BAB 32

804 108 17
                                    

hi! Sekian lama purnama akhirnya aku punya waktu luang.

huft,rasanya dari sebulan lebih yang lalu kangen banget tamatin cerita ini.

APA KABAR SEMUANYA? Semoga sehat selalu! ❤

“EL!” bentak Esa dengan mengguncang sedikit keras.

Elgazka yang  kaget langsung terduduk bingung.

“L—Lo nangis?” tanya Esa.

“Hah?” beo Elgazka seperti orang bingung.

“Hah hoh, hah hoh! Lo ngimpi apaan sampe nangis gitu? Teriak- teriak lagi,” timpal Geez yang baru turun dari lantai dua sehabis mandi.

“Astaghfirullah,” gumam Elgazka lalu meraup wajahnya sendiri.

Untung saja hanya mimpi. Tapi kenapa rasanya seperti nyata? Apakah ini pertanda? Tidak,tidak! Elgazka menggelengkan kepalanya atas pikiran negatifnya.

“Malah bengong lagi,” ujar Geez.

“Sana mandi,makan abis tu gantian jaga malem ini suruh orang tua Diandra buat istirahat di rumah,kasian semaleman gak tidur,” tuturnya lagi.

Tanpa sepatah kata,Elgazka pergi menuju kemar mandi di rumah Geez.

🐧🐧🐧

“Assalamu’allaikum,” ujar Elgazka, Geez,dan Esa saat tiba di rumah sakit,tepatnya di kursi tunggu depan ruangan Diandra dan Rey yang sedang di duduki oleh orang tua Diandra serta Rey.

“Wa’allaikumussalam, eh kebetulan kalian datang. Om mau minta tolong,jagain sebentar Rey bisa kan? Saya sama istri saya mau pulang mandi dulu,habis itu ke sini lagi.” Jelas papah Rey.

“Oh,iya Om. Tapi mendingan nanti Om sama Tante istirahat di rumah aja ya, biar kita yang jagain Rey sama Diandra. Kalian juga,” terus Elgazka menghadap ke arah orang tua Diandra.

“Iya,kalian pulang aja. Nanti juga temen- temen kita bakal banyak yang jagain,” tambah Esa meyakinkan.

Elgazka duduk dengan menatap nanar pada dinding kaca yang menampilkan tubuh Diandra dan Fey yang ruangannya bersebelahan.

"Kapan bangun? Gak kangen ya sama gue?" Gumamnya.

"El, gue pergi dulu" Elgazka langsung menatap Esa.

"Kemana?"

"Nganter makanan, kata dia supirnya gak pinter masak. "

Elgazka langsung menunduk, dia di landa kebingungan. Satu sisi Ia tak tega dengan Fauna, tapi satu sisi dia marah dan dendam pada Fauna karna telah berkhianat pada dirinya.

"Lo gak ikut?" Tanya Elgazka pada Geez yang sedang memainkan ponsel.

"Gak"

"Kenapa?"

"Buat apa?" Tanya balik Geez.

Elgazka hanya menghela nafas pelan. Biarlah, mungkin Geez masih marah juga pada Fauna.

ELGAZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang