum siap kehilangan salah satu sahabat mereka.

Tapi mereka bernafas lega ketika mesin EKG menampakan garis yang memberi tahu bahwa masish ada kehidupan nyawa di tubuh Reyan Jackson Loupou.

Banyak yang mengucap syukur,teman mereka berhasil berjuang melewati masa- masa harus berjuang memilih bertahan atau menyerah.

Sang doktor keluar dengan senyum yang tak pernah luntur. Mungkin dalam perasaan doktor tersebut juga bernafas lega.

Alhamdulilah pasien sudah melewati masa kritis,dan kemungkinan sekitar dua atau tiga jam kemudian pasien akan siuman,” jelas sang doktor.

Alhamdulillah,” ujar Elgazka mewakili, “Tapi untuk pasien bernama Diandra bagaimana doktor?”

Doktor menggeleng kaku, “Jadi begini, setelah saya periksa kembali di Lab, Pasien Diandra ternyata mengalami sedikit kerusakan jantung akibat peluru yang bersarang. Untuk itu kami butuh pendonor jantung. Maksimal sampai besok harus sudah mendapatkan,jika tidak—” dokter tersebut menggeleng lemah, “Kemungkinan Diandra tidak selamat,” lanjutnya.

Ibunda Diandra yang duduk sembari menyimak tersentak sembari menahan tangisnya yang sebentar lagi pecah,mendengar Diandra tertembak saja membuatnya seperti ingin mati.

Apalagi di tambah penjelasan dari sang dokter?

Jika takdir bisa di putar,Ibunda Diandra akan memilih dirinya saja ketimbang anaknya yang merasakan posisi saat ini.

Tak kalah sedih dari itu, Ayah Diandra yang memeluk Ibunda Diandra sambil menguatkan hatinya.

Putri kecilnya yang sudah tumbuh dewasa sekarang dalam kondisi seperti itu,membuat dirinya rapuh. Jika posisi bisa di tukar juga,mending dirinya yang ada di sana ketimbang anak perempuan kebanggaannya.

“Kalo begitu,ambil saja jantung saya dok. Yang penting Diandra selamat!” ujar Elgazka mantap.

“Enggak,biar gue aja.” Bentah Esa.

“Gak! Lo berdua jangan aneh- aneh!” pekik Geez.

“Kalian semua jangan melakukan hal bodoh!” bentak ayah Diandra.

ELGAZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang