13 - Wound

147 48 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Louis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Louis

Aku nggak pernah meninggalkan Jakarta sejak enam bulan lalu. Aku nggak pernah kembali ke London ataupun mendatangi pernikahan Olivia. Aku selalu berada di sini, di gedung yang sama dengan Jessie. Aku selalu mengikutinya ke manapun dia pergi bersama teman-temannya.

"Lou, dia nanyain kamu." Sherly memberikan satu gelas kopi hangat dari gelas karton.

"Terima kasih."

"Aku takut dia—"

Buru-buru aku menoleh. "Nggak, Sher. Jangan berpikiran yang macam-macam. Aku mohon jangan memperkeruh keadaan."

"Maaf." Sherly menghela napas dan menyandarkan punggungnya pada dinding.

Aku tahu kalau Jessie menjalin hubungan dengan laki-laki brengsek itu sejak beberapa bulan lalu. Sherly dan Fanisya yang memberitahu, atas permintaanku tentu saja. Jika selama ini Jess berpikir aku menyukai sahabatnya—Fanisya, dia salah. Aku menyukainya sejak lama. Sejak dia masih bersama Hero.

Diam-diam aku mencaritahu tentangnya sampai akhirnya Harry mengetahui dan mengejekku habis-habisan, karena pada saat itu aku masih bersama Olivia dan dia masih bersama Hero. Untuk hubunganku dengan Olivia, sebenarnya dia nggak dijodohkan, tapi aku yang memutuskannya.

Mungkin yang membedakanku dengan kebanyakan laki-laki diluar sana adalah cara pendekatan dengan seorang gadis. Aku lebih sering membuatnya jengkel bahkan sampai mengamuk karena aku seringkali mengejek dan menjailinya. Karena, aku nggak tahu bagaimana cara mendekatinya, dia berbeda dengan kebanyakan gadis di luar sana.

Waktu Hero menculiknya, aku sangat marah dan mengamuk pada siapa saja. Terlebih ketika aku menemukannya disekap dan nyaris mati di dalam rumah gubuk yang berada di Freeman Creek.

Jess adalah sosok perempuan kuat yang aku kenal, setelah Joy. Entah apa yang diberikan Tom dan Sophia pada kedua putrinya sehingga tumbuh menjadi perempuan hebat. Dibalik sifatnya yang kekanakan, manja dan mulutnya yang berisik, sebenarnya Jess menyimpan banyak luka. Aku bisa melihatnya, walaupun dia cukup pintar menyembunyikan luka itu dibalik sikap bodohannya yang di sengaja.

Sassy Jessie || Terbit; GuepediaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang