Hallooooo!! Jangan lupa follow akun ini, vote dan comment yuwaaa❤
"Jess, coba pikirkan baik-baik. Kamu 'kan nggak bisa memasak." Joy duduk di sampingku, Harry mengikutinya seperti anak anjing. "Nanti, siapa yang nyuapin kamu makan? Kalau kamu ngompol, siapa yang jemur kasurnya?""Astaga! Joy!" erangku kesal. Kenapa sih, aku diperlakukan seperti anak kecil? Bukannya dulu dia yang memintaku untuk bisa hidup mandiri dan bersikap dewasa?
"Tapi, Jakarta jauh, Jess. Kuliah di sini saja, sih." Joy memeluk lenganku. Dia tiba-tiba jadi manja begini dan takut kehilanganku. "Aku nggak bisa jauh dari kamu," sambungnya lagi.
"Sebelumnya, aku juga kuliah di Jakarta dan tinggal selama hampir satu tahun di sini, tapi kamu nggak lebay gini."
"Dulu ...." Joy mengambil napas sebentar dan menggenggam tangan Harry. "Dulu kamu nggak sendirian. Ada eyang dan —" Genggaman tangannya semakin erat. Aku bisa lihat buku jarinya sampai merah.
"Seharusnya kalian senang, jadinya, kan, bisa ina-inu di sembarang tempat. Di ruang makan, di kolong meja, di depan perapian, di danau, di dalam kulkas, di mana-mana sesukai hati kalian." Aku menatapnya dan Harry bergantian. Si Harry bucin itu terkikik sambil menggosokkan kepalanya di bahu kakakku kayak anak kucing yang cari perhatian.
"Ada kamu pun, kami masih bisa ina-inu, Dik." Harry menggerakkan alisnya dan tersenyum menyebalkan.
"Harry," desis Joy dan bucin itu langsung diam. "Di sini saja, Jess. Nanti kamu ikut aku sama Harry keliling Eropa. Katanya mau ke Paris? Yuk!" Harry di sebelahnya membolakan mata.
"Masa bulan madu ngajak Jess, sih, Sun?" Harry memeluk pinggang Joy. Jijik banget ih!
"Nggak apa-apa, Sayang. 'Kan bisa disuruh bawa koper asal perutnya kenyang."
"Sialan banget ya kalian!" omelku dan mereka tertawa geli lalu berciuman. Aku lempari mereka pakai sandal tidurku. "Pokoknya aku mau tinggal di Jakarta! Titik."
"Tik ... tik ... tik ... bunyi hujan di atas genting," sambar Harry yang bersenandung dengan suaranya yang luar biasa ancur.
"Diam!" jeritku kesal dan lagi-lagi dua bucin itu tertawa. Harry menarik Joy ke atas pangkuannya. Mereka ciuman mesra dan siap-siap menodai ruang tengah sebentar lagi. "Kalian ini kayak kucing tau nggak?! Kawin disembarang tempat!" Aku menghentakkan kaki dengan kesal menuju kamar.
♧♧♧Setelah perdebatan panjang, akhirnya aku menang. Aku tetap berangkat ke Jakarta diantar kakak-kakak sialanku dan Louis, satu bulan kemudian.
Sebelum sampai ke rumah, Joy minta makan ayam penyet mpok Ati. Akhirnya kami semua mampir ke warung pojoknya mpok Ati yang berada di pinggiran Jakarta. Harus aku akui, sambal setannya juara banget sih, nggak bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sassy Jessie || Terbit; Guepedia
Fiksi PenggemarSeries (18+) SUDAH TERBIT . . Jessie Collins melarikan diri setelah melakukan hal paling gila dalam hidupnya. Kejadian di gudang kontainer besar sempat membuatnya mengalami trauma yang mendalam selama beberapa bulan. Sampai akhirnya Jess memutuskan...