Extra Part (2)

140 38 20
                                    

"Ya, ampun, Lou

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, ampun, Lou ... emangnya nggak capek? Kamu baru aja sampai," ujar Jessie ketika melihat Louis yang baru saja kembali dari Jakarta sedang bersiap-siap untuk mengajak anak-anaknya pergi ke pantai.

"No matter how tired i am, kebahagiaan anak-anak yang paling utama, Sayang. Lelahku akan hilang kalau lihat mereka bahagia. Lagi pula, aku udah janji sama mereka mau ngajak ke pantai sepulang dari Jakarta."

"Nggak harus langsung sekarang, Lou. Kamu istirahat dulu atau ngapain gitu?"

"Ina-inu?" Louis menggerakkan alisnya naik-turun.

"Ih! Kamu lama-lama kayak Harry." Jessie memukul dada suaminya sambil terkekeh.

Louis mencium Jessie, kemudian membelai wajahnya sambil tersenyum. "Terima kasih, ya, Sayang ... kamu udah jaga anak-anak selagi aku pergi."

"Walaupun mereka rewel banget, tapi ... udah kewajibanku sebagai seorang ibu untuk menjaga mereka."

"Kamu harus membiasakan diri. Aku akan bilang sama mereka, supaya nggak rewel dan nakal kalau aku pergi lama, nanti."

"Emangnya kamu mau pergi ke mana lagi? Bukannya urusan di Jakarta udah selesai?"

Tidak menjawab, Louis mengulas senyum dan kembali mencium Jessie. "Aku sayang banget sama kamu, Jess."

"Kamu aneh, ih." Jessie menarik diri, lalu memasukkan pakaian anak-anaknya ke dalam tas.

"I love you," ucap Louis sambil memandangi istrinya dari samping.

"Hm," gumam Jessie yang kini tengah berjinjit untuk mengambil handuk bersih dari rak penyimpanan.

"I love you."

"Iya, Lou."

"Kok nggak dibalas?" rengek Louis sembari melingkarkan kedua tangannya di pinggang Jessie dan menempatkan dagunya di bahu sang istri.

"Kan, aku udah jawab 'iya' barusan."

"Itu jawaban, bukan balasan, Sayang. I love you." Dikecupnya leher sang istri yang mana membuat perempuan itu terkikik geli dan akhirnya membalikkan tubuhnya.

"I love you, Lou."

"Always and forever?" 

"Always and forever."

♧♧♧

"Jellybean! Jangan ke tengah! Astaga!" teriak Jessie ketika melihat anak sulungnya berenang ke tengah, sedangkan Louis di dekat sang anak hanya tertawa dan membiarkan Jellybean bermain air sendirian.

"Mama rewel sekali," keluh Jellybean yang sudah kembali ke tepi.

"Nggak boleh bilang begitu. Mama sayang sama kamu, khawatir kalau kamu berenang ke tengah." Louis mencubit pipi tembam sang anak. "Gene, ayo berenang!" Dia mengulurkan tangan ke arah anak bungsunya.

Sassy Jessie || Terbit; GuepediaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang