BAB 18

2.4K 215 44
                                    

[🚫]FOLLOW SEBELUM MEMBACA![🚫]

[🚫] JADILAH PEMBACA YANG BIJAK,HARGAI PENULIS DENGAN CARA BACA,VOTE,DAN KOMEN BUKAN MENJIPLAK. PLAGIAT HARAP JAUH- JAUH DARI CERITA INI [🚫]

***
🚫Cerita ini mengandung Pembunuhan,Pemberantasan seorang pengadu domba,Gangster,Romance,Anak SMA dam cerita ini TIDAK MENGANDUNG PELAKOR🚫

______________________________________

BAB XVII— TERROR,LAGI?

Pernahkan kalian terbangun karna haus dan lupa membawa minum ke kamar? Ya,sekarang peristiwa tersebut sedang di alami Diandra.

Dengan malas dan lesu dirinya berjalan untuk ke lantai bawah mengambil air putih untuk ia minum.

Dengan style bajunya yang memakai kaos oblong berwarna putih dan celana pendek sepaha dan jangan lupakan rambut hitam pekatnya yang sudah acak- acakan terus berjalan sambil menggaruk pipinya yang gatal.

Berjalan dengan melirik jam dinding besar di rumahnya yang menunjukan pukul satu lebih lima belas menit,malam.

"Aus banget dah?" Gumamnya dengan mengusap lehernya.

Saat belok ke arah dapur,dirinya berhenti karna melihat abang barunya sedang minum dengan antengnya.

Lampu yang terang membuat tubuh tegap Esa yang sedang membungkuk sangat bisa di kenali.

"Abang!" Pekik Diandra saat melihat Esa sedang meminum segelas air putih di dapur.

Esa hanya menengok,tak menyaut. Tetapi alisnya terangkat menandakan 'ada apa?'

Dirinya bingung,kenapa Diandra bisa terbangun?

"Badan abang bagus banget!!"

Spontan Esa langsung melihat ke arah badannya, SHIT!! Esa meruntuki dirinya sendiri. Bagaimana dirinya lupa tak memakai baju atasan? Dirinya sekarang hanya memakai celana kolor pendek berwarna hitam. Ya,dirinya sedang shirtless.

"Balik badan,Ra!" Pekik Esa.

Diandra menggeleng,sontak Diandra berlari menuju Esa. Esa pun langsung menghindari dan berlari menuju kamarnya. Jadilah mereka berdua kejar- kerjaran.

"Abang! Diandra cuma mau pegang roti sobek-nya!!"

"Gakk! Jangan deket Raa!"

"Aaaaaa abangg!! Diandra cuma mau pegang bentarr!!"

Brak!!

Pintu tertutup dengan kencang. Di dalam kamar Esa nampak ngos- ngosan karna berlarian melewati tangga.

Tok,tok,tok.

Bunyi ketukan dan gebrakan pada pintu terus saja bersautan kala Diandra terus meneriaki nama Esa untuk keluar.

"ABANG! DIANDRA MAU PEGANG AAAA. BENTAR AJA BANG!!"

"AYOLAHH,PLISSS! DIANDRA CUMA MAU PEGANG ROTI SOBEKNYA!!"

Rengekan terus Diandra lontarkan kala Esa tak juga keluar. Tak peduli jila nanti papih dan mamihnya keluar lalu menampar pantatnya dengan panci. Yang terpenting sekarang adalah dirinya ingin memengan perut sispack abangnya.

ELGAZKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang