10. Mall 2

300 31 0
                                    

" maafkan kami, akan tetapi di salon ini tidak memandang status sosial seseorang, karena salon ini salon swasta bukan pemerintah. Ini untuk umum dan disini tidak ada layanan berpesan. Jika anda ingin salon disini anda dapat kesini besok"

Wanita paruh baya itu memandang manejer marah lalu tersenyum remeh meremehkan manejer itu.

"Baiklah jika itu mau mu!, tetapi lihat saja besok pasti salon kecantikan mu akan ditutup! Dan tidak akan beroperasi di kota ini lagi."

Manajer itu panik bagai mana jika salon kecantikannya ditutup, dia pasti akan dimarahi oleh bosnya. Akan tetapi dia ingat pesan dari presiden salon kecantikan Zumei yaitu layani dengan baik dan jangan membedakan status.

Wanita paruh baya itu perlahan berjalan meninggalkan Salon kecantikan Zumei, akan tetapi sebelum wanita itu melewati pintu masuk Salon kecantikan Zumei dia dihentikan oleh manajer salon kecantikan.

Manajer salon kecantikan dilema dan dia tidak memiliki pilihan lain, dia harus menghentikan wanita paruh baya itu ( istri walikota ) dan memohon kepada serira dan Amelia agar memberikan ruangannya.

Manajer menatap Serira dan Amelia penuh permohonan dan rasa bersalah.

"Maafkan aku, bisakah anda memberikan ruangannya. Saya tidak mengetahui alasan apa yang bisa saya buat jika saya dimarahi oleh bos saya, dan saya akan memberikan kartu diskon 30% jika anda memberikan ruangannya."

Amelia mengkode menatap Serira dengan maksud untuk menjawab perkataan manajer salon kecantikan, karena dia hanya mengikuti apa yang serira mau.

Serira mengerti kode Amelia. Dia menatap wanita paruh baya itu yang tersenyum kearahnya. Baru kali ini serira menemui seseorang yang mengancam orang lain dengan posisi pemerintahan, apakah wanita itu bodoh? Bukannya mengharumkan nama suaminya sebagai walikota tambah menjelekkan nama suaminya didepan masyarakat.

Serira tersenyum sinis menatap wanita itu.

"Bodoh!, apakah anda mau suami anda dilengserkan dari posisi walikota? Baru kali ini aku menemui seseorang tak tahu malu seperti anda. Ternyata sekarang walikota bisa mengancam masyarakat dan menggambil hak orang lain"

Wanita itu malu dan marah  menggertakkan giginya menunjuk serira.

"Kamu! Bocah cilik! Apakah kamu tidak diajari sopan santun dengan ibumu!? Pasti ibumu seorang jalang yang berkeliaran di club malam!"

Serira memutarkan matanya. Apakah wanita ini mau mati? Apa hubungannya sopan santun dengan jalang? Memang semua orang yang tidak sopan ibunya adalah jalang? Apalagi wanita itu mengatai ibu ku!.

"Apakah anda tidak berkaca? Siapakah yang sopan dan siapakah yang tidak sopan disini semua orang tau!. Anda datang dan teriak teriak tidak jelas tanpa permisi, lalu marah marah kepada kami, dan terakhir kenapa kamu mengatai ibuku?. Apakah anda sopan!? Tidak bukan!?, Kenapa saya harus sopan kepada orang yang tidak sopan kepada saya!."

Wanita itu terdiam. Semua orang yang menonton kejadian itu terkagum atas keberanian serira, akhirnya satu persatu orang yang menonton kejadian itu berani melontarkan kritikkan mereka pada istri walikota yang tak tahu malu.

"Saya baru tahu bahwa pemerintah bisa melakukan hal ini pada masyarakat"

"Kalau saya mempunyai istri seperti ini lebih baik menceraikannya"

"Sangat tak tahu malu!"

"Video dulu lalu upload di sosmed"

"Apakah IQ wanita itu 10?"

"Hahaha Urat malunya udah putus"

Dan masih banyak lagi.

Serira menatap wanita itu, dan dibalas oleh tatapan tajam dari wanita itu. Wanita itu berjalan menghampiri serira dan menampar serira, akan tetapi sebelum tangan wanita itu mencapai pipi serira, serira telah mencekalnya dan tersenyum remeh menatapnya.

Wanita itu melotot dan menunjuk nunjuk serira.

"Lihat saja kamu! Aku tidak akan melepaskan mu dengan mudah!"

Serira yang mendengar perkataan wanita itu tertawa kecil lalu menatapnya.

"Baiklah jika anda memiliki kemampuan!"

Wanita itu perlahan pergi dari salon karena dia sudah tidak tahan dengan kritikan para penonton di salon itu, jika dia bisa, dia akan menyumpali tisu di mulut mereka.

Sedangkan Disisi lain serira dan Amelia bingung, sejak wanita itu pergi manajer terus berterimakasih kepada mereka padahal seharusnya manajer itu panik karena mereka telah menyinggung wanita itu.

Tetapi toh salon itu tidak akan bisa ditutup siapa yang berani menyinggung keponakan perdana menteri? Karena salon itu adalah milik keponakan perdana menteri.

Setelah itu serira dan Amelia melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda tadi. Lalu setelah mereka selesai salon, serira dan Amelia segera kembali pulang kerumahnya karena serira akan kembali ke kota H besok

Jangan lupa klik tanda 🌟⭐

The Day RetaliationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang