17. fansign

177 18 0
                                    

Devan tersenyum lalu mencium bibir serira singkat, serira terkejut " bukankah menurutmu ini terlalu awal untuk berciuman?"

" Tidak, aku sangat senang sekali,  Rara kamu harus membiasakan diri untuk hal ini, karena aku akan terus melakukannya dimasa depan"

Wajah serira memerah dan menjulurkan tangannya mencubit ringan pinggang Devan. "Devan mesum ih!"

"Iya iya maaf namanya juga manusia bisa khilaf"

Mobil Devan berjalan menuju rumah serira, setelah sampai didekat rumah serira Devan keluar lalu memeluk serira dan serira berpamitan dengan Devan .

Serira mengeluarkan HP-nya, dia melihat Jam sekarang sudah pukul 21.01.

'Cklek' suara pintu terbuka.

Marrel keluar untuk membuang sampah, diaelihat serira berada didepan rumah menatapnya.

"Serira?" Panggil marrel

"Iya?" Jawab serira

"Kenapa kamu disana? Ini malam dingin kalau diluar sana masuk rumah."

Serira tersenyum, andai saja dia bisa hidup bahagia seperti ini selamanya, pasti sangat tenang dan damai.

Author- anda tenang saya susah kalo kagak ada tu namanya konflik, kan kagak seru.

Serira memasuki rumahnya, lalu berjalan menuju kamar dan mandi.

Setelah selesai mandi hp serira berdering, terlihat nama Devan di layar hp. Serira mengangkatnya.

"Halo Rara?"

"Iya"

"Lagi ngapain?"

"Selesai mandi ini mau tidur, besok mau lihat konser jadi harus bangun pagi, kamu lagi ngapain?"

"Lagi ngurus berkas buat besok meeting, aku rindu kamu"

"Iya, jangan malam malam tidurnya"

"Oke, good night"

"Good night"

Serira mengakhiri panggilan teleponnya lalu pergi tidur.

~💐💐💐~

Keesokan paginya serira bersiap siap berangkat untuk menemui trivilia dijalan raya depan rumahnya, padahal ini masih jam 7 tetapi trivilia mendesaknya untuk berangkat segera.

Serira berjalan menuju jalan raya lalu menunggu trivilia menjemputnya, dan tak lama kemudian dia melihat sebuah taxi berhenti didepannya.

Jendela taxi terbuka, dan terlihatlah penghuni taxi yaitu trivilia.

"Serira masuklah kita harus segara berangkat"

Pintu taxi terbuka, lalu serira masuk kedalam mobil dan berangkat menuju tempat fansign.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya tiba juga ditempat fansign, serira tidak menyangka Ternyata Perjalanannya cukup jauh sehingga menempuh waktu 1 setengah jam dari rumahnya.

Serira dan trivilia turun dari taxi lalu membayarnya. Tempat itu sangatlah ramai seperti lautan orang bahkan sampai ada banyak polisi yang datang untuk menjaga ketertiban.

Alis serira mengerut ketika melihat pemandangan itu, sedangkan disisi lain trivilia tersenyum lebar karena akan menemui kekasih impiannya.

Serira menyesal, kenapa banyak sekali yang datang kesini bukankah hanya seratus orang saja yang terpilih? jika dia tahu seperti ini dia tidak akan ikut serta menghadiri fansign karena berisik.

Mereka berdua berjalan menuju pintu masuk, lalu mengantri untuk pemeriksaan tiket. Untungnya tidak banyak orang yang mengantri didepannya sehingga tidak lama kemudian serira dan trivilia bisa memasuki tempat acara.

Suasana didalam sangat berbeda dari suasana diluar, jika diluar ramai dan berantakan maka disini tenang dan tertib. Banyak orang yang sudah datang, serira dan trivilia segera mencari nomor kursi mereka masing masing.

Kursi serira dan kursi trivilia berjauhan karena nomor kursi serira adalah terakhir sedangkan trivilia nomor enam puluh tujuh.

Serira duduk di kursinya acara akan dimulai lima belas menit lagi.

Jangan lupa klik tanda⭐🌟

The Day RetaliationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang