Menurut hasil pencarianku di google, nama Jessie memiliki banyak arti. Di antaranya; mensejahterakan kehidupan orang lain, sangat karismatik, memiliki kekuatan dari dalam, selalu diberkati dan menyukai petualangan serta hiburan. Kekuatan dari dalam itu maksudnya kayak gimana? Setahuku, satu-satunya kekuatan yang aku punya yaitu menarik pelatuk pistol dan mengantarkan Alison ke neraka. Setelah melakukan itu, kekuatanku hilang dan aku kembali menjadi anak yatim piatu yang manja dan haus kasih sayang, seperti sebelumnya.
Dibandingkan Joy, secara fisik aku kalah total. Dia cantik, tinggi, body goals banget deh. Lah aku? Masih bisa pakai celana jeans ukuran 29 aja udah senang banget, walaupun pas duduk harus lepas kancing. Selain sempurna secara fisik, hati Joy juga baik banget. Aku sempat mengira kalau Joy itu keturunan ibu peri atau semacamnya seperti di film-film. Selain itu, dia juga kuat banget di terpa cobaan hidup macem-macem. Seharusnya dia gabung jadi pasukan Avengers melawan Thanos.
Jujur, sampai saat ini aku masih suka iri padanya. Dibalik hidupnya yang penuh dengan kesialan dan masalah lika-liku, tapi dia selalu di kelilingi orang-orang hebat yang menyayanginya. Dia punya banyak teman yang setia dan care banget kayak Stella, Shawn, Karla, bahkan Diana yang baru dikenalnya pas beli testpack bisa langsung jadi teman. Belum lagi, Niall, Selena, Louis, Roman dan Helana.
Teman yang bertahan denganku sampai saat ini cuma Sherly dan Fanisya. Walaupun mereka gesrek dan akhlakless, tapi aku sayang banget. Mereka temanku dari kecil. Mereka udah tau baik-buruknya seorang Jessie Gale Collins dan semua kebiasaanku. Mulai dari bicara sambil tidur, tidur berjalan sampai mengompol dan makan kapas. Serius, aku suka nyemilin kapas nggak tau kenapa rasanya enak aja. Bahkan mereka tahu jadwalku datang bulan. Ya, kami sedekat itu.
Balik lagi ke Joy. Selain dia punya orang-orang yang sayang banget dengannya. Dia juga beruntung banget bisa menikahi anak dari pengusaha sukses di London yang tampan, tajir melintir dan bucin banget, parah. Apapun yang dia minta, bisa langsung terwujud. Dia kepengin ayam penyet aja langsung dibawa ke Jakarta. Minta sushi diajak ke Jepang. Uangnya Harry kayak air terjun yang mengalir terus tanpa hambatan.
Siapa sih yang ngga iri sama Joy?
Sekarang hari kedua aku di Jakarta. Aku sudah menjemput teman-temanku sepuluh menit yang lalu. Persis seperti dugaanku, mereka norak banget waktu masuk ke dalam penthouse.
"Hai! Kalian kapan sampai?" Joy baru keluar dari kamar. Dia menghampiri aku, Sherly dan Fanisya dan langsung memeluk kedua temanku.
Joy sudah mengenal mereka, karena mereka berdua adalah teman masa kecilku di Jakarta. Kami masih berhubungan dengan baik, dan aku sekarang pindah kuliah di kampus yang sama dengan mereka, karena ... you know, aku nggak punya teman selain mereka. Aku nggak seperti Joy yang punya banyak teman dan bisa bergaul dengan orang baru dengan mudahnya.
"Hai, Joy apa kabar?" tanya Fanisya.
"Baik. Luar biasa baik." Joy tersenyum senang. Dia kelihatan bahagia hari ini, sepertinya suasana hatinya sedang bagus. "Wah, Sherly sekarang tinggi banget ya. Jess dari dulu masih segini saja. Soalnya dia tumbuhnya ke depan bukan ke atas." Joy melirik dadaku. Sial! Pengin banget rasanya aku mengumpat tapi Harry sudah lebih dulu muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sassy Jessie || Terbit; Guepedia
FanficSeries (18+) SUDAH TERBIT . . Jessie Collins melarikan diri setelah melakukan hal paling gila dalam hidupnya. Kejadian di gudang kontainer besar sempat membuatnya mengalami trauma yang mendalam selama beberapa bulan. Sampai akhirnya Jess memutuskan...